Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.
Komennya sepi anjay, gg sekali.
***
Trimester kedua akhirnya datang, setelah memeriksa kandungannya kemarin, Taehyun pergi ke kampus dengan senang hati hari ini.
Sebenarnya dia dan suaminya gak memikirkan apapun tentang gender anaknya, asal anaknya sehat aja mereka sama.
Dan ternyata anaknya nanti adalah laki-laki, tentu saja mereka berdua senang, lagipula memang sepertinya lebih cocok jika anak pertama itu cowok biar bisa jagain adiknya nanti.
Itu Beomgyu sih yang ngomong, ini lahir aja belum sudah bahas tentang adik dari janin yang berada di kandungannya saja, stress memang suaminya itu otaknya selalu saja ngeres.
Dan tanpa tentu juga sudah di perkirakan oleh para mahasiswanya juga, mereka akan segera uts, berasa cepat sekali bukan?
Taehyun bakalan sibuk sehabis ini, soal untuk uts mah sudah dia urus duluan, dirinya selalu melakukannya jauh dari hari yang di tentukan untuk uts nanti.
Intinya Taehyun juga sudah mengajar kelas-kelasnya dengan materi yang akan ada di soal uts yang dia buat.
"Pak, tidak ada kisi-kisi?" tanya ketua kelas yang tampak sekali mewakilkan anak-anak di kelas ini.
Semuanya terlalu takut buat bertanya ke Taehyun, padahal Taehyun suasana hatinya lagi bagus ini.
"Kisi-kisi?" balas Taehyun sambil melihat mahasiswa di kelasnya serempak langsung mengangguk.
Taehyun lalu membuka laptopnya membuat semua mahasiswa di kelas tampak excited menunggu kisi-kisi yang diberikan oleh dosen killer mereka itu.
Saat ini Taehyun berada di kelas mahasiswa baru, mereka belum terlalu hapal dengan sifat Taehyun.
Mungkin kalau kakak tingkat mereka mendengar pertanyaan mereka ke Taehyun tadi bakalan ketawa sih.
Seorang dosen killer seperti Taehyun mau memberikan kisi-kisi? Keajaiban seperti apa itu.
"Soalnya ada 10, 2 soal di bab 1, 3 soal di bab 2, 2 soal di bab 3, 2 soal lagi di bab 4, dan 1 soal di bab 5, selebihnya saya gak bakalan kasih tau," ucap Taehyun sambil menutup laptopnya dengan tersenyum kecil ke para mahasiswanya itu.
Dia memasukkan laptopnya ke tas lalu segera membawa tasnya tersebut.
Sebelum itu dia mengambil spidol dan segera bangkit dari bangkunya untuk menulis sesuatu di papan tulis besar yang ada di depannya.
Baca dan pahami saja file pdf yang saya berikan, semangat.
Para mahasiswa di kelas Taehyun mau nulis apaan, ternyata nulis hal yang bisa secara langsung dikatakan oleh Taehyun saat ini juga.
"Oh iya satu lagi, jangan bertanya ke kakak tingkat kalian, tidak ada gunanya karena soalnya berbeda sekali, semangat semuanya," ucap Taehyun lalu segera berjalan keluar dari kelas.
Lalu ada kakak tingkat yang masuk ke kelas yang baru saja di ajar oleh Taehyun, dia mau melihat apakah dosen mereka itu melakukan hal yang sama seperti ke mereka dulu.
Dan para adik tingkat cuma bisa memperhatikan kakak tingkat mereka yang ketawa di sana.
Ternyata dosen mereka itu melakukan hal yang persis seperti dulu juga.
"Semangat adek-adek," ucap mereka lalu kembali berjalan keluar dari kelas tersebut masih dengan tertawa geli.
Benar-benar kalau dengan Taehyun itu harapannya cuma satu, baca dan pahami file yang diberikan oleh Taehyun dan mereka pasti bisa jawab.
Kembali dengan Taehyun yang belum pulang karena jadwal kelasnya sampai sore.
"Maaf pak menganggu waktu makan siangnya," ucap mahasiswa bimbingannya sambil membawa sebuah paper bag berisikan makanan kearah Taehyun.
Ada dua mahasiswanya yang mau bimbingan dengannya, tampaknya mereka memberikan makanan untuk dirinya makan.
"Padahal gak perlu repot," balas Taehyun yang menerima dengan sungkan paper bag tersebut.
Tapi bukan karena mereka memberikan makanan ke Taehyun, Taehyun bakalan mudah dengan luluh menyuruh mereka untuk lanjut ke bab selanjutnya ya.
Mereka sedang berada di ruangan Taehyun, Taehyun memperhatikan file skripsi di laptopnya, memeriksa setiap kata yang diketik oleh mahasiswanya di laporan skripsinya itu.
"Ini salah ya, gak nyambung dengan apa yang sedang kamu kerjakan, coba cari referensi yang lain, maaf saya coret dulu, biar kamu tau letak salahnya dimana," ucap Taehyun sambil mencoret cukup banyak kalimat yang dibuat oleh mahasiswanya.
Tentunya dia punya aplikasi tersendiri untuk mengoreksi file skripsi milik mahasiswanya.
Kelihatan cewek di hadapannya cuma tersenyum, mau gimana lagi, kalau salah ya gak bisa di paksakan.
"Baik, pak."
"Bisa kamu kerjakan dalam waktu beberapa hari?"
Pertanyaan dari Taehyun barusan membuat cewek di depannya itu tampak ragu mau menjawab iya.
"Soalnya kalau kamu benar di bagian ini bisa lanjut ke bab selanjutnya, tapi harus benar."
Wah, tawaran mantap ini mah, siapa yang gak tertarik.
"Bisa, pak."
"Oke, saya tunggu hari kamis ya, kabari dulu jam berapa mau bimbingannya," ucap Taehyun yang dibalas dengan anggukan oleh cewek tersebut.
Lalu bimbingannya di lanjut dengan memeriksa file dari mahasiswanya yang lain, kan ada dua orang saat ini.
Setelah selesai, Taehyun akhirnya bisa makan juga, bedanya dia sedang video call sama suaminya itu.
Kelihatan juga suaminya sedang makan siang di ruangannya, makanya bisa video call begini.
"Makan apa, boo?"
"Entah, aku baru aja mau memeriksa makanan yang diberikan oleh mahasiswaku," balas Taehyun sambil membuka kotak makanan yang ada di paper bag tadi.
Beomgyu mengernyitkan dahinya saat mendengar balasan istrinya, makanan dari mahasiswa istrinya?
"Kamu gak menyuruh mereka membelikan makananmu untukmu, kan?"
"Gila aja, aku masih ada uang," balas Taehyun dengan jutek dibalas dengan tertawaan dari Beomgyu.
"Canda, boo."
Lalu Taehyun tidak menghiraukan ucapan Beomgyu, dirinya lebih tertarik mengarahkan kotak makan berisikan nasi dengan udang teriyaki beserta sayurannya juga ke arah kamera agar suaminya bisa melihat.
"Bukannya kamu lagi pengen makan udang teriyaki, boo?"
"Iyaaaaa, mereka tau saja aku mau makan ini, padahal rencananya mau pesan ini untuk makan siang, keburu mereka memberikan duluan, rezeki memang," balas Taehyun dengan senang sambil menyantap makanan tersebut.
Bersamaan dengan Beomgyu, mereka makan bersama secara virtual ini mah.
Resiko pasangan yang sama-sama sibuk kerja, jadi kalau makan siang sama-sama di tempat yang berbeda, namun untuk sarapan dan makan malam tetap di meja yang sama.
"Setelah morning sickness reda, aku jadi bebas mau makan apapun," cerita Taehyun yang senang setelah dia bisa makan apapun lagi.
Sebelumnya dia rada pilih-pilih sama makanan mengingat baru mau makan sudah mual duluan.
"Sebenarnya pas morning sickness menganggumu, kamu tetap makan dengan lahap kok boo, terbukti berat badanmu sudah naik 3 kilo," balas Beomgyu yang terdengar mengejek sekali kearah Taehyun.
"Terus kenapa? Kamu keberatan aku jadi gendut?"
"Gak astaga, kamu mau jadi gendutpun aku tetap cinta," balas Beomgyu langsung namun dirinya cuma bisa mendecih diikuti dengan memutarkan kedua bola matanya melihat reaksi Taehyun.
Cowok itu selalu saja bersikap mau muntah ketika Beomgyu bilang cinta sama istrinya itu, orang aneh memang.
"Mual, gak usah cinta-cinta."
"Orang aneh," balas Beomgyu yang kembali menyantap makanannya.
"Kamu artinya juga aneh kok bisa cinta sama orang aneh sepertiku," ucap Taehyun yang membuat Beomgyu akhirnya menyerah.
Sudahlah pembicaraan mereka tambah gak jelas saja dari tadi.
"Btw, boo."
"Ya?"
"Jangan kelelahan, kalau malas bawa mobil nanti, aku jemput aja."
"Mobilku gimana?"
"Ya tetap di parkiran fakultas, gak bakalan hilang juga," jawab Beomgyu yang membuat Taehyun cuma mengerucutkan bibirnya.
Lihat dosen killer yang baru saja mempermainkan mahasiswa di kelasnya bertingkah sangat imut ke suaminya.
"Gak perlu deh, aku bisa bawa mobil sendiri," ucap Taehyun yang dibalas dengan anggukan oleh Beomgyu.
Setelah makanan habispun mereka masih tetap video call dengan membahas hal-hal yang gak jelas sekalipun, walaupun gak jelas tetap saja Taehyun terus menerus menanggapi suaminya itu.
Tbc.
Maksi dengan cara virtual dulu, xixixi.
Anaknya cowok gais, hehehehe.
Well, dulu laporan tugas akhirku juga penuh di coret-coret dosen, pengalaman pribadi nih:)
Btw, komennya kok sepi? Bosen apa ya? Emang bosen sih:p
Yaudahlah, semoga suka, vote dan komen jangan lupa.
Sampai jumpa di part selanjutnya.
Salam,
Anaknya Taekook.