The Bad Jerk ? [Warren Series #2]

Malam ini adalah malam dimana pesta ulang tahun adik Adrian diadakan. Dan sejak sore tadi Lara sudah mulai didandani oleh beberapa orang suruhan Adrian yang entahlah siapa orang-orang itu.

Lara sendiri bingung kenapa Adrian memintanya bersiap sejak sore ? Tapi saat Lara bertanya, Adrian hanya mengatakan jika Mamanya menyuruh anggota keluarga inti untuk datang lebih awal.

Mudah memang untuk mengatakan itu. Tapi sekarang Lara merasa gugup sekali. Ia tak percaya beberapa jam lagi ia akan bertemu dengan keluarga Adrian yang bisa dipastikan bukan orang sembarangan tentunya.

Bagaimana kalau dirinya malah membuat malu Adrian dipesta, nanti ?

Bagimana kalau nanti dia mempermalukan dirinya sendiri disana nanti ?

Dan bagaimana jika ada seseorang yang mengenalinya nanti, disana ? Bagimana ia akan menangani hal itu, nanti ?

Ini semua salah Adrian. Ini semua karena pria itu.

"Nah.. sudah selesai. Bagaimana menurut anda, nona ?" ucap orang yang bertugas meriasnya itu ramah pada Lara.

Mendengar itu, Lara lalu melihat kecermin besar meja rias didepannya itu dengan...  takjub ?!

Wow.. apa itu dirinya ? Dirinya terlihat berbeda. Berbeda dalam artian yang baik. Lara yakin siapapun yang melihatnya tak akan mengenalinya jika begini.

"Woah.. terima kasih, ya. Kau memang benar-benar hebat dan handal dibidang tata rias ini." ucap Lara membuat orang yang bertugas meriasnya tersenyum kecil.

"Tidak nona. Itu karena anda sendiri juga sudah sangat cantik. Saya hanya menambahkan sedikit make up saja. Sekarang.. mari saya bantu memakai dress ini." ucap penata rias itu sambil menunjuk dress hitam yang terlihat mewah sekali.

Ya. Dirinya dan Adrian sempat memperdebatkan hak itu tadi pagi. Bagaimana tidak. Adrian membelikannya dress yang terlihat sangat mahal sekali untuk dikenakannya. Dress berwarna hitam dengan hiasan batu-batu seperti berlihan dengan belahan dada yang rendah. Selera pria memang ada-ada saja.

Tapi akhirnya mau-tidak mau, Lara lah yang kalah didalam perdebatan itu. Ya, karena melawan Adrian si keras kepala dan arogan itu akan hanya akan membuatnya kesal sendiri nanti.

Lara lalu segera melepas bathrobe yang dikenakannya dan segera memakai dress cantik itu dengan dibantu perias tadi tentu saja.

Sementara itu..

Dikamarnya, Adrian juga tengah bersiap dengan dibantu asisten pribadinya. Namanya, Mark. Dia orang kepercayaan dan sudah dianggap sebagai keluarga sendiri oleh Adrian.

Mark sudah bekerja selama 5 tahun ini bersamanya, dan Adrian tidak pernah merasa tidak puas dengan hasil kerja Mark. Asistennya itu selalu mengerti apa yang dibutuhkan oleh Adrian tanpa Adrian harus memintanya terlebih dahulu. Bisa dibilang Mark sangat kompeten dan ahli dibidangnya.