The Bad Jerk ? [Warren Series #2]

"Jangan gugup. Aku ada disini bersamamu. Kau pasti akan menyukai keluargaku. Mereka sangat menyenangkan." ucap Adrian saat mereka baru saja turun dari mobil dan kini mulai berjalan masuk kedalam mansion besar keluarga Rivera itu.

"Kau mudah mengatakannya. Nyatanya aku hanyalah barang yang kau beli. Lagipula aku tidak mengerti bagaimana cara bersikap sopan pada orang kaya seperti kalian ini. Jangan salahkan aku jika kau akan mendapat malu karena sudah mengajakku kesini. Ini semua salahmu sendiri." ucap Lara sambil kini menaiki tangga depan rumah dengan hati-hati dan perlahan, karena dress yang dikenakannya membuatnya sedikit kesulitan.

Adrian sendiri dengan setia membantu wanita pujaannya itu dengan sabar.

"Aku berjanji kita akan segera pergi setelah kau bertemu dengan keluargaku, nanti. Jadi tenanglah. Kita tidak akan lama disini." ucap Adrian mencoba menenangkan Lara.

Lara sendiri juga tak mengharapkan apapun sekarang. Ia tak berharap keluarga Adrian akan menyukainya dan menerimanya, karena nyatanya ia juga tak memerlukan itu. Yang Lara mau sekarang adalah segera pulang dan melepas dress yang dikenakannya itu secepatnya. Karena ia sudah tak tahan lagi. Ternyata berpura-pura menjadi wanita anggun dan cantik tak semudah yang dikiranya.

"Itu Mamaku. Ayo kita kesana. Aku akan memperkenalkanmu dengannya." ucap Adrian yang langsung saja membuat Lara yang tadinya melamun langsung terdiam terkejut.

Mau menolak, tidak mungkin, mau menghindar toh akhirnya tetap saja Adrian akan memperkenalkannya pada keluarganya. Jadilah yang bisa dilakukan Lara saat ini hanya mengikuti saja apa yang diinginkan oleh Adrian.

Lara melangkah dengan hati-hati sambil menggandeng tangan Adrian menuju kearah Mama Adrian berada saat ini. Terlihat disana Mama Adrian itu tengah berbincang dengan tamu-tamu yang sudah datang kesana.

"Mama..." panggil Adrian pada Mamanya itu, saat mereka kini berjarak hanya beberapa langkah lagi dengannya.

Terlihat Mama Adrian merasa senang dengan kedatangan putranya disana. Dan dengan sopan wanita paruh baya itu langsung permisi sebentar untuk pergi pada lawan bicaranya tadi.