抖阴社区

Chapter 20

961 137 18
                                        

502. Aku kembali membuka pintu apartemen ini dan seketika kenangan yang pernah terlalui tiba-tiba saja terputar kembali.

Di tempat inilah cerita hebat yang luar biasa ini bermula. Tawa, tangis, rasa takut, dan cinta. Itu sebabnya aku tidak mau untuk melepaskannya.

Unit ini baru saja dibersihkan karena keadaannya sedikit kacau saat aku tinggalkan dulu. Aku sengaja menyuruh orang untuk membersihkannya kemarin. Aku tidak ingin membawa Joohyun kesini dalam keadaan kacau, dia bisa bersin-bersin sepanjang hari karena debu yang beterbangan. Itulah mengapa aku baru membawanya hari ini.

Aku tersenyum kecil saat melihat ayah Joohyun yang begitu antusias melihat kerajinanku yang terpajang di rak, hanya ada beberapa yang utuh karena kebanyakan telah rusak akibat ulah Jihoon.

Aku memutuskan untuk kembali membuat kerajinan dan keluar dari perusahaan. Meski ayahku terlihat tidak suka, namun dia tidak melarangku atau mengucapkan apa pun, dia hanya diam dan membiarkanku keluar dari perusahaan. Mungkin dia sudah lelah denganku, dan mungkin dia sudah menganggapku bukanlah anaknya lagi.

Atensiku beralih pada Joohyun yang baru saja duduk di sofa dan menghela napas kecil. Dia mungkin lelah setelah menempuh perjalanan hampir 30 menit menggunakan mobil.

Aku mengambil sebotol air mineral dari dalam tas lalu memberikannya pada Joohyun dan duduk di sampingnya.

“Terima kasih,” ucapnya lalu meneguk air minum itu beberapa kali. Setelah selesai, aku mengambil kembali botol itu dan menghabiskan sisa airnya.

“Kau ingin makan apa?” tanyaku.

“Kau tidak akan memperbolehkanku jika aku ingin memakan ramyeon.”

“Tentu saja.”

“Itu sebabnya aku tidak akan meminta. Aku akan memakan apa pun yang kau berikan.”

Aku terkikik kecil, “Baiklah. Sepertinya aku butuh bantuan ayahmu untuk memasak. Kau istirahat saja hm? Kalau perlu pindahlah ke kamar.”

Joohyun menggeleng, “Aku ingin di sini saja, melihat kalian.”

“Geurae,” aku mengusap kepalanya lalu bangkit, “Paman, aku butuh bantuanmu. Ayo kita memasak sesuatu.”

“Ne!” Ayah Joohyun mengangguk antusias, “Aku, Aku pandai memasak, eo. Aku akan membantumu, Seulgi. Ayo memasak, ayo memasak,” Dia berlari sambil melompat kecil ketika mengikuti langkahku menuju dapur.

Kami berkutat di dapur sementara Joohyun tetap berada di sofa, aku tidak mungkin membiarkan dia kelelahan. Joohyun hanya boleh menonton kami saja, tidak boleh mengerjakan apa pun. Katakan saja jika aku adalah orang yang protektif, kenyataannya memang seperti itu.

“Aa-apa, apa Seulgi menyukai putriku?”

Tiba-tiba saja ayah Joohyun bertanya ketika dia sedang memotong sayuran. Apa yang dia ucapkan membuat tubuhku berhenti bergerak dan menatapnya.

“Aku... aku ingin menjadi teman yang baik untuknya,” ucapku sedikit gugup.

Ayah Joohyun tersenyum, “Terima kasih, karena sudah baik pada putriku. Apa kau juga menyukai bayi kecil?”

“Tentu saja,” jawabku dengan senyuman,  kembali mengerjakan tugasku yang sedang mencuci bahan makanan.

“Aku... aku senang sekali melihat putriku tersenyum dan tertawa, Seulgi adalah teman yang baik,” lanjutnya membuatku semakin tersenyum dan mengangguk sopan, “Aku tidak mau melihat putriku terluka lagi, atau masuk ke rumah sakit lagi, jadi tolong bantu aku untuk menjaganya. Aku ayah yang payah, aku butuh bantuanmu. Aku tidak percaya orang lain lagi.”

Broken Silence [SEULRENE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang