抖阴社区

Code Lyoko Dimensions

By ChrisbenNovels

1.3K 42 0

17 tahun setelah kehancuran Xana, sebuah game VR berjudul Gaiatron Warriors menjadi sangat populer di kalanga... More

17 Years
Crimson Rising
The Admirer
Phantom Maiden
Sparkling Witch
Entomology Lover
Opressed Pirate
Navy Racing
Dark Valkyrie
Rose Mother
Jet-Black Demon
Myriapod Monstrosity
Possessed Agent
The Dungeon
Wedding Warfare
Competitor Pharaoh
Mermaid's Tears
Hopper's Legacy
Fairest Capitalist
Princess' Nightmare
Guts Test
Sinister Vegetation
Cotton Prince
Blooming Duchess
Revived Hacker
Starry Destruction
Chepalopod Chaos
Corrupt Father
Sleeping Prisoner
Segmented Terror
Ruthless Principal
Missing Memories
Sorceress' Kiss
Dizygotic Fight
Insane Stalker
Hallucigenia Horror
Crusader's Return?
Cloned Husband
Ungrateful Mummy
Armed Fairies
Destroyed Household
Faceless Fakeness
Doppelg盲nger Combat
Resourceful Choice
Red Mist
Death Game
Scorpion's Bride
Sweetheart Renaissance
Lovely Separation
Echinoderm Evil
Crimson Blossom
Virgin Pirate
Affectionate Pharaoh
Aquatic Autumn
Maiden's Sister
Honorable Farmer
Cotton Fairies
Virtual Veterans
Dangerless Breakaway!

Sleeping Librarian

7 0 0
By ChrisbenNovels

Aura berjalan tertatih-tatih di salah satu sudut Xanadu. Sama seperti pejuang lainnya, putri bu Mercer itu bergerak menuju reaktor aktif. Nampak bahwa dia lebih terpengaruh oleh sesaknya "udara" Xanadu.

"Haah.... haah.... nyaa...." rintih Aura, "padahal di wujud virtual tak perlu bernapas, tapi rasanya sesak sekali disini...."

Di samping Silesta, Rania, dan kedua peri kembar, Aura memang anggota terlemah di antara para pejuang Gaiatron. Tubuhnya yang kecil dan pendek, walau masih sedikit lebih tinggi dari Freya dan Freyr, ditambah penahanannya di sektor kastil membuat kekuatan fisik dan ketahanan tubuhnya tidak sekuat pejuang lain.

"Uwaargh, makhluk apa itu?!" sahut Aura yang terkejut.

Di hadapan sang putri Mercer, muncul sepasukan monster mirip ular berwarna cokelat muda. Monster itu tak lain adalah Kreeper, salah satu monster Xana yang dibuat ulang oleh Korona!

Aura langsung mengeluarkan kedua buckler-nya, "ergh, kenapa harus ular sih?" erangnya.

Pasukan Kreeper itu menembaki Aura dengan laser dari mulut mereka, tembakan-tembakan itu berhasil ditangkis oleh gadis berdarah Sunda tersebut. Kemudian Aura melompat dan melemparkan kedua buckler andalannya.

"Makan ini, heiyaaak!" teriak Aura.

Kedua buckler itu melesat di udara, mengenai leher beberapa monster ular itu, menghancurkan mereka dalam prosesnnya! Namun gerakan sederhana ini begitu menguras tenaga, membuat Aura kelelahan sampai terengah-engah!

"Haah, haah..... padahal itu cuma lompatan biasa.... haah..." rintih Aura, "tapi tenagaku sudah habis aja, nyaaa...."

Satu tembakan dari salah satu Kreeper langsung mengenai Aura, membuat gadis pirang itu terjungkal. Pasukan monster ular itu langsung mengerumuninya, namun tiba-tiba....

Syuuut..... ceter! Duaaar!!!!!

"Hey cacing-cacing kegedean, hanya aku yang boleh mendampratnya!" teriak Eleanor yang baru tiba.

Eleanor kembali mengayunkan cambuknya, menghancurkan sisa pasukan Kreeper! Kemudian sang guru gadungan yang sudah tobat itu menghampiri Aura....

"Kamu gapapa kan nak?" tanya Eleanor, "nampaknya kamu nggak sehat!"

"Selain karena sesaknya sektor ini, aku baik-baik saja!" jawab Aura, "makasih ya bu Illumina...."

"Tenang saja, ini untuk menebus kesalahanku membantu Korona mengurungmu dulu...." kata Eleanor.

"Tak apa, melihat kita sama-sama korban sudah cukup untuk memaafkan anda...." balas Aura, "yah, walau anda tetap harus kerja sosial nanti...."

"Bukan masalah...." kata Eleanor, "tapi untuk sekarang kita hancurkan Korona, dendam Timmy akan kubalaskan!"

Di saat mereka bicara, tiba-tiba terjadi sebuah ledakan!

◇○◇

"Uwaargh, apa itu?!" sahut Aura.

Dari balik asap, muncul sesosok wanita bergaun putih berambut pirang dan bermata merah muda. Aura mengenal sosok itu sebagai Evelyn Mercer, yang tak lain adalah ibunya sendiri!

"Mama!" teriak Aura, "Korona juga menahan mama disini ternyata!"

"Tunggu nak! Mundurlah!" sahut Eleanor.

Aura langsung berlari ke arah ibunya itu, namun tiba-tiba Evelyn menembakkan petir dari tangannya!

"Aaargh!!!!" jerit Aura, dia terpental lumayan jauh setelah terkena serangan itu.

"Nak Aura! Kau tak apa?!" sahut Eleanor.

"Ergh, aku tak apa...." erang Aura, "tapi kenapa mama menyerangku?"

"Lihat simbol di matanya, mamamu dikendalikan oleh Agent yang menguasai reaktor ini!" kata Eleanor.

Evelyn tersenyum, "tidak, aku sepenuhnya sadar, aku mendapatkan pencerahan...." ucapnya.

"Dimana aku pernah dengar itu ya?" ucap Eleanor lemas.

"Mama, sadarlah! Jangan kalah dengan manipulasi Korona!" teriak Aura.

"Diamlah, anaknya Norville!" hardik Evelyn sambil mengeluarkan petirnya!

Sang kepala sekolah menyetrum putrinya itu, namun Aura mampu menangkis serangan tersebut dengan kedua buckler-nya! Evelyn terus menambah tenaga serangannya, hingga Aura kesulitan menahannya.

"Evelyn, hentikan semua ini, heiyaaak!" teriak Eleanor sambil mengayunkan cambuknya.

Evelyn menangkis serangan itu, "menyingkirlah guru gadungan, ini urusan keluarga!" bentaknya.

Kedua buckler Aura akhirnya hancur, sekali lagi gadis pirang itu terpental cukup jauh ke belakang! Kemudian, Evelyn menghempaskan Eleanor dengan serangan listriknya itu.

"Ergh, mama...." rintih Aura.

"Aku tak butuh anak koplok kayak kamu!" dengus Evelyn, "kamu itu cuma sampah bekasnya Norville yang baru dateng waktu gede aja!"

Evelyn mengejek Aura sebagai anak sampah, menyebutnya sebagai sisa-sisa dari mantan suaminya. Sang kepala sekolah mengungkapkan bahwa Aura selalu mengingatkannya pada tindakan suaminya yang suka selingkuh itu. Eleanor langsung bangkit dan menendang Evelyn sampai jatuh.....

"Aku tak tahu apa yang suamimu lakukan, tapi Aura itu anakmu!" sahut Eleanor, "tak perlu dia menanggung dosa ayahnya!"

"Ergh, berisik!" sahut Evelyn, "aku, aku...."

Eleanor memeluk Evelyn, mencoba menenangkan wanita blasteran Sunda-Inggris itu....

"Aku paham rasanya kehilangan orang yang dicintai, aku juga paham rasanya dikhianati" kata Eleanor, "tapi bukan berarti kau bisa melakukan hal yang sama, apalagi sampai menyakiti anakmu...."

Evelyn menangis sejadi-jadinya, perlahan pengaruh Agent yang merasukinya menghilang. Janda berbaju putih itu sadar bahwa dia harus bisa melepaskan Norville dan masa lalu mereka, agar dia tidak membahayakan Aura....

"Maafkan mama ya, Aura.... mama tidak bermaksud menyakitimu...." kata Evelyn, "selama ini mama nggak tahu apa yang kamu lalui, maaf ya nak...."

Aura memeluk ibunya itu, "sudahlah ma, yang penting mama selamat.... perjuanganku ini juga demi keselamatan mama...." isaknya.

Perlahan Evelyn menghilang, termaterialisasi kembali ke dunia nyata, namun dia sempat memberi pesan pada putri semata wayangnya itu.

"Nak, mama nggak tahu tentang perjuanganmu, tapi lakukanlah yang terbaik! Maaf selama ini mama tak bisa membantumu, tapi mama akan berusaha untuk membahagiakanmu.... menangkan pertempuran ini, lalu hiduplah bersama mama sebagai keluarga...." kata Evelyn sebelum akhirnya dia kembali ke dunia nyata.

Aura memandang sisa cahaya ibunya itu, sementara Eleanor memeluknya, meyakinkannya bahwa ibunya akan baik-baik saja....

◇○◇

Tiba-tiba muncul sebuah gumpalan asap tebal, yang dari dalamnya muncul sesosok humanoid....

"Ehek ehek, aku terharu...." ejek sosok itu, "tapi bohong, namaku Agent Edgar!"

"Kau sudah menyiksa ibuku, takkan kubiarkan kau hidup!" teriak Aura.

Aura melompat dan kemudian melemparkan kedua buckler-nya ke arah Edgar, namun sang Agent bisa menghindar! Edgar mengeluarkan senjatanya yang berupa cakram, kemudian balas melempar Aura dengan senjata berbentuk lingkaran itu!

"Aaargh!" erang Aura, "kurang ajar!"

Edgar langsung menghempaskan Aura sampai dia melesak masuk ke dalam batu!

"Hei, cari lawan yang seimbang dong!" teriak Eleanor sambil mengayunkan cambuknya!

"Memangnya kau seimbang denganku?" ejek Edgar.

Lagi-lagi Edgar dengan mudah menghindari serangan, kemudian dia berguling ke belakang Eleanor dan menyandungnya sampai jatuh! Dia menginjak dada Eleanor dan menodongkan cakramnya ke arah sang guru gadungan!

"Kena kau sekarang, bagaimana kalau kau menyusul suamimu itu di akhirat!?" sahut Edgar.

"Ergh.... kau tak layak bicara soal Tim!" dengus Eleanor, "kau hanya budaknya Korona!"

"You're one to talk!" balas Edgar, "selama berbulan-bulan ini, kamulah yang dikendalikan Korona!"

Edgar terus mengejek Eleanor, menyebutkan bahwa sang guru gadungan itu lemah dan mudah dikendalikan! Dia juga menyebut-nyebut soal suami Eleanor, yang disebutnya sebagai pria yang tak berguna dan payah. Ejekan-ejekan itu membuat Eleanor naik pitam, tapi dia tak bisa melakukan apapun!

"Yes.... itu dia...." ucap Edgar, "seorang wanita akan tampak canfik saat marah dan tertekan...."

"Ergh.... brengsek!" dengus Eleanor.

Eleanor berusaha meraih cambuknya, namun malah Edgar yang mendapatkan senjata itu. Sang Agent mencambuki Eleanor dengan senjatanya sendiri.

"Aaargh! Hentikan!" teriak Eleanor, "akan kuhajar kau!"

"Memangnya kau bisa?" ucap Edgar, "kau saja kalah dengan senjatamu sendiri, heiyaak!"

Tiba-tiba, sebuah buckler melesat ke arah Edgar, menjatuhkan sang Agent saat mengenainya!

◇○◇

"Jangan kau sakiti guruku!" teriak Aura, dia berhasil keluar dari lesakan batu.

"Ergh, dasar pirang sialan!" dengus Edgar, "kemari kau, putri Mercer!"

Edgar langsung melempar cakramnya, namun Aura kembali melemparkan buckler-nya! Kedua senjata berbentuk lingkaran itu beradu di udara!

Ctang! Ctang!

"Makan ini, Power Breaker!" teriak Aura sambil melempar kedua buckler-nya.

Kedua buckler itu diselimuti cahaya kuning terang, Edgar mencoba menangkisnya dengan melemparkan cakramnya, namun kedua cakram itu langsung hancur saat bertabrakan dengan buckler-buckler Aura. Malahan Edgar terpental sampai terjatuh!

"Ergh, kerja bagus Aura!" kata Eleanor, "kita harus mencegahnya memulihkan diri!"

"Baiklah, akan kuperkuat anda!" jawab Aura, "Power Assist!"

Aura masuke ke tubuh Eleanor, memberikan sang guru gadungan kekuatan lebih. Kemudian Eleanor mengaktifkan Power Kissbye, yang langsung membuat Edgar tak bisa bergerak!

"Uwaaargh, kurang ajar!" erang Edgar.

"Ayo kita habisi dia!" ucap Eleanor.

"Baik bu guru, satukan kekuatan!" balas Aura yang sudah keluar dari tubuh Eleanor.

Keduanya memfokuskan energi virtual mereka pada senjata masing-masing, Eleanor menegakkan cambuknya sampai seperti tombak, sementara Aura bersiap melemparkan kedua buckler-nya!

"Bersiaplah menerima hukuman kedua dunia, Dangerous Sleeper!"

Bledaaaarrrr!!!!!

Eleanor melempar cambuknya yang sudah menjadi tombak, diikuti Aura yang melempar kedua buckler-nya! Serangan itu langsung menghancurkan Edgar, membebaskan inangnya dan menetralkan reaktor dalam prosesnya!

◇○◇

Aura dan Eleanor langsung terduduk lemas....

"Kau tak apa nak? Nampaknya tenagamu yang paling terkuras...." ucap Eleanor.

"Tak apa, aku sudah biasa kok...." kata Aura, "aku memang pejuang terlemah...."

"Jangan bilang gitu, kamu bisa mengalahkan Edgar sudah bagus kok!" hibur Eleanor, "lagipula, itu juga salahku...."

"Apa maksudnya?" tanya Aura.

"Maaf ya nak, aku membuatmu tertidur di sektor kastil.... aku sudah bikin kalian susah selama ini...." isak Eleanor.

Aura memeluk sang guru gadungan, mengatakan bahwa para pejuang sudah memaafkannya dan memahami situasinya....

"Lagipula.... kami perlu guru BK untuk memberi Chrisben penahanan kan?" celetuk Aura.

"Ahahaha, bisa aja kamu nak!" ucap Eleanor, "baiklah, waktunya memulai dari awal, aku juga harus minta maaf pada bu Jenny!"

"Beliau nggak ingat apapun sih...." kata Aura, "jadi nggak perlu spesifik nyebutnya...."

"Baiklah, kalau begitu akan ada guru BK baru di Dimension Academy!" ujar Eleanor, "sebaiknya Chrisben bersiap, karena guru baru ini akan jauh lebih galak dari ibumu!"

Aura tertawa mendengar itu. Kemudian msetelah istirahat sebentar, mereka pergi ke pusat sektor Xanadu....

◇○◇

Sementara itu....

"Ah Shinrai, akhirnya kau datang!" kata Jeremie, "tepat saat aku selesai mengenkripsikan Virtualizer ini!"

"Jadi kau bisa pergi langsung ke Xanadu tanpa batas waktu!" timpal Aelita.

"Baguslah, soalnya Caroline menghilang! Nampaknya dia diculik salah satu Agent!" kata Shinrai, "akan kutolong dia!"

Jeremie memberikan Virtualizer tersebut pada Shinrai, memberinya pesan untuk berhati-hati....

"Di Xanadu, kau akan terhapus selamanya jika poin nyawamu habis" jelas Jeremie, "jadi kau harus hati-hati!"

"Baiklah, aku siap!" ucap Shinrai.

Dia memakai Virtualizer itu, dan kemudian bergegas peegi ke Xanadu demi menolong istrinya dan para pejuang....

Simbol Eye of Korona:

Continue Reading

You'll Also Like

34.7K 4.2K 27
clarissa elizabeth seorang gadis dari keluarga kurang mampu.yang mendapat kan beasiswa keluar kota untuk bisa melanjutkan sekolah dan keluar dari rum...
803K 77.5K 41
jamariel adishyaka Dawson, sang pengaggum laut. rambut berwarna biru laut dan mata berwarna biru cerah, pemuda yang manis bukan? namun sayang kehidu...
690 69 7
seorang gadis yang reinkarnasi kedunia anime "eh, dimana aku?" 掳selamat datang master 掳 "ada apa usagi-chan?" 'aku terpilih juga, bukankah aku bukan...
1.4K 201 12
Book baruu AWOKAWOK Awalnya sih gak mau buat soalnya 2 book Silver masih belum ada yang selesai Tapi karena tangan+otak kegatelan pengen buat nih ff ...