Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mereka sudah masuk 15 menit yang lalu, daddy kim sedang sibuk dengan laptopnya, sementara kedua pria dominan itu hanya melihat dan berdiri tanpa berniat duduk
"Duduk"
Yoongi dan jungkook saling tatap sebelum memutuskan untuk duduk masing2 di sofa single
"Jeon jungkook, apa yang membuatmu tertarik dengan putraku"
Jungkook gugup, lebih gugup dari ketahuan nyontek saat ujian shs dulu
"Aku menyukai semua hal tentang Taehyung dadd"
"Bukankah awalnya kau membencinya, lalu apa yang membuatmu berubah pikiran"
"Aku dihantui rasa bersalah setiap hari nya, mulutku menolaknya namun hatiku menginginkan nya, aku mementingkan ego daripada hatiku"
"Aku tidak benar2 membencinya, aku selalu memperhatikan nya dari jauh, aku selalu merasa sakit hati ketika melihatnya bersama orang lain, melihat tawanya untuk orang lain sementara denganku semakin jauh"
"Aku tidak ingin kehilangannya, itu sebabnya aku mengikuti kata hatiku dan membuatnya menerima dan mencintaiku lagi"
"Apa kau benar2 serius dengan taetae"
"Sangat serius dadd"
Daddy kim menyeringai, "Kalau begitu nikahi dia secepatnya"
Deggg
Jungkook terkejut dengan ucapan daddy kim, pasalnya dia belum mengenalkan taehyung pada orang tuanya, dia juga takut jika orangtuanya menolak hubungan mereka
"Baik dadd, tapi boleh aku minta waktu, aku harus mempertemukan nya dengan orang tuaku lebih dulu"
"1 bulan, jika kau tidak mampu, maka lupakan putraku, kau boleh keluar"
'Kim Taehyung hanya milikku, milik Jeon Jungkook' batin jungkook,-
Jungkook langsung pamit setelah menatap yoongi sekilas, giliran yoongi yang deg degan, masalahnya dia hanya berdua dengan daddy kekasihnya sekarang
"Apa kabar appamu?"
Yoongi melongo, untung cepat mengubah ekspresi nya
"Appa baik dadd"
"Katakan kenapa aku harus merestuimu dengan putraku"
"Aku akan menjadi rumah untuknya"
"Kau yakin, mereka memang kembar tapi mereka memiliki kepribadian yang sangat berbeda"
"Aku yakin dadd, aku memang mengenal taehyung lebih dulu, aku sudah menganggap nya seperti adikku sendiri walaupun awalnya aku sempat ingin egois untuk memilikinya, namun aku sadar memaksakan sesuatu bukanlah hal yang benar"
"Sampai akhirnya V datang dan menggantikan taehyung, saat itu pertama kalinya jantungku berdetak kencang bahkan sangat berbeda saat bersama taehyung, dan dari awal aku menyadari jika dia bukan taehyung"
Daddy kim menghela napas kasar, "Dia keras kepala yoongi-aa, selama ini dia selalu diandalkan bukan mengandalkan, mengingat status kalian, apa kau sanggup mengimbanginya"
"Aku akan mencobanya dadd"
"Baiklah, daddy percaya padamu, jangan kecewakan dia yoon, dia tidak pernah segan melepas sesuatu walaupun dia sangat menginginkan nya"
"Aku akan mencoba sebisaku dadd, kami hanya perlu berkomunikasi dengan baik, mengingat hubungan kami akan terhalang jarak"
"Daddy harap kalian bisa dewasa dalam menghadapi permasalahan, dia seorang ceo, dia tidak bisa menikmati masa kuliah dan masa remaja dengan nyaman seperti teman2 sebayanya karena tanggungjawab yang ku berikan"
"Daddy harap kehadiran mu dihidupnya bisa membuatnya lebih menikmati masa mudanya bukan hanya fokus dengan pekerjaan saja"
"Daddy bisa percaya padaku, aku sangat mencintainya dadd, sungguh"
"Baiklah, daddy cukup senang karena dia mendapatkan pria sepertimu, lagipula daddy mengenal appamu, dulu kami pernah memiliki ide konyol untuk menjodohkan anak kami kelak"
"Namun kami malah sama2 di anugerahi anak laki2, namun kami tetap ingin menjodohkan kalian, tapi kata orang tuamu, kau menolak saat itu"
"Saat itu aku masih menginginkan taehyung, lagipula aku tidak tau dengan siapa akan dijodohkan"
"Kau belum mengenalkan V pada orangtuamu"
"Belum dadd, jika mereka ada perjalanan bisnis ke sini, aku akan mengenalkan mereka nanti"
"Baiklah, daddy percayakan V padamu, dan daddy titip taetae padamu, daddy belum percaya pada jungkook"
Yoongi membalas dengan anggukan
"Istirahat lah, besok pagi jam 6 daddy tunggu kau dan jungkook di halaman belakang, ingat! Jam 6" tekannya diakhir
Yoongi menelan ludah dengan susah, dia membungkuk sekilas lalu berlalu dari ruangan itu
Daddy kim menyeringai, 'Bermain dengan mereka tidak apa kan' batinnya -
