"Terjebak dalam lingkaran takdir yang tak bisa mereka kendalikan, dua hati saling menemukan di tempat yang paling terlarang. Mereka tahu, setiap langkah mendekat hanya akan membawa kehancuran, tetapi perasaan itu terlalu kuat untuk diabaikan. Di ant...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suasana dalam ruangan itu kembali serius saat seorang pria, yang duduk di samping Yang Hyu Seok, membuka pembicaraan. Dia tampaknya seorang dokter, mengenakan jas medis, dengan ekspresi yang cukup fokus.
"Aku akan mencoba lebih jelas meneliti genetik Asa," ujarnya dengan nada serius. "Jika sudah jelas, aku sudah punya pasangan yang tepat gen dia tidak akan kalah dari gen hasil Ahyeon dan Jake nantinya. Semua anak-anak yang kita suntikan serum genetik MPRS akan menjadi anak yang luar biasa, bukan begitu?"
Ucapan pria itu menambah ketegangan di ruangan, terutama di kalangan para tamu yang mendengarnya. Beberapa orang mulai saling bertukar pandang, sementara Jake, yang sudah semakin tidak nyaman dengan pembicaraan ini, mengatur napasnya.
Yang Hyu Seok tetap tenang, meskipun tatapannya semakin tajam. "Genetik memang luar biasa," katanya dengan nada yang hampir datar, "tapi kita harus berhati-hati dalam memilih arah. Asa adalah anak yang bebas berpikir, asa akan berbahaya jika kita salah mengarahkan"
Pria tersebut mengangguk, tetapi ekspresinya tetap serius. "Tentu saja, Hyu Seok. Aku hanya menyarankan, setelah semua pengujian selesai, kita bisa membuat keputusan yang lebih matang."
Jake merasa cemas, tetapi dia tahu bahwa semua ini adalah bagian dari perencanaan yang lebih besar. Semua ini tidak hanya tentang Asa, tetapi juga tentang apa yang mereka rencanakan untuk masa depan.
