Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.
Komen ya, banyakin kayak kemarin, tqqq.
***
Liburan semester adalah hal yang paling di nantikan oleh mahasiswa dan juga dosen.
Tapi bagi mahasiswa yang bermasalah dengan nilai mereka di mata kuliah mereka, liburan semester inilah yang harus mereka kejar untuk memperbaiki nilai mereka.
Sialnya adalah mereka dapat nilai dari mata kuliah itu saat mereka di ajar oleh Taehyun, eh pas semester pendeknya malah ketemu sama Taehyun lagi,
Takut bukannya nilai mereka membaik malah akan tambah jelek dari sebelumnya.
"Rata-rata nilai kalian apa sih?" tanya Taehyun yang heran ternyata banyak juga mahasiswa yang ikut semester pendek.
"D, pak."
Taehyun menahan tawanya saat ini, salah sendiri main-main di kelasnya, Taehyun itu paling anti sama mahasiswa pemalas, tukang titip absen, dan juga gak mengerjakan tugas.
Faktor utama di kelas Taehyun itu ada dua, rajin masuk kelasnya dan juga rajin mengerjakan tugas, untuk ukuran aktif Taehyun tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut.
"Saya akan buat kelas ini selesai dalam waktu sebulan, lalu kalian bisa melanjutkan liburan kalian," ucap Taehyun membuat para mahasiswa di kelasnya itu langsung kelihatan senang.
Taehyun itu punya hati kok, dia tau mahasiswanya itu sebenarnya juga mau liburan di bandingkan harus ikut semester pendek begini.
Seperti ucapan suaminya, enakan juga liburan di bandingkan pusing dengan kuliah, apalagi sedang liburan semester.
"Jangan terlalu senang dulu."
Mahasiswa di kelasnya ini langsung berekspresi kebingungan, jangan sampai dosen mereka itu mengatakan hal yang aneh-aneh apalagi menyuruh mereka buat tugas yang bisa membuat mereka gila.
"Syarat utama kalian di kelas saya untuk semester pendek ini hanya dua, sama seperti di semester sebelumnya."
Taehyun bangkit dari bangkunya lalu menulis sesuatu di papan tulis yang ada di hadapannya.
Para mahasiswanya itu ikut memperhatikan apa yang sedang di tulis oleh dosen mereka itu.
"Pertama, kalian harus selalu masuk ke kelas saya tanpa alasan apapun, kecuali kalau kalian memang sedang sakit, itupun kalian harus menunjukkan surat keterangan ya," ucap Taehyun sambil melipat kedua tangannya ke dada sambil memperhatikan para mahasiswanya yang pada fokus melihat kearahnya.
"Kedua, ini sangat mempengaruhi nilai kalian yaitu rajin mengerjakan tugas yang saya berikan."
Taehyun berjalan mendekat kearah meja mahasiswanya itu sambil tersenyum kecil.
"Saya suka dengan mahasiswa yang tepat waktu jika mengumpulkan tugas dari saya, kalian menjawab semua soalnya dengan benar juga tentu tambah membuat saya senang," lanjut Taehyun lalu berhenti dia berhenti dari berjalannya setelah berada di bangku paling akhir.
Kelihatan sekali para mahasiswa di kelasnya itu mau menoleh kearah Taehyun namun mereka segan melakukannya.
"Intinya kumpulkan saja tugas kalian mau jawaban kalian benar atau salah sekalipun, karena di semester pendek ini saya akan berbaik hati untuk hal tersebut."
Taehyun lalu kembali berjalan ke mejanya sambil memegang spidol dan menulis sesuatu di papan tulis.
"Saya yakin kalian malas untuk menyimak pelajaran yang sudah saya pernah jelaskan di semester sebelumnya, maka dari itu kalian langsung mengerjakan tugas saja," ucap Taehyun setelah selesai menulis soal yang harus di kerjakan oleh mahasiswanya itu.
Dan reaksi para mahasiswa kelihatan tampak kaget saat melihat soal yang diberikan oleh dosen mereka.
"Kenapa? Kalian sadar jika soal ini pernah dikerjakan oleh kalian sebelumnya di kelas saya kan?"
"Iya, pak."
"Kalau begitu kalian tinggal mengumpulkan tugas kalian yang sebelumnya ke email saya," balas Taehyun yang bisa melihat semua mahasiswanya tampak penuh tersenyum di bangku mereka.
Setelah mengatakan hal tersebut, Taehyun membubarkan kelasnya, dia langsung berjalan keluar duluan dari kelas.
Lalu tersenyum saat bertemu dengan dosen yang lain juga.
"Eh pengantin baru sudah mengajar semester pendek aja," ucap dosen yang seumuran dengan bundanya itu.
"Iya nih bu, soalnya pak Hojin gak bisa mengajar untuk semester pendek ini," balas Taehyun sambil tersenyum lalu mereka berjalan menuju ke ruangan dosen secara bersamaan.
"Benar sih, pak Hojin bilang dia mau menemani istrinya yang mau melahirkan di luar kota."
Taehyun mengangguk, dia juga tau alasan dosen yang mengajar satu mata kuliah yang sama dengannya itu.
Tidak mungkin juga semua kelas Taehyun yang mengajar sendiri, bisa gila dia.
"Kamu gimana? Langsung mau punya anak juga atau bagaimana?"
Taehyun ketika mendengar pertanyaan dari wanita paruh baya di sebelahnya reflek langsung terbatuk, gila dia kaget beneran.
"Atau mau nunda? Kalian masih muda sih, jadi masih bisa nunda beberapa tahun ke depan."
Astaga pertanyaan buat Taehyun kaget sekali, kenapa tiba-tiba jadi bahas soal anak coba?
Sebenarnya Taehyun juga harus sudah mulai terbiasa, dirinya itu sudah menikah jadi wajar kalau pertanyaan seperti ini akan di tanyakan kepadanya, gak mungkin dia harus selalu kaget jika mendengar pertanyaan ini.
"Kalau di kasih hamil cepat ya, Taehyun sama suami sih terima aja, bu, gak ada niat buat nunda juga," balas Taehyun sambil tersenyum kikuk soalnya dia beneran gak tau mau mengatakan apalagi.
Bahaya emang kalau orang sepertinya yang baru menikah ini jika lama-lama bersama para dosen yang lainnya.
"Jangan malu-malu gitu, Taehyun."
"Gak kok, bu."
Taehyun lalu sampai di ruangannya, dia hanya mau absen lalu pulang, lebih baik langsung pulang deh dibandingkan para dosen lain mengajaknya bicara aneh-aneh lagi.
Kakinya berjalan cepat menuju ke gazebo, sayangnya dia gak bawa mobil sendiri kesini, tadi dia di antar oleh suaminya itu.
Lalu Taehyun sibuk dengan handphonenya sambil menunggu suaminya itu menjemputnya.
Sesekali tersenyum saat di sapa oleh mahasiswa di sekitarnya.
Namun Taehyun heran sendiri kenapa para mahasiswa di depannya kelihatan melongo saat ini.
Karena dia penasaran, Taehyun lalu menoleh kearah belakangnya di mana ada suaminya yang datang menjemputnya sambil bawa mobil sport.
Sebentar, mobil sport? Beomgyu sialan, kok bisa sih?
Taehyun langsung berjalan cepat sambil membuka pintu mobil tersebut, tidak memperdulikan tatapan para mahasiswanya yang masih menatap kearahnya dan Beomgyu.
"Heh setan, gak usah tebar pesona gitu, cepat jalankan mobilnya," tegur Taehyun saat sadar suaminya itu malah gak menjalankan mobil ini dari tadi.
"Sopan dikit sama suami, monyet."
Taehyun memutarkan kedua bola matanya, lalu bisa merasakan mobil ini akhirnya berjalan juga menjauh dari area gedung fakultasnya tadi.
"Bego emang, kenapa jemput pakai mobil ini sih? Lagian sejak kapan kamu punya mobil ini?"
"Sejak tadi," balas Beomgyu lalu langsung meringis ketika lengannya malah di cubit oleh istrinya itu.
Ganas banget coba, suami sendiri hobi banget di siksa gitu.
"Yang benar kalau jawab."
"Aku memang punya mobil ini, kamu saja yang gak pernah tau," jawab Beomgyu yang dibalas dengan dengusan oleh Taehyun.
Kalau gini sih boro-boro Taehyun bisa menyaingi uang Beomgyu, gaji dirinya sebagai dosen gak mungkin bisa menyeimbangi gaji Beomgyu yang seorang arsitek itu.
"Boo."
"Apa?"
"Kamu masak kan buat makan malam?"
Taehyun lalu mengangguk, "Iya, kenapa? Kamu gak mau? Apa kita makan di luar aja?"
Beomgyu reflek menggelengkan kepalanya, kenapa jadi makan di luar coba?
"Gak perlu, lagipula buat apa makan di luar kalau masakanmu saja enak untuk makan malam nanti," balas Beomgyu yang bisa saja membuat Taehyun salah tingkah.
Suaminya itu pintar sekali kalau sudah ngomong begini, gak sadar apa kalau yang dengar bisa gila atas omongan tuh cowok.
"Kamu salah tingkah, berarti malam ini jatah ya."
Senyuman Taehyun langsung memudar saat mendengar ucapan Beomgyu barusan, sialan nih cowok memuji dia karena ada maksud ternyata!
"Mesum emang, otakmu isinya apaan sih?"
"Apaan ya? Bercinta denganmu kali?" balas Beomgyu yang langsung tertawa saat melihat muka Taehyun yang memerah karena malu sekaligus ingin mengamuk kepadanya itu.
Taehyun mah gitu, disini aja kelihatan nolak, kalau sudah di kamar nanti juga gak bisa menolak sama sekali.
"Lagian ya boo, kita harus selalu melakukannya biar baby cepat jadi."
"Setan emang."
"Eits kasar, nanti baby gak boleh kasar seperti kamu, boo."
Taehyun cuma mengusap mukanya sendiri, gak bisa berkata-kata lagi, sialan Beomgyu jadi tambah gila setelah menikah dengannya.
"Jadi, jatah ya."
"Hm, iya."
Beomgyu lalu tersenyum senang saat ini sambil menyetir mobilnya.
Tbc.
Tidak berniat buat nc dalam waktu dekat, jadi kalian bayangkan sendiri saja adegannya, ok.
Btw, Beomgyu emang harus gitu, agar program dapat baby biar segera tercapai, uhukkk.
Sip, semoga suka, vote dan komen jangan lupa.
Sampai jumpa di part selanjutnya.
Salam,
Anaknya Taekook.