抖阴社区

??01. Terlambat

117 43 40
                                        

Good Morning, Homiess🌼

Kattie update lagi nih, jangan lupa vote and komen nya, ya!🤌🏻

Absen, kalian tahu cerita ini dari mana?

-
-

~•°🕊️°•~

"Kalau Abang gue bisa dijual, mungkin udah gue lelang. Tapi sayangnya, dia satu-satunya Abang yang gue punya."

~Jevanna Sky Ananta~

~•°🕊️°•~

HAPPY READING

Semilir cahaya yang masuk dari sela-sela jendela kamar, tidak membuat tidur lelaki itu terusik sama sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semilir cahaya yang masuk dari sela-sela jendela kamar, tidak membuat tidur lelaki itu terusik sama sekali. Ia masih setia memejamkan mata dan berbaring santai di kasurnya. Entah, seindah apa mimpinya di sana, sampai lelaki itu enggan untuk membuka mata. Bahkan, ocehan dan panggilan adiknya sama sekali tidak terdengar, ibarat angin lalu saja.

Jevanna Skye Ananta—perempuan yang sudah rapi dengan seragam sekolahnya, menepuk-nepuk badan sang kakak dengan bantal. Tetap saja, masih tidak ada pergerakan apapun dari lelaki itu. Ananta mengembuskan napas gusar, lalu mendekati sang kakak dan membisikkan sesuatu di sana. Bukan terdengar seperti bisikan, tapi seperti sebuah toa yang mampu membuat telinga siapa saja bisa hilang karenanya.

"BANG! UDAH JAM SEMBILAN, LO NGGAK SEKOLAH!"

Dengan refleks, cowok dengan nama panggilan Svarga itu mendorong kepala Ananta menjauh. Ia begitu kaget, tiba-tiba diserang dengan suara cempreng di gendang telinganya. Kalau begini caranya, ia bisa tuli dalam sekejap mata.

"Apa-apaan sih, lo? Lo mau gue budeg!?" ucap Svarga merasa kesal.

"Yah, habisnya lo nggak mau bangun dari tadi. Kebo banget jadi orang," jawab Ananta tidak mau kalah.

"Ngapain lo masuk kamar gue? Keluar sana!" usir Svarga kejam.

Ananta melempar Svarga dengan bantal, menatap cowok itu dengan sengit. "Lo mau gue diamuk ayah? Mending lo siap-siap dan segera sarapan! Gue muak dengar ayah ngomel mulu dari tadi."

"Ayah lo itu."

"Ayah lo juga, Bambang!"

"Bukan ayah gue. Gue nggak punya ayah—argh! Sakit, Anjing!" Svarga berteriak, ketika Ananta tiba-tiba mencubit lengannya dengan kasar.

"Kalau gue anjing, berarti lo kakaknya anjing dong," ujar Ananta dengan tampang polos.

Svarga ingin menghajar Ananta sekarang juga, namun Ananta sudah lebih dulu keluar dari kamarnya.

Rangkaian Dua Atma [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang