Hari ini, Asa kembali menjalani rutinitasnya seperti biasa. Setelah mengantarkan Chiquita ke sekolah, ia langsung menuju kantornya. Pekerjaan yang menumpuk menuntut fokusnya sepenuhnya. Beruntung, ia memiliki seorang asisten yang dipilih langsung oleh ibunya untuk membantunya mengurus berbagai tugas.
Suasana kantor yang tenang tiba tiba terganggu oleh suara dering ponsel di meja kerjanya. Asa melirik layar, melihat nama yang tertera, lalu mengangkatnya.
"Halo"
"Hai, Sa! Ketemu yu, gue udah pulang nih. Sekalian ajak anak lo, gue mau ketemu!" ajak suara di seberang, penuh semangat.
Asa menghela napas kecil, masih dengan nada datarnya "Hmm, nanti siang, abis anak gue pulang sekolah"
"Oke! Nanti gue sharlock ya tempatnya. Sekalian gue ajak Rei"
"Oke"
"Bener bener ya lo, Sa. Gue pulang dari luar negeri bukannya disambut excited, ini malah datar banget omongan lo"
Asa terkekeh pelan "Nanti juga kan ketemu, Rin. Ngga usah lebay deh"
"Iya deh, iya. See you, Sa!"
Panggilan berakhir, Asa kembali meletakkan ponselnya. Haerin, sahabatnya sejak sekolah, akhirnya pulang setelah bertahun tahun kuliah di Australia. Meski mereka terpisah jarak, Haerin tetap memastikan Asa baik baik saja dengan video call dan pesan pesan perhatian. Sementara itu, Rei sahabat mereka yang lain selalu ada secara langsung, datang ke rumahnya saat ia sedang terpuruk dulu. Asa bersyukur, selain keluarganya yang selalu mendukung, kedua sahabatnya juga tidak pernah meninggalkannya di saat saat sulit.
Setelah jam kerja selesai, Asa bergegas menjemput Chiquita. Saat mobilnya berhenti di depan sekolah, gadis kecil itu langsung berlari keluar dengan senyum cerah.
"Mommyyyyy!" serunya riang.
Asa tersenyum, berjongkok, dan membuka lebar tangannya untuk menyambut putri kecilnya yang langsung melompat ke pelukannya. Ia menciumi pipi chubby Chiquita sebelum membantunya duduk di car seat yang terpasang di jok belakang.
"Mommy, adek mau beli es krim!" ucap Chiquita dengan suara manja.
Asa melihat ke kaca spion sambil tersenyum "Belinya nanti sekalian di restoran aja ya, sayang. Kita hari ini mau ketemu onty Rei dan onty Haerin"
Mata Chiquita langsung berbinar "Yeayy! Main sama onty Rei lagi!"
Asa tersenyum melihat antusiasme putrinya. Memang, Chiquita cukup dekat dengan Rei karena sahabatnya itu sering mengajaknya bermain.
Saat tiba di restoran yang dikirimkan Haerin, Asa melihat kedua sahabatnya sudah datang lebih dulu.
"Baby sini!" seru Rei begitu melihat Chiquita di gendongan Asa.
Asa mendudukkan Chiquita di kursi di sebelahnya, lalu ikut duduk.
Haerin menatap gadis kecil itu dengan ekspresi gemas "Ihhh, udah gede sekarang! Inget onty ngga?" tanyanya penuh harap.
Chiquita menggeleng polos, membuat Haerin meletakkan tangan di dada, pura pura terluka "Yahh, beneran lupa! Oke, kenalin aku onty Haerin yang paling cantik!" ucapnya percaya diri, menyodorkan tangannya ke Chiquita.
Rei menyenggol bahu Haerin sambil terkekeh "Pede amat sih"
Haerin mendelik malas ke arahnya.
Setelah makanan datang dan mereka menikmati makan siang bersama, kini Chiquita sibuk menghabiskan es krimnya di pangkuan Rei. Haerin yang melihatnya merasa iri.
"Baby, ayo sini duduk sama onty" Haerin mengulurkan tangannya, ingin juga menggendong Chiquita.
Chiquita menoleh dengan area bibir yang cemong karena es krimnya. Ia menatap Haerin sejenak, lalu mengangguk dan berpindah ke pangkuannya. Haerin langsung bersorak senang dan mencubit pipi chubby Chiquita berkali kali.
"Jangan dicubitin terus pipinya, nanti merah" Asa menyingkirkan tangan Haerin sambil mengelap bibir anaknya.
Haerin tertawa kecil "Hehe, sorry, Sa. Abisnya anak lo gemesin banget sih!"
Rei ikut terkekeh "Lo bakalan tambah gemes kalau udah lihat tingkahnya dia, Rin"
Haerin mengangguk penuh antusias "Untungnya gue udah pulang, jadi bebas kalau mau main sama bayi ini!"
Hari mulai sore, dan Chiquita yang sudah melewatkan jam tidur siangnya mulai terlihat mengantuk. Ia menyandarkan kepalanya ke bahu Asa, matanya mengantuk sambil sesekali menghisap dotnya. Rei dan Haerin mengikuti dari belakang saat mereka keluar dari restoran.
Sesampainya di parkiran, Asa mendudukkan Chiquita di mobilnya yang semakin rewel karena mengantuk.
"Gue pulang ya" Asa berpamitan.
"Iya, hati hati ya, Sa. Next time kita main ke rumah lo" ucap Haerin.
Haerin menggenggam tangan kecil Chiquita "Bye, baby! Nanti onty main ya ke rumah"
Chiquita hanya mengangguk kecil, matanya sudah setengah tertutup.
Rei tersenyum dan mengelus pipi gadis kecil itu "Dadah, bayi"
Mereka berdua melihat mobil Asa melaju pelan meninggalkan tempat parkir. Haerin yang sebelumnya ceria tiba tiba terdiam sesaat.
"Asa benar benar luar biasa" ucapnya pelan.
Rei menoleh dan tersenyum kecil "Iya. Dia wanita yang hebat. Kita beruntung punya Asa sebagai sahabat kita, Rin"
Haerin mengangguk, hatinya penuh kekaguman. Asa yang dulu pendiam dan kaku, kini telah berubah. Meski tetap irit bicara, ia menjadi sosok yang lebih hangat. Jiwa keibuannya terpancar jelas, sesuatu yang dulu tak pernah ia bayangkan dari seorang Asa.
Dan bagi Haerin, itu membuat sahabatnya semakin luar biasa.
(◕ᴗ◕✿)🍼
Semoga suka sama ceritanya...
Jangan lupa follow vote&komen ya....
Kalo ada typo, boleh tandain
Makasih....

KAMU SEDANG MEMBACA
A Little Trouble, A Lot of Love ( END )
Random"A Little Trouble, A Lot of Love" mengisahkan perjalanan Asa, seorang ibu muda yang membesarkan putrinya. Chiquita, seorang gadis kecil yang ceria, manja, dan penuh tingkah. Meski hidupnya berubah drastis sejak kehadiran Chiquita, Asa menemukan keba...