She is fake nerd??(Proses Revisi)

So ini part terakhir buat SIFN season 1. Buat S2 tunggu aja oke Nggak lama kok.

Nah buat yang nanyain Sean&Sheva bakal Rhey up segera tapi belum tau kapan
ㅋㅋㅋ😆

Buat yang udah lupa sama alurnya tolong baca ulang aja. Karena jujur Rhey juga lupa sama alurnya

Ini bukan Akhir tapi ini masih awalan cerita kita untuk meraih happy ending
-Rhey-

Devon dan Ghea masuk ke basemant dengan seringai yang terpampang di bibir mereka. Ghea mengambil katana yang tergantung di dalam almari kaca, disana juga banyak senjata lain yang tergantung. Jika Ghea mengambil katana maka Devon mengambil senjata api yang pelurunya adalah jarum. Tentunya jarum itu sudah dilumuri zat kimia.

***
"Let's party baby,"Ghea mengangguk dan meraih uluran tangan suaminya.

Mereka memasuki sel tempat dimana para tikus-tikus itu ditawan. Satu orang pria berwajah mirip dengan Devon dan 12 wanita berdiri dalam keadaan kedua tangan tergantung.

"Keluar,"

Para bodyguard yang berjaga segera keluar memenuhi perintah Devon.

Ghea menatap lelaki yang wajahnya mirip Devon dengan sinis, "kau, akan kukuliti wajahmu itu,"

Ghea melihat kesekeliling untuk mencari pisau karena dia hanya membawa katana sedangkan Devon membawa senjata api.

Gotcha!

Di pojok ruangan ada meja yang dipenuhi dengan alat-alat yang Ghea butuhkan. Tanpa banyak bicara Ghea langsung berjalan mengambil pisau yang diinginkannya. Sedangkan Devob lebih memilih bersandar di dinding menyaksikan apa yang akan diperbuat oleh istrinya tersebut.

"Sepertinya aku harus memakai sarung tangan, takut tertular virus,"

Ghea menghampiri lelaki itu dan menarik garis lurus memutari wajahnya, tentu saja menggunakan pisau yang ada ditangannya.

"Akh!!"

"Shit!!"

"Argh!!"

Lelaki itu memekik kesakitan tapi dia tidak memohon ampun. Ghea yang melihay reaksinya hanya menaikkan alis sebelah. Sepertinya dia sudah lama didunia hitam, terbukti dengan umpatannya. Di wajahnya juga tidak ada raut ketakutan sama sekali, berbeda dengan 12 wanita yang sudah berteriak histeris minta dilepaskan.

Tiba-tiba Devon menembaki para wanita itu,"berisik,"

Para wanita itu memang tidak mati tapi mereka kehilangan kekuatan untuk mengontrol tubuhnya. Jadi mereka tidak bisa menggerakkan tubuhnya apalagi berbicara.

Ghea menarik kulit wajah pria didepannya dari dagu secara perlahan.

"ARGH!!"

"AMPUN! AMPUN! INI ARGH!! SANGAT MENYAKITKAN ARGHH!!!"

B

ukan Ghea namanya kalau dia mengabulkan permohonan korbannya. Ghea tetap melanjutkan kegiatannya dalam menguliti wajah orang itu.

Kini Lelaki didepannya sudah lemas dengan tubuh penuh darah yang mengalir dari mukanya. Tak sampai disitu, Ghea mengambil paku dan menusukkannya disalah satu mata korbannya, lalu menariknya keluar secara perlahan.

"Argh!!"

"Shh..hks.."

"Oh?! kau menangis?"
"Daebak! orang sepertimu bisa menangis,"

Ghea tertawa seolah dia mengetahui hal yang luar biasa, namun raut wajahnya berbeda dengan tindakannya yang mengambil katana dan mengayunkannya ke perut lelaki itu.

Brats!!

"Oh, sekarang ada kuyang didepannku," itulah kata terakhir yang didengar oleh korban Ghea sebelum dia mati karena kehabisan darah.

"Kau telah membunuhnya honey," Devon menghampiri Ghea dengan langkah perlahan dengan Pistol ditangannya.

"Sekarang giliranku untuk membunuh--"

DORR!

DORR!

DORR!

"Kau--" Ghea menatap Devon dengan pandangan yang tak terbaca.

Apakah ini akhir bagi seorang Ghea? Ha ha ha memang apa yang kita lihat belum tentu adalah kebenarannya. Bahkan walaupun kamu melihatnya dengan kedua matamu sendiri

.

.

.

itu belum tentu sebuah hal yang bisa dipercayai.

***

Oke, Gimana Ending buat SIFN season 1?

Pasti banyak yang pada protes. Tenang...
kalian harus tau kalau Rhey pecinta happy ending yap akhir yang bahagia

bahagia~

ala Rhey?

Cuma mau ngasih sedikit petunjuk. Semoga kalian ngerti.

Setelah ini Rhey bakal revisi SIFN S1 dulu baru buat S2.

-We Are Family-