"Terjebak dalam lingkaran takdir yang tak bisa mereka kendalikan, dua hati saling menemukan di tempat yang paling terlarang. Mereka tahu, setiap langkah mendekat hanya akan membawa kehancuran, tetapi perasaan itu terlalu kuat untuk diabaikan. Di ant...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Jika mencintaimu adalah sebuah kegilaan maka aku tidak ingin jadi waras "
Yang Hyu Seok menatap Kim Bo-hyun tajam. Ruangan itu terasa semakin sunyi, seakan waktu berhenti sejenak setelah kata-kata yang baru saja diucapkan pria itu.
“Lagi pula, Ahyeon mengalami penyakit langka.” Kim Bo-hyun bersandar santai di kursinya, tangannya saling bertaut di atas meja. “Dengan cara persilangan gen itu, meskipun dia harus meninggal, bukankah kita bisa mengambil kesadarannya dan memasukkannya ke dalam otak anaknya dan Jake nantinya? Kau tidak akan kehilangan anakmu, Yang Hyu Seok.”
Seketika, napas Yang Hyu Seok terasa berat. Tangannya mengepal di atas meja, sementara matanya tetap terkunci pada pria di hadapannya. “Apa yang kau katakan… Itu gila, Bo-hyun.”
Kim Bo-hyun tersenyum kecil, seolah gagasan itu adalah hal yang begitu logis. “Gila?” Ia tertawa pelan. “Apa yang lebih gila? Membiarkannya mati tanpa meninggalkan apa pun, atau memberikan kesempatan agar dia tetap hidup dalam bentuk yang lebih sempurna?”
Yang Hyu Seok menggelengkan kepalanya, rahangnya mengeras. “Kesadaran tidak bisa begitu saja dipindahkan. Kau tidak bisa memastikan bahwa yang akan lahir nanti masih Ahyeon.”