抖阴社区

Sleeping Librarian

7 0 0
                                    

Aura berjalan tertatih-tatih di salah satu sudut Xanadu. Sama seperti pejuang lainnya, putri bu Mercer itu bergerak menuju reaktor aktif. Nampak bahwa dia lebih terpengaruh oleh sesaknya "udara" Xanadu.

"Haah.... haah.... nyaa...." rintih Aura, "padahal di wujud virtual tak perlu bernapas, tapi rasanya sesak sekali disini...."

Di samping Silesta, Rania, dan kedua peri kembar, Aura memang anggota terlemah di antara para pejuang Gaiatron. Tubuhnya yang kecil dan pendek, walau masih sedikit lebih tinggi dari Freya dan Freyr, ditambah penahanannya di sektor kastil membuat kekuatan fisik dan ketahanan tubuhnya tidak sekuat pejuang lain.

"Uwaargh, makhluk apa itu?!" sahut Aura yang terkejut.

Di hadapan sang putri Mercer, muncul sepasukan monster mirip ular berwarna cokelat muda. Monster itu tak lain adalah Kreeper, salah satu monster Xana yang dibuat ulang oleh Korona!

Aura langsung mengeluarkan kedua buckler-nya, "ergh, kenapa harus ular sih?" erangnya.

Pasukan Kreeper itu menembaki Aura dengan laser dari mulut mereka, tembakan-tembakan itu berhasil ditangkis oleh gadis berdarah Sunda tersebut. Kemudian Aura melompat dan melemparkan kedua buckler andalannya.

"Makan ini, heiyaaak!" teriak Aura.

Kedua buckler itu melesat di udara, mengenai leher beberapa monster ular itu, menghancurkan mereka dalam prosesnnya! Namun gerakan sederhana ini begitu menguras tenaga, membuat Aura kelelahan sampai terengah-engah!

"Haah, haah..... padahal itu cuma lompatan biasa.... haah..." rintih Aura, "tapi tenagaku sudah habis aja, nyaaa...."

Satu tembakan dari salah satu Kreeper langsung mengenai Aura, membuat gadis pirang itu terjungkal. Pasukan monster ular itu langsung mengerumuninya, namun tiba-tiba....

Syuuut..... ceter! Duaaar!!!!!

"Hey cacing-cacing kegedean, hanya aku yang boleh mendampratnya!" teriak Eleanor yang baru tiba.

Eleanor kembali mengayunkan cambuknya, menghancurkan sisa pasukan Kreeper! Kemudian sang guru gadungan yang sudah tobat itu menghampiri Aura....

"Kamu gapapa kan nak?" tanya Eleanor, "nampaknya kamu nggak sehat!"

"Selain karena sesaknya sektor ini, aku baik-baik saja!" jawab Aura, "makasih ya bu Illumina...."

"Tenang saja, ini untuk menebus kesalahanku membantu Korona mengurungmu dulu...." kata Eleanor.

"Tak apa, melihat kita sama-sama korban sudah cukup untuk memaafkan anda...." balas Aura, "yah, walau anda tetap harus kerja sosial nanti...."

"Bukan masalah...." kata Eleanor, "tapi untuk sekarang kita hancurkan Korona, dendam Timmy akan kubalaskan!"

Di saat mereka bicara, tiba-tiba terjadi sebuah ledakan!

◇○◇

"Uwaargh, apa itu?!" sahut Aura.

Dari balik asap, muncul sesosok wanita bergaun putih berambut pirang dan bermata merah muda. Aura mengenal sosok itu sebagai Evelyn Mercer, yang tak lain adalah ibunya sendiri!

"Mama!" teriak Aura, "Korona juga menahan mama disini ternyata!"

"Tunggu nak! Mundurlah!" sahut Eleanor.

Aura langsung berlari ke arah ibunya itu, namun tiba-tiba Evelyn menembakkan petir dari tangannya!

"Aaargh!!!!" jerit Aura, dia terpental lumayan jauh setelah terkena serangan itu.

"Nak Aura! Kau tak apa?!" sahut Eleanor.

"Ergh, aku tak apa...." erang Aura, "tapi kenapa mama menyerangku?"

Code Lyoko DimensionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang