抖阴社区

15

576 78 32
                                        

Sore hari di rumah Asa, Chiquita sedang asik bermain di ruang keluarga dengan berbagai mainannya yang berserakan di mana mana. Sementara itu, Asa sibuk di dapur menyiapkan makanan.

Chiquita dengan penuh antusias membuka satu per satu kotak popmartnya, ekspresi wajahnya tampak gemas saat menemukan karakter yang ia inginkan. Setelah semuanya terbuka, ia membawa koleksinya ke ruang bermain dan menyusunnya rapi di dalam lemari khusus. Begitu merasa sudah selesai, ia kembali ke ruang keluarga dan melihat mainannya yang berantakan di lantai.

"Huhhh... Adek bosan" gumamnya dengan tangan bertolak pinggang. Ia memandang sekeliling, lalu matanya berbinar saat mendapatkan ide "Adek mau main ke taman ahh!"

Tanpa berpikir panjang, Chiquita berjalan menuju pintu depan. Ia berjinjit untuk meraih gagang pintu dan membukanya dengan sedikit usaha. Begitu pintu terbuka, ia segera melesat keluar menuju garasi, mengambil sepedanya yang masih memiliki roda bantu, lalu mengayuhnya pelan menuju taman kompleks.

Setibanya di taman, Chiquita turun dari sepedanya dan langsung tertarik pada sebuah ayunan. Dengan sedikit usaha, ia berhasil naik dan mengayun pelan sambil tertawa kecil. Namun, perhatiannya segera teralihkan saat melihat beberapa ekor kelinci berlarian di dekatnya.

"Kelinci!" serunya kegirangan. Tanpa pikir panjang, ia melompat turun dari ayunan, namun terlalu terburu buru hingga terjatuh "Aduhh...."

Ia bangkit sambil menepuk kedua tangannya yang kotor, lalu melihat lututnya yang kini terdapat beberapa goresan kecil. Meski begitu, ia tidak menangis. Rasa excitednya terhadap kelinci jauh lebih besar daripada rasa sakitnya. Dengan penuh semangat, ia berlari mendekati kelinci kelinci itu dan berusaha menangkap salah satunya.

"Yeayyy dapat!" serunya dengan bangga sambil memeluk seekor kelinci putih berbulu lembut.

Sementara itu, Asa baru saja selesai memasak dan membawa makanannya ke ruang keluarga. Namun, yang ia temukan hanyalah mainan Chiquita yang masih berserakan. Hatinya mulai merasa tidak enak.

"Chiquita? Sayang, kamu di mana?" panggilnya sambil berjalan ke ruang bermain, tetapi anaknya tidak ada di sana.

Ia segera menuju halaman belakang dengan harapan menemukan putrinya, namun tetap tidak ada tanda tanda keberadaannya. Asa mulai panik. Biasanya, jika Chiquita tidak bersamanya, setidaknya ada Bi Asti yang menjaganya. Namun, Bi Asti sedang izin pulang untuk merawat anaknya yang sakit.

Asa menutup wajahnya dengan kedua tangan, mencoba berpikir dengan jernih. Ketika ia membuka matanya kembali, sesuatu menarik perhatiannya.... pintu depan yang terbuka sedikit.

Jantungnya berdegup kencang saat ia melangkah cepat ke arah pintu tersebut. Begitu ia keluar, matanya semakin melebar saat melihat gerbang rumahnya juga sedikit terbuka.

"Astaga, Asa.... Kenapa kamu ceroboh sekali?!" gerutunya panik.

Dengan langkah cepat, ia keluar rumah dan mulai mencari putrinya. Ketakutan mulai merayapi pikirannya. Asa selama ini tidak pernah membiarkan Chiquita keluar sendirian, dan sekarang anaknya entah berada di mana.

"Chiquita! Sayang, kamu di mana? Jangan buat Mommy khawatir, nak!" serunya dengan suara gemetar. Matanya mulai berkaca kaca, tetapi ia berusaha tetap fokus.

Saat matanya menyapu area sekitar, ia melihat sebuah sepeda kecil yang terparkir sembarangan. Asa buru buru mendekat dan mengenali sepeda itu sebagai milik putrinya. Napasnya sedikit lega, tetapi ia masih belum menemukan Chiquita.

Ia mengedarkan pandangannya ke taman, dan akhirnya menemukan sosok kecil yang dicarinya sedang duduk di atas rumput, tertawa riang sambil memeluk seekor kelinci.

Asa menghela napas panjang sebelum berjalan mendekat dan berjongkok di samping Chiquita.

"Adek.... Kenapa keluar rumah tanpa izin Mommy?" tanyanya dengan nada lembut tetapi tetap tegas.

Chiquita tersentak kaget. Ia menoleh ke samping dan mendapati Mommynya sedang menatapnya dengan ekspresi serius. Namun, bukannya merasa bersalah, ia malah tersenyum manis.

"Adek mau main ke taman ini, Mommy! Adek kan belum pernah main ke sini" jawabnya polos.

Asa mengusap wajahnya, menahan diri agar tidak langsung memarahi anaknya "Tapi kenapa ngga bilang Mommy dulu kalau mau ke sini?"

"Karena Mommy lagi masak, jadi Adek main sendiri aja" jawab Chiquita dengan wajah polosnya yang menggemaskan.

Asa kembali menghela napas panjang. Ia tahu putrinya masih kecil dan belum sepenuhnya mengerti tentang bahaya. Asa menyadari bahwa ini bukan kesalahan Chiquita, melainkan tanggung jawabnya sebagai ibu untuk memberikan pengertian lebih.

"Sekarang kita pulang, nanti Mommy kasih tahu Adek sesuatu, oke?" ucapnya lembut.

Chiquita melihat kelinci yang masih berada dalam pelukannya, lalu menatap Mommynya dengan mata berbinar "Adek boleh bawa ini satu?"

Asa tersenyum kecil, lalu menggeleng "Ngga boleh, sayang. Kelinci ini bukan punya Adek. Mereka tinggal di sini"

Wajah Chiquita sedikit cemberut, tetapi ia akhirnya mengangguk mengerti. Asa menggandeng tangan putrinya dan membawanya ke sepeda. Chiquita menaiki sepedanya dan mulai mengayuh perlahan, meskipun wajahnya sedikit meringis.

Asa yang berjalan di sampingnya baru menyadari sesuatu. Ia melihat kaki kecil putrinya yang lecet dan lututnya yang terlihat ada goresan merah.

"Sayang, lutut kamu kenapa?!" serunya panik.

Chiquita menatap lututnya sejenak sebelum menjawab "Adek tadi jatuh, tapi Adek ngga nangis ko, Mommy! Adek kan kuat!"

Asa mendesah, setengah kesal setengah terharu. Ia berhenti berjalan dan berjongkok di depan Chiquita, mengusap lembut luka di lututnya.

"Tetap saja, Adek harus hati hati. Nanti di rumah Mommy obatin, ya?" katanya lembut.

Chiquita tersenyum dan mengangguk "Oke, Mommy!"

Asa tersenyum tipis, lalu mencium kening anaknya dengan penuh kasih sayang. Setelah memastikan putrinya tidak merasa kesakitan, mereka berdua pun melanjutkan perjalanan pulang, dengan Asa tetap mengawasi setiap langkah kecil putri tercintanya.














Publish jangan? ayo ramein.... jangan lupa di follow juga ya。⁠◕⁠‿⁠◕⁠。

 jangan lupa di follow juga ya。⁠◕⁠‿⁠◕⁠。

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(⁠◕⁠ᴗ⁠◕⁠✿⁠)🍼

Jangan lupa follow vote&komen ya....

Kalo ada typo, boleh tandain

Makasih....

A Little Trouble, A Lot of Love ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang