"Mommy, cukup!" katanya sambil tertawa geli "Nanti mahkota adek copot!"
Asa ikut tertawa dan memeluk Chiquita lebih erat, lalu berbisik pelan "Adek mahkotanya Mommy juga, tahu ngga?"
Chiquita mengangguk kecil, membalas pelukan ibunya.
Dan saat itu, tanpa perlu apa apa lagi, dunia Asa sudah sempurna.... cukup dengan satu pelukan hangat dan tawa manis dari putri kecil yang menjadi cahaya di hari harinya.
✿✿
Sesuai yang dikatakan Chiquita saat sore tadi, usai makan malam ia langsung bergegas mengambil kertas warna dan beberapa spidol dari meja kecilnya. Dengan langkah kecil yang bersemangat, ia membawanya ke balkon kamar sang Mommy.
Tak lama kemudian, Asa yang baru selesai membereskan dapur datang menyusul. Matanya langsung menangkap sosok putri kecilnya yang duduk lesehan di lantai balkon, angin malam yang sejuk mulai terasa menusuk.
"Sayang, bikin pesawatnya di dalam aja yuk" ujar Asa lembut, mendekat sambil merapatkan cardigan di tubuhnya "Di luar dingin, nanti adek masuk angin"
Chiquita menoleh sebentar, lalu menggeleng pelan dengan wajah serius "Ngga Mommy, biar nanti kalau udah jadi, adek bisa langsung terbangin"
Asa tersenyum kecil. Ia tahu betul bagaimana anaknya selalu total dalam menjalani 'proyek proyek penting' miliknya.
"Tapi tetap aja dingin, sayang. Ayo masuk dulu. Nanti Mommy bantuin bikin pesawatnya di dalam, kalau udah jadi baru kita keluar bareng, ya?"
Setelah dibujuk dengan lembut, Chiquita akhirnya menurut. Ia bangkit sambil merapikan mahkota kertas yang masih bertengger miring di kepalanya, lalu membawa semua peralatan masuk ke dalam kamar.
Di atas karpet bulu yang lembut, Chiquita kembali duduk bersila dengan penuh semangat. Ia mengambil selembar kertas biru, lalu mulai melipat dengan hati hati. Meski lipatannya belum rapi dan sering miring, semangat dan ekspresinya yang fokus justru membuat Asa tak bisa berhenti tersenyum.
Sementara itu, Asa ikut duduk di sampingnya, ikut melipat kertas dengan tangan terampil. Sesekali ia melirik ke arah anaknya yang tengah sibuk mewarnai pesawatnya dengan spidol. Ia menggambar mata di bagian depan, menambahkan mulut yang tersenyum, lalu menulis nama besar besar di sampingnya Chiquita One
"Kalau Mommy punya pesawat, namanya apa?" tanya Chiquita tanpa menoleh, matanya masih fokus menghias sayap pesawatnya dengan stiker hati dan bintang kecil.
Asa tersenyum hangat, lalu menyentuh ujung hidung anaknya dengan lembut "Hmm.... Mommy kasih nama 'Love Express', karena isinya cinta Mommy semua buat adek"
Chiquita menoleh seketika, matanya membulat lucu "Adek juga penuh cinta, tapi cinta adek lebih besar dari langit dan luar angkasa!" katanya sambil melebarkan tangan seolah ingin menunjukkan betapa besarnya cinta itu.
Asa tergelak pelan "Wah! Mommy kalah, deh"
Beberapa menit kemudian, semua pesawat selesai dibuat. Ada yang mulus dan terlipat rapi, dan ada juga yang penuh gambar warna warni dengan bentuk sayap yang sedikit miring. Tapi di mata mereka berdua, semua pesawat itu adalah karya terbaik yang pernah ada.
"Yey! Sudah jadi! Ayo Mommy, saatnya pesawat terbang!" seru Chiquita dengan mata berbinar, menggenggam beberapa pesawat kertas di tangannya.
Asa mengangguk, lalu ikut membantunya membawa pesawat pesawat itu ke balkon. Ia menyeret satu kursi santai ke dekat pagar pembatas, lalu membantu Chiquita naik dan berdiri dengan hati hati. Asa sendiri berdiri tepat di sebelahnya, memastikan gadis kecilnya aman.
"Oke Mommy, siap ya!" seru Chiquita sambil memegang pesawat kertas biru di tangannya.
"Ready!" jawab Asa sambil mengacungkan pesawatnya juga.
"One.... two.... three!"
Kedua pesawat meluncur di udara malam, melayang sebentar sebelum akhirnya jatuh lembut ke taman kecil di bawah. Chiquita langsung bersorak, bahkan bertepuk tangan sambil melompat lompat kecil di kursi. Asa langsung menggenggam tangan kecil itu agar anaknya tak kehilangan keseimbangan.
"Makasih Mommy udah bantuin adek buat pesawat kertas terus kita terbangin bareng bareng!" ucapnya polos namun penuh rasa sayang.
Asa tersenyum, lalu menunduk dan mengangkat tubuh anaknya ke gendongan "Sama sama, sayang. Makasih juga ya, udah jadi Putri Penyelamat Dunia buat Mommy"
Chiquita memeluk leher Asa erat erat, lalu mencium pipi Mommynya "Mommy juga harus jadi Ratu Cinta Dunia buat adek" bisiknya pelan.
Asa tertawa kecil, memeluk anaknya lebih erat lagi. Malam itu mungkin dingin, tapi Asa tahu betul.... hatinya justru dipenuhi kehangatan luar biasa. Kehangatan dari tawa, peluk, dan cinta tulus seorang anak kecil yang menjadi seluruh dunia baginya.
(◕ᴗ◕✿)🍼
Adek mau jadi anak sweet dulu, libur dulu buat ulahnya😂
Jangan lupa follow vote&komen ya....
Kalo ada typo, boleh tandain
Makasih....

KAMU SEDANG MEMBACA
A Little Trouble, A Lot of Love ( END )
Random"A Little Trouble, A Lot of Love" mengisahkan perjalanan Asa, seorang ibu muda yang membesarkan putrinya. Chiquita, seorang gadis kecil yang ceria, manja, dan penuh tingkah. Meski hidupnya berubah drastis sejak kehadiran Chiquita, Asa menemukan keba...