Perpustakaan sore itu terasa hening, hanya diisi suara gesekan kertas dan desiran lembaran buku. Di salah satu sudut ruangan, Sasuke duduk dengan tenang, seperti biasa. Ia tidak suka tempat ramai, jadi perpustakaan menjadi salah satu tempat favoritnya.
Sai awalnya datang ke perpustakaan tanpa niat tertentu. Ia hanya ingin mencari referensi untuk tugas seni yang diberikan oleh gurunya. Namun, ketika ia melihat Sasuke duduk sendirian, ia menjadi penasaran.
Sai tidak pernah melihat Sasuke benar-benar tertarik membaca sesuatu dengan serius. Biasanya, Sasuke hanya membaca sebentar lalu pergi. Namun kali ini berbeda. Sasuke tampak benar-benar tenggelam dalam bacaannya.
Sai diam-diam mendekat ke rak buku yang ada di dekat Sasuke, mencari buku yang dia perlukan, dan berniat pergi tanpa mengganggu Sasuke yang sedang asik membaca.
"Hn, Sakura memang tumbuh dengan baik." gumam Sasuke pelan
Sai yang sedang menggeser buku langsung terdiam. Matanya menyipit. Apakah tadi dia salah dengar? Namun, sebelum Sai bisa berpikir lebih jauh, Sasuke berbicara lagi.
"Aku rasa dia semakin kuat dan indah."
Sai membelalakkan mata. "Sakura semakin kuat dan indah?!"
Apa Sasuke benar-benar bicara tentang Sakura Haruno? Jantung Sai berdebar. Tidak mungkin.
Ia tahu Sasuke dan Sakura sering bersama karena mereka duduk sebangku. Namun, Sasuke adalah orang yang cuek dan nyaris tidak pernah menunjukkan ketertarikan kepada siapa pun.
Tapi sekarang Sasuke baru saja memuji Sakura dengan kata-kata yang sangat jelas. Sai semakin penasaran. Ia mencoba mengintip dari sela rak buku, berusaha menangkap ekspresi Sasuke.
Namun, yang ia lihat adalah Sasuke masih menatap bukunya dengan ekspresi tenang dan serius. Seakan-akan dia benar-benar memikirkan Sakura.
Tanpa Sai sadari, Sasuke sebenarnya sedang membaca buku yang berjudul 'Keindahan Pohon Sakura dan Filosofinya'. Sasuke, yang memang menghargai keindahan alam, menggumamkan kalimat itu tanpa sadar saat membacanya.
Tak butuh waktu lama, Sai segera meninggalkan perpustakaan dan menuju kantin, di mana Naruto sedang menikmati ramen. Naruto melahap makanannya dengan lahap, sampai Sai tiba-tiba duduk di depannya dengan ekspresi datar.
"Naruto, aku punya informasi yang sangat penting."
Naruto berhenti mengunyah. "Hah? Informasi apa?"
Sai menatapnya tajam.
"Aku baru saja mendengar sesuatu yang tidak seharusnya aku dengar."
Naruto menelan makanannya dengan cepat. "Eh? Tentang apa?"
Sai mencondongkan tubuh ke depan, lalu berbisik pelan.
"Sasuke menyukai Sakura."
Naruto hampir tersedak. "COUGH! COUGH! APA?!"
Sai mengangguk dengan ekspresi serius. "Aku mendengar dengan jelas di perpustakaan. Sasuke berkata, 'Sakura tumbuh dengan baik' dan 'dia semakin kuat dan indah'."
Naruto melongo. Itu terdengar sangat jelas.
"KAU SERIUS?!"
Sai mengangguk. "Aku tidak pernah main-main soal informasi seperti ini."
Jika Sasuke benar-benar menyukai Sakura, ini akan menjadi kejadian terbesar di sekolah. Tentu saja sebagai teman baik Sasuke, Naruto tidak bisa membiarkan ini hanya jadi rahasia. Tanpa pikir panjang, Naruto mulai menyebarkan 'berita besar' ini kepada semua orang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tangled in You
FanfictionSakura Haruno tidak pernah mengerti bagaimana hidupnya bisa menjadi begitu kacau hanya karena seorang Sasuke Uchiha. Sasuke, cowok populer, dingin, dan selalu jadi pusat perhatian di sekolah. Dia pintar, tampan, tapi juga menyebalkan luar biasa. Ent...