???
SEQUEL I Win, Baby is HERE !!!
Ceritanya sudah lengkap.
BISA DIBACA TERPISAH :)
"Kau tidak akan bisa memilikiku dengan cara apapun. Tidak sekarang ataupun nanti. Tidak akan pernah sampai aku mati."
-Lara Serena Warren-
"Aku tak perlu bersusah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Cepat katakan ada apa kau memintaku untuk bertemu disini. Kau tahu, aku sudah berbohong kepada Alex demi untuk bisa pergi kesini. Karena itu, kuharap sesuatu yang hendak kau katakan padaku disini benar-benar penting." ucap Lara saat ia sudah sampai disebuah cafe kecil yang tidak ramai pengunjung, untuk memenuhi permintaan Adrian untuk bertemu dengannya.
"Baiklah, aku akan langsung saja. Kau tahu bukan aku mencintaimu, itulah sebabnya aku_________"
"Astaga, Adrian ?! Kau memintaku kesini hanya untuk membicarakan cinta ? Yang benar saja." ucap Lara menatap Adrian tak percaya.
"Tunggu dulu, sayang. Bukan seperti itu. Ini tentang Kenzo. Tentang putra kita, tentang dirimu. Aku mengkhawatirkan kalian berdua." ucap Adrian yang kini membuat Lara menjadi diam dan tertegun seketika setelah mendengarnya.
"Baiklah. Aku rasa ini masalah serius. Jadi ceritakan semuanya padaku." ucap Lara kini memposisikan dirinya bersiap untuk mendengar cerita Adrian yang duduk dihadapannya itu.
Adrian sendiri menghembuskan nafas beratnya sebentar sebelum akhirnya memulai ceritanya.
"Tadi pagi, Papa mengatakan padaku jika........"
Flashback On
"Adrian ? Kenapa kau langsung turun dengan muka bantal jelekmu itu ? Kubilang bersihkan dirimu dulu baru_______"
"Bagaimana aku bisa mandi dengan tenang saat Papa mengatakan ada sesuatu penting yang harus kuketahui. Katakan padaku ada apa sebenarnya ?" ucap Adrian lalu kini dengan asal duduk disofa dengan sesekali masih menguap karena mengantuk.
Ya.. itu karena tadi malam ia menghabiskan waktunya untuk memandangi wajah Lara yang tengah tidur disampingnya. Entahlah. Setelah menyatakan perasaannya pada wanita itu, rasanya Adrian merasa lengkap sekarang. Apalagi saat Lara tidur bersamanya dan berada didekatnya. Adrian tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk bisa mengamati dan melihat wajah wanita pujaan hatinya itu begitu saja. Ya.. karena mereka tidak bisa sering bertemu nanti karena keadaan yang.... tak mendukung keduanya untuk bisa bersama-sama dengan mudah.
"Baiklah. Tapi jika aku melihatmu menguap saat aku bercerita, nanti. Aku pastikan akan menyeretmu ke kamar mandi dan mengguyurmu dengan air dingin." ucap Marcus kesal saat melihat putranya itu terlihat masih mengantuk.
"Yaya.. baiklah, Pa. Ceritakan semuanya, sekarang. Aku akan menjadi pendengar yang baik." ucap Adrian,
"Ini tentang putramu, Ad. Sepertinya aku salah perhitungan. Kukira dengan mengalihkan seluruh kekayaanku atas namanya semua akan baik-baik saja. Ternyata tidak. Jika sebelumnya banyak musuh dan saingan bisnisku mencoba mengincarku hingga berusaha untuk membunuhku, sekarang mereka sepertinya tengah menyusun rencana untuk menyakiti putramu dan juga Lara. Kenzo masih dibawah umur, jadi secara otomatis semua kekayaanku diurus dan dipegang sementara oleh walinya dan itu adalah ibunya, Lara. Cepat atau lambat mereka akan dikelilingi bahaya dan itu tidak baik. Aku sering bepergian untuk menghindari kemungkinan-kemungkinan buruk dan juga bahaya yang sedang mengincarku, tapi Lara ? Dia tinggal menetap. Aku takut dia dan cucuku kenapa-kenapa." ucap Marcus yang membuat Adrian terdiam ditempatnya sekarang.