Perlahan Lara mulai membuka matanya dan ia langsung bangun dari posisi berbaringnya.
Oh tidak?!
Ia tak sadar sudah ketiduran karena terlalu keras memikirkan bagaimana caranya keluar dari apartemen itu. Lara lalu melihat ke jendela besar yang ada dibelakangnya, dan didapatinya pemandangan malam kota LA yang sangat indah.
Astaga?!
Sudah malam?
Lara pun langsung berdiri dan mencari sakelar lampu, tapi...
Tunggu?!
Dia berada di apartemen mewah saat ini, jadi yang hanya perlu dilakukannya adalah...
Prok..
Satu tepukan tangan saja langsung membuat lampu apartemen itu menyala secara otomatis. Wah, padahal Lara hanya menebak saja tadi. Dia rasa hobinya menonton film berguna juga.
Huh?!
Lara merasa sedikit lega karena di sana sudah tidak gelap sekarang, karena memang ia tidak suka kegelapan.
Lara melihat hasil ulahnya tadi siang yang dengan sembarangan makan makanan yang ada di sana dan minum minumannya juga. Terlihat ruangan itu sekarang berantakan. Sebenarnya Lara ingin membereskannya, tapi...
Ia merasa tubuhnya bau dan lengket sekarang ini jadi ia memutuskan untuk mandi dulu sekarang, dan membereskan kekacauan yang sudah dibuatnya itu bisa dilakukannya, nanti.
Lara tanpa pikir panjang lagi langsung saja mencari sebuah kamar untuknya menumpang mandi. Tentu saja begitu. Mau bagaimana lagi?
Dan dia menemukan satu kamar yang sangat memanjakan matanya dengan warna coklat dan gold yang terlihat cukup mewah untuknya. Tapi sudahlah, dari pada terus mengagumi kamar ini, lebih baik dia mandi saja sekarang. Lagi pula sepertinya ada hal yang lebih penting yang harus dipikirkannya saat ini. Daddy dan Kakaknya. Mereka pasti sedang bingung mencarinya saat ini.
Sementara itu...
"Apa dia baik-baik saja di dalam?" ucap pria yang baru saja datang itu pada orang suruhannya yang bertugas menjaga Lara.
"Dia baik-baik saja, Bos. Terakhir tadi sore kami melihatnya tengah tidur. Mungkin sekarang dia sudah bangun,” ucap orang suruhannya itu sopan sambil menunduk takut.
"Baiklah. Kalian bisa bergantian berjaga di sini setelah ini. Buka pintunya dan tetap pegang kuncinya untuk menghindarkan kemungkinan dia bisa mencurinya dariku dan kabur dari sini,” ucap pria itu lalu pria berbadan besar di depannya itu langsung menggeserkan sebuah kartu pada panel kunci yang ada di pintu dan tak lama kemudian pintu itu terbuka.
"Aku akan keluar saat pagi-pagi sekali besok. Kau harus sudah berada di sini saat itu untuk membukakan pintu. Aku tidak suka menunggu,” ucap pria itu lalu masuk begitu saja ke dalam apartemen itu karena juga ia sudah tidak sabar untuk melihat wajah cantik Lara yang seharian ini belum dilihatnya sama sekali.
Ya, setiap hari ia selalu menyisihkan sedikit waktunya untuk hanya sekedar melihat wajah Lara. Entah itu pagi, siang sore atau malam. Setidaknya dalam sehari ia sudah melihat wajah Lara meski itu hanya sekali.
Pria itu melihat keadaan diruang tamunya sedikit berantakan dengan beberapa bungkus Snak dan kulit kacang yang tersebar dimana-mana, piring dan gelas yang tertumpuk di atas meja, dan beberapa kaleng soda kosong yang tercecer di lantai.
"Siapa kau? Dan bagaimana bisa kau ada di sini?"
Pria itu langsung membalikkan badannya saat mendengar suara Lara dari belakang tubuhnya. Dan...

KAMU SEDANG MEMBACA
The Bad Jerk ? [Warren Series #2]
Romance??? SEQUEL I Win, Baby is HERE !!! Ceritanya sudah lengkap. BISA DIBACA TERPISAH :) "Kau tidak akan bisa memilikiku dengan cara apapun. Tidak sekarang ataupun nanti. Tidak akan pernah sampai aku mati." -Lara Serena Warren- "Aku tak perlu bersusah...