Malam harinya karena lelah akhirnya Sasuke dan Naruto pun setuju untuk beristirahat dipinggiran sungai sebentar. Sementara itu Boruto ditugaskan mengawal Sakura yang tengah memgambil air di danau.
Mereka duduk di bawah pohon rindang yang sedikit tertutup karena banyaknya semak-semak yang memutari pohon tersebut hingga pohon rindang itu cocok untuk dijadikan tempat untuk bersembunyi. Setidaknya selama beberapa saat mereka akan aman di sana tanpa gangguan.
"Sasuke-kun?"
Sang suami menoleh kearah sang istri yang nampak gelisah sedari tadi. Sasuke mendekat kemudian mendekap tubuh mungil istrinya."Ada apa, hm? Apa kau butuh sesuatu?" tanya Sasuke dan Sakura menggeleng membuat Sasuke mengernyitkan dahinya bingung.
"Aku merasa akan terjadi sesuatu yang buruk, Anata," sahut Sakura dengan wajah khawatir.
Sasuke mengelus pelan surai merah muda Sakura dengan lembut kemudian mengecup pelan kening lebar Sakura berharap istrinya sedikit tenang.
"Sasuke-kun, ayo kita pergi dari sini!" Tiba-tiba Sakura berdiri dan menarik tangan Sasuke. Sontak Boruto dan Naruto pun ikut berdiri mendengar Sakura yang ingin cepat-cepat pergi dari tempat ini.
"Ada apa, Sakura-chan? Kita sudah aman disini selama sementara waktu," ujar Naruto.
Sakura kembali menggeleng. "Kita harus pergi sekarang! Kita harus pergi!"
Intonasi suaranya mulai bertambah keras membuat bulu kuduk Naruto dan Boruto bersamaan berdiri tegak. Mereka yakin jika permintaan Sakura tidak dituruti maka mereka yang akan jadi mangsa. Dan Naruto tidak mau mengulang pukulan super Sakura lagi. Itu lebih menyakitkan dibandingkan teriakan Hinata saat marah.
"Jangan terburu-buru, Sayang."
Sakura gemetar ketakutan mendengar suara yang sama lagi. Sasuke, Boruto dan Naruto menoleh dan menemukan Urashiki yang melayang diatas mereka dengan seringainya.
Rahang Sasuke kembali mengeras. Baru saja Urashiki muncul dan sekarang kembali muncul. Ia sampai heran apa yang akan dilakukan Urashiki.
Tapi apapun yang terjadi, Sasuke tidak akan membiarkan Sakura dan calon buah hatinya jatuh ke tangan Urashiki. Otsutsuki Urashiki adalah salah seorang Otsutsuki yang cerdik sekaligus licik hingga orang yang melawannya harus berusaha keras agar menang darinya dan itu tidak akan mudah.
Sakura mendekat kearah Sasuke dan memeluknya dengan erat. Ia tidak ingin dibawa oleh Urashiki dan ingin senantiasa berada di sisi Sasuke. Sakura takut jika dirinya jauh dari Sasuke. Ia sangat takut. Sudah cukup Sakura menunggu selama bertahun-tahun untuk kepulangan Sasuke dari misi dan selama itu Sakura selalu takut bila terjadi apa-apa dengan Sasuke.
"Kenapa kau kemari, hah?!" bentak Naruto.
Urashiki terkekeh pelan kemudian menunjuk Sakura seakan wanita berbadan dua itu adalah targetnya. Sakura tentu gemetar ketakutan dan menenggelamkan kepalanya didekapan suaminya.
"Aku kemari untuk menjemput permasuriku," balas Urashiki kemudian tertawa kencang.
"Tidak akan kubiarkan kau membawa istriku seenaknya!" desis Sasuke merasa darahnya mendidih ketika ada seseorang yang mencoba menyentuh miliknya.
"Ya, lihat saja."
Urashiki mengarahkan telapak tangannya kearah Sakura dan seketika tubuh Sakura tertarik dan berada di dekapan Urashiki. Sakura berusaha memberontak dalam dekapan Urashiki, namun sebelum itu Urashiki sudah memberikannya sebuah pil yang sama yang pernah Toneri berikan pada Hinata yang berguna agar Hinata pingsan sementara."Sekarang, istrimu sudah ada di tanganku." Gelak tawa menghiasi wajah Urashiki. Ia puas, sangat puas mendapat seorang wanita langka dengan rambut berwarna merah muda dan seorang Uchiha kecil di dalam janinya. Betapa beruntungnya ia sekarang.
"Cih! Curang sekali!" sindir Boruto.
"Entah itu curang atau tidak, intinya aku mendapatkan apa yang kumau," sahut Urashiki dengan raut wajah penuh kemenangan.
"Lepaskan, Sakura!" teriak Sasuke mulai melaju kearah Urashiki dengan chidori yang sudah ada di tangannya sejak tadi.
Urashiki dengan santainya menyerap chidori Sasuke dengan mudah. Pancingannya yang masih menganggur ia gunakan untuk mengambil seluruh chakra milik Sasuke.
Belum sempat menebas tubuh Sasuke, Boruto sudah terlebih dulu menghalangi dengan rasengan kecil yang ia lancarkan pada Urashiki. Alhasil semua chakra yang dimiliki oleh Boruto habis ditangan Urashiki.
Serangan Boruto dengan tak elite sama sekali tidak mengenai Urashiki. Malah serangannya menegani sebuah batang pohon hingga batang tersebut berlubang dengan pola yang sama seperti pertama kali Boruto melancarkan rasengan kecilnya bersama Sasuke.
"Ah, sial!" umpat Boruto yang kini terkulai lemas tak berdaya karena chakra miliknya telah diambil sepenuhnya dengan alat pancingan ikan milik Urashiki.
"Aku sudah hafal dengan teknik seranganmu itu, Bocah. Lain kali cari teknik serangan yany lebih elite," saran Urashiki sembari tertawa jahat.
"Aku akan pergi dan segera mempersunting wanitaku. Jadi, selamat tinggal!"
"Dia wanitaku, Brengsek!" umpat Sasuke yang kesabarannya mulai menipis. Bahkan sudah sangat tipis seperti sehelai rambut yang terbelah menjadi tujuh bagian.
"Sayangnya kau terlambat." Urashiki menyeringai kemudian menyerang mereka bertiga hingga mereka lengah. Keadaan mereka belum cukup memulihkan dan bila Naruto menggunakan Kurama sebagai tameng maka Sakura juga akan terkena dampaknya. Dan sekali lagi Naruto tidak ingin mengambil resiko dengan membiarkan dirinya dihabisi oleh Sasuke.
"Kukembalikan chidori milikmu, Sasuke."
Dan benar, Urashiki mengambalikan kembali jurus Sasuke, namun bedanya jumlahnya yang berkali lipat hingga chidori tersebut berukuran besar membuat mata shappire Naruto dan Boruto sama-sama membulat sempurna.
"Kau milikku, Sayang..."

KAMU SEDANG MEMBACA
Adventure In The Past
FanfictionCanon Version. [Ending] - Sehari seusai perayaan ulang tahun Sarada bersama sang ibu dan ayahnya-Uchiha Sasuke yang kebetulan pulang setelah menjalani misi panjangnya, Sarada beserta dua rekannya-Boruto dan Mitsuki menemukan sebuah gulungan di tempa...