Jangan lupa votenya :)
Selamat membaca
*
*
*
Bagian ke 6
Renjun menatap dirinya di pantulan cermin full body, ia terkagum-kagum dengan wajahnya sendiri, ia baru sadar jika wajahnya sangat cantik
Renjun juga melihat penampilanya, bajunya bagus walau tidak mengunakan jas
( Pakaian yang di gunakan renjun )
ia sempat melihat harga baju yang ia gunakan, gajinya selama 3 bulan baru bisa membeli pakaian yang ia kenakan sekarang
" renjun kau sudah siap " suara ningning di luar sana membuat ia kembali tersadar
" ia aku sudah siap " ia sedikit merapikan penampilannya lalu keluar dari ruangan ganti itu
Kriiiek
" maaf membuat kalian menunggu " renjun terheran-heran ketika ketiga pelayan temannya itu menatapnya cengo
" astaga aku kalah cantik malam ini " lirih sakura
" benar-benar indah " ucap ryunjin pelan
" aku benar-benar gagal menjadi sorang wanita " lirih ningning
" Ehem, a-apa ada yang salah dengan penampilan ku " tanya renjun pelan
" e-itu, kau cantik renjun "
" iya-iya kau cantik benar "
" renjun apa kau yakin, kau seorang pria " tanya ningning
" Ahaha aku seorang pria ningning lihat jakun ku membuktikan kalo aku seorang pria " ucap renjun
Namun lagi-lagi mereka terpanah, saat renjun tersenyum seperti peri
" ayo, nanti yang mulia ratu menunggu lagi " ajak renjun
ketiganya pun mengikuti langkah renjun untuk menemui sang ratu, dan setelah sampai di sana
Mereka menemukan winter dengan rambut yang di anyamn lalu di sanggul tidak terlalu rapi namun hal itu membuat winter terlihat sangat cantik
" ayo kita pergi " ucap winter sambil tersenyum
•
•
•
Di Aula kerajaan, ruangan yang begitu besar dan luas, sudah ada para bangsawan di sana, juga para pangeran serta raja telah berada di sana, mereka terlihat menikmati pesta untuk jisung pangeran bungsu mereka
Namun para pangeran, selir, serta raja dan ratu, juga orang-orang sudah banyak berdatangan memberi salam pada mereka
Terlihat seorang gadis cantik mendekat ingin memperkenalkan diri pada keluarga kerajaan
" Salam hormat dari saya yang mulia " ucap seorang pria tampan dengan rambut yang sedikit panjang
" Pangeran dari kerajaan tryantafylla , pangeran Xiaojun di mana ayah mu " ucap Jaehyun
" Maaf yang mulia ayah saya sedang sibuk adik saya menghilang karena khawatir ayah saya turun tangan untuk mencarinya, dan ibu jatuh sakit, saya harap dengan saya yang sebagai wakil dari kerajaan tryantafylla, anda tak marah yang mulia " Jaehyun tertawa
" Tidak lah Xiaojun, jadi adik mu menghilang kalo tak salah terakhir kali ku melihatnya saat ia berumur 7 tahun benar "
" Benar yang mulia "
" Sayang sekali jika ia datang, aku akan memperkenalkannya dengan salah satu putra ku " ucap taeyong
Xiaojun hanya tertawa pelan ia juga merindukan adik nakalnya itu
" Ini ada sedikit hadiah dari kerajaan kami " ucap Xiaojun menyuruh pelayannya untuk memberikan hadiah itu pada jaehyun, taeyong Hera juga para pangeran
" Wah terimakasih xiaojun " ucap taeyong
" Kalo begitu saya pamit undur diri yang mulia, saya tak bisa terlalu lama di karekan ibunda sedang sakit di istana " ucap xiaojun
" Baiklah xiaojun tak apa jaga ibumu dan sampaikan salam ku pada yuta " ucap Jaehyun
" Baik yang mulia " xiaojun membungkuk sopan lalu pergi dari sana
" salam hormat yang mulia, pangeran, dan yang mulia raja, saya Lami Aquella, senang mengenal kalian " ucap gadis cantik itu
Para bangsawan dan orang-orang yang berada di sana terpanah akan kecantikan putri dari kerajaan Aquella itu, karna sebuah rumor yang mengatakan jika putri dari Aquella sangat cantik melebihi siapa pun, dan kini rumor itu terbukti benar
" salam hormat putri lami, anda sangat cantik seperti yang saya dengar " ucap taeyong
" itu benar, di mana ayah dan ibu mu " tanya Jaehyun
Lami terlihat membungkuk sopan, ia tersenyum tipis
" maaf yang mulia, ayah dan ibu tak bisa datang karna kesibukan di aquella, jadi saya hadir untuk mengantikan kedua orang tua saya yang tak dapat hadir " ucap gadis itu sopan
" silahkan di nikmati, pestanya tuan putri " ucap mark sambil tersenyum
Lami yang sadar pun menatap ke arah mark, ia tersenyum malu, lalu lami beberapa kali melirik para pangeran yang sangat tampan itu
" Putri mahkota telah tiba "
Kriiek
Pintu di atas tangga besar itu terbuka, menampilkan winter yang begitu cantik serta para pelayannya, winter dengan gaun coklat keemasan serta para pelayannya yang berwarna cream coklat muda untuk pelayan wanita dan hitam putih untuk pelayan pria
Tap
Tap
Tap
Winter dan juga pelayannya berjalan menghampiri singa sananya, lami yang melihat itu segera mudur memberi jalan
" salam hormat yang mulia " ucap winter sambil tersenyum cantik
Sedangkan jisung terlihat cukup terkejut melihat pelayan pria milik winter itu, ia mengenal wajah cantik itu, haechan juga tak dapat menutupi raut wajahnya ia bersmrik saat melihat pria cantik yang ia lihat dulu
Renjun yang saat itu menunduk mengormati taeyong dan wiliam tak sadar akan tatapan dua pangeran itu
" renjun, para pelayan di sana, jadi nanti menunduklah untuk para pangeran " bisik winter
" baik yang mulia " renjun mengarahkan ketiga pelayan wanita di belakangnya itu, untuk menuruni tangga
Renjun dan yang lainnya menunduk hormat pada Mark putra mahkota baru mereka
Mark yang melihat itu hanya mengangguk, namun pandangannya tak bisa lepas dari pria cantik itu
Kini mereka menuduk pada jeno, namun renjun buru-buru mengalihkan pandangannya saat melihat tatapan dingin pria tampan itu
Lalu mereka menunduk pada jaemin, jaemin tersenyum tampan sambil menatap renjun, renjun yang tak sadar pun malah kembali menunduk pada haechan
Haechan mengangguk, namun ia tak berhenti bersmrik saat melihat tatapan pria cantik itu
" senang bisa melihat mu lagi pria cantik " bisik haechan yang hanya terdengar oleh jaemin, jaemin yang mendengar itu lantas segera menatap haechan keheranan
Kemudian mereka menunduk hormat pada chenle, chenle mengangguk, ia beberapa kali melirik renjun
Renjun yang baru saja ingin menunduk hormat pada pangeran bungsu, di buat terkejut saat mengingat wajah itu
" oh astaga " lirih renjun ia menutup mulutnya dengan tangan sebelah Kanan
Jisung yang melihat itu, hanya terkekeh pelan, ia di buat gemas dengan reaksi pria manis itu
" renjun apa yang kau lakukan " bisik sakura
" oh ma-maaf " renjun segera menunduk hormat dan berjalan berusaha terlihat biasa saja, pedahal sedang gugup
•
•
•
Pesta yang begitu meriah, beberapa orang handal yang memainkan alat musik, serta orang-orang yang berdansa, sedangkan renjun memilih untuk menikmati hidangan, ia mengambil beberapa potong kue, jangan tanyakan di mana ketiga wanita itu, ryunjin, sakura juga ningning, menemani winter yang terlihat sedang berbincang dengan bangsawan lain
Namun renjun kembali mengingat hal bodoh yang ia lakukan, saat ia teringat dengan beraninya ia menujuk wajah pangeran
" E-ehem " suara deheman terdengar dari belakangnya, yang membuat renjun berbalik
" astaga " renjun terkejut bahkan hampir menjatuhkan piring makanannya
" segitu terkejutnya " ucap jisung
" oh- ya-eh pa-pangeran,salam hormat untuk pangeran Querencia " ucap renjun gugup
" kau memanggilku pangeran, bukan kah aku bangsawan yang tak tau malu " ejek jisung
Renjun menutup matanya malu
" ma-maafkan kelancangan saya waktu itu pangeran " ucap renjun
" ehem tak apa, tapi bukan kah kau akan melaporan ku pada pangeran, pangeran yang mana tuan mu " tanya jisung sambil tersenyum tengil
Oh astaga andai renjun bisa ia akan memukul wajah tengil pria di depannya itu
" ahaha, emm- i-itu sa- "
" E-ehem kita bertemu lagi pria cantik " sebuah bisikan membuat renjun terkejut dan menatap orang yang berada di belakangnya
" o-oh salam hormat untuk pangeran Querencia " ucap renjun ia sedikit menjauh dari haechan
Sedangkan jisung menatap tak suka saudara ke tiganya itu
" kenapa kau kesini " tanya jisung datar
" oho, apa masalah mu jisung " ucap haechan sambil tersenyum tengil
Renjun sungguh di buat keheraanan dengan tingkah kedua pria di depannya, namun matanya melihat ke arah ningning yang melambai padanya
" ma-maaf pangeran saya pamit pergi " tanpa menunggu jawaban renjun segera melangkah cepat
Brugh
" A-Aduh ma-maaf " ia membungkuk sopan tanpa melihat pria yang ia tabrak
Chenle ia tak membentak atau menghentikan renjun yang biasanya ia akan membentak orang-orang yang tak sopan padanya, chenle hanya melihat renjun yang berlalu pergi
Setelah sampai di tempat winter, renjun di buat terkejut saat, tangan ningning memberiakn secarik kertas di tangannya
" renjun, berikan ini pada pangeran jeno, ini perintah ratu " ucap ningning
Renjun melihat winter yang mengangguk pelan padanya
Renjun rasa ia ingin menangis saja malam ini, kenapa ia harus di suruh menemui pangeran es itu
Yuhuu i'm back setelah beberapa Minggu berlalu maaf ya baru bisa up tapi nanti bakal lancar ko up nya
Oh iya aku mau ngasih tau dan minta pendapat kalian, aku sebenarnya mau buat story baru lagi renjun harem gitu,, cuman kaya oneshoot atau beberapa part gitu cuman bakal banyak cerita dalam satu book dan isinya renjun x dreamies gimana menurut kalian ?
Kasih tanggapan ya biar cepat up juga
Jangan lupa votenya dan juga komen biar saya semangat untuk segera update