抖阴社区

part 05

69.4K 2.2K 0
                                        

Setelah pembicaraan panjang yang penuh ketegangan, akhirnya Kepala Sekolah berhasil menengahi situasi tersebut. Semua pihak mulai mereda, dan suasana perlahan-lahan menjadi lebih tenang.

Kepala Sekolah menatap kedua belah pihak dan berkata dengan suara bijak, "Setelah mendengarkan semuanya, saya rasa kita bisa menemukan solusi yang adil. Alvin dan Aurora, sebagai langkah penyelesaian, akan dipisahkan sementara di kelas masing-masing. Ini untuk menghindari ketegangan lebih lanjut dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk merenung dan beradaptasi."

Javier mengangguk, meskipun wajahnya masih terlihat tegang. "Kami ingin itu menjadi pelajaran bagi mereka. Harap ini bisa menghindarkan kejadian serupa di masa depan."

Ibu Alvin, yang tampak lebih tenang sekarang, akhirnya berbicara dengan suara lebih rendah, "Saya setuju. Kami tidak ingin hal ini berlarut-larut. Alvin harus belajar menghormati teman-temannya, dan saya akan memastikan itu terjadi."

Jennaira, yang sejak tadi diam, mengamati semuanya dengan cermat. Ia merasa lega melihat permasalahan ini akhirnya bisa diselesaikan dengan cara yang lebih damai. "Ini keputusan yang bijaksana," katanya dengan lembut, meskipun tetap waspada.

Kepala Sekolah tersenyum, "Saya berharap dengan langkah ini, mereka bisa lebih memahami pentingnya saling menghargai. Kita semua ingin yang terbaik untuk anak-anak kita."

Setelah beberapa percakapan terakhir, akhirnya pertemuan itu pun selesai. Javier, Nyonya Sera, dan Jennaira meninggalkan ruangan dengan perasaan yang lebih ringan, meskipun masih ada sisa ketegangan di udara. Mereka segera menuju mobil, dan sementara itu, ibu Alvin dan anaknya juga meninggalkan ruang kepala sekolah dengan wajah yang lebih tenang.

Aurora, yang sejak tadi diam di belakang Jennaira, akhirnya sedikit tersenyum, merasa lega bahwa masalah ini bisa diselesaikan. "Terima kasih, Aunty," bisiknya lembut kepada Jennaira.

Jennaira hanya tersenyum dan mengelus kepala Aurora, "Kita semua baik-baik saja sekarang, Aurora."

Dengan langkah tenang, mereka berdua menuju mobil untuk pulang ke rumah, sementara Javier mengatur langkahnya kembali ke kantor untuk melanjutkan pekerjaannya yang tertunda.

Di dalam mobil yang menuju ke rumah, suasana menjadi canggung setelah keluar dari pertemuan di kepala sekolah. Grace, yang sejak tadi hanya diam dan menyaksikan kejadian itu, akhirnya tak bisa menahan kekesalannya lagi.

"Kak, bagaimana bisa kamu diam saja saat ibu Alvin terus membela anaknya yang jelas-jelas salah?" Grace mulai meluapkan perasaannya, dengan nada sedikit tinggi. "Sungguh tidak adil, kakak malah seperti mendengarkan segala pembelaan dari pihak sana, padahal yang kita bela itu Aurora, bukan Alvin!"

Javier, yang duduk di sampingnya, tetap tenang dan tidak langsung menanggapi omelan Grace. Namun, Grace yang semakin merasa frustrasi melanjutkan lagi.

"Dan ibu Alvin itu... terus saja mengatakan kalau itu hal biasa. Aku tidak tahan mendengar itu! Apa tidak ada tanggung jawab di pihak mereka? Mereka malah menganggapnya sepele!"

Javier menghela napas panjang, mencoba untuk tetap tenang meski dalam hati masih ada rasa kesal. "Grace, kita sudah membuat keputusan yang terbaik untuk Aurora. Tidak perlu lagi memperpanjang masalah ini."

Grace menatap Javier dengan tatapan kecewa. "Tapi kakak malah membiarkan ibu Alvin menang, kamu tidak membela Aurora dengan keras. Bukankah seharusnya kita lebih tegas dalam hal ini?"

Ibu Javier, yang duduk di kursi belakang, ikut mendengar dan mengernyitkan dahi. "Grace, kamu harus lebih sabar. Kita bukan orang yang selalu menang dalam segala hal. Ini soal menyelesaikan masalah dengan kepala dingin."

Not So Cold Mr.Boss (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang