抖阴社区

Replay of Our Teenage Year

By whimsichaldreamy

21.7K 4.1K 292

Jiwoo kembali ke rumah masa kecilnya yang sempat dikosongkan, ia menemukan suatu surat yang membuat nya merin... More

搁别辫濒补测馃帪锔
补苍别丑馃し
办辞尘辫濒别办馃
Masalah A-na馃尰馃敟
Ayah Pulang馃鈥嶐煉
Camping 鉀
馃崜Jiwoo & Ujian馃崜
Surat Carmen馃摑
Hubungan yang retak 馃挃
馃挜 dua kubu 馃敟
Rumah baru yang dingin馃尙锔
鉁˙补肠办鉁
馃巰Panggung Megah Yuha馃巰
馃 Presenter Stella 馃
馃懢Sekolah Tari Juun馃懢
馃尰Design Tangan A-na馃尰
馃幀Dunia Layar Lebar馃幀
馃└ Tetesan Obat, Tetesan Asa 馃└
馃尮Ayah & Bunda馃尮
馃彔 Pulang ke Rumah 馃彔
鈽锔 Suasana Hangat鈽锔
鈿帮笍Curhat with Remen鈿帮笍
馃珎Pelukan Ajaib馃珎
馃尨Remen Side馃尨
馃珋Gema yang Seirama馃珋
鉂o笍搁补尘补颈鉂o笍
馃彇锔廘颈产耻谤补苍馃彇锔
钾憋笍笔补苍迟补颈钾憋笍
馃Hari Terakhir馃

Yeon Insecure 馃挃

683 144 2
By whimsichaldreamy

⚠️No shipper GXG
⚠️Just Siblings
⚠️Just content for fun

___$$$___













_____________

Di gedung Sekolah Menengah Pertama milik SM Institute, tepatnya di kelas 9A. Yeon nampak menenggelamkan wajahnya diantara lengan yang terlipat diatas meja. Air matanya keluar tanpa permisi, pikirannya mendengungkan kalimat-kalimat tak mengenakkan dari beberapa teman sekelasnya.

'Yeon itu paling jelek diantara kakak-kakak nya'

'Yeon kalau berdiri sebelah Ian, ketara banget jeleknya'

'Yeon sih emang pintar, tapi Ian lebih cantik'

'beauty privillage emang nyata. Dan gue mengakui kalau Ian pantas dapat itu daripada Yeon.'

Hatinya terasa seperti diiris oleh pisau yang tajam, perih dan nyeri menyerang. Siapa sih yang nggak sakit hati dibanding-bandingkan sama kakak sendiri? Terlebih lagi kalau dibandingin antara Otak dan Kecantikan, malah menang kecantikan daripada otak. Entah manusia darimana yang bisa buat keputusan kayak gitu, Yeon nggak tahu.

Yeon bukannya iri, dia cuma nggak mau di banding-bandingin sama Ian. Dia dan Ian itu berbeda, bahkan Jiwoo dan Carmen yang kembar aja nggak mau di banding-bandingin karena mereka emang beda.

Yuha sama Stella juga, mereka selalu bertolak belakang, dan nggak pernah dibanding-bandingkan sama yang lain. Juun sama A-na juga, mereka itu beda walaupun kembar.

Rasanya mood Yeon yang tadi pagi 100% karena dibeliin susu kotak sama A-na jadi turun drastis. Dia sedih, kesal, marah, dan kecewa banget. Bukan kecewa ke mereka yang ngomentarin hidupnya, tapi kecewa ke dirinya sendiri yang nggak bisa buat bodo amat sama komentar jahat itu.

Ngerasa kalau dia benar-benar jelek dari kakak-kakak nya yang lain, dia juga ngerasa alay banget, karena nangis gara-gara komentar itu. Segala kata 'andai' ia ucapkan dalam benaknya.

'andai Yeon itu kak Ian, pasti nggak akan kena hujat gini'

'andai aja Kak A-na yang segedung sama Yeon, pasti Yeon udah dibela sama Kak A-na."

'andai Kak Jiwoo disini, pasti dia udah meluk Yeon dan ngasih kata-kata positif.'

'andai Kak Juun dengar komentar mereka, pasti udah kena pukulan taekwondo nya.'

Bel pulang berbunyi, tapi Yeon masih betah dengan posisinya. Dia nggak ngerubah posisi nya sedikit pun, dia cuma mau menenangkan pikiran nya sebelum pulang.

Satu persatu teman-teman nya keluar dari kelas, nggak perduli sama kondisi Yeon yang udah lesu karena komentar-komentar jahat mereka. Beberapa menit setelah itu, suara telapak sepatu yang nyaring masuk ke kelasnya. Yeon tahu itu Ian.

"Yeon-ie! Ayo pulang." Nadanya terdengar ceria dan penuh semangat, tapi Yeon sama sekali nggak butuh energi Ian sekarang ini. Dia malah semakin menenggelamkan wajahnya di tangannya yang dilipat.

Ian menatap heran, ada yang salah sama adik bungsunya ini. Dan Ian harus segera melapor pada Kak Jiwoo dan Kak Carmen.

Ian merogoh sakunya, menggulir benda pipih ditangannya itu dan menghubungi Jiwoo segera.

Ian keluar lagi, menunggu Jiwoo mengangkat telepon darinya. Setelah diangkat, Ian langsung berujar dengan panik. "Kak! Ke gedung SMP sekarang! Yeon jadi aneh." Ujarnya.

Beberapa menit kemudian, kakak-kakak nya datang dengan lengkap. Mereka natap Ian yang masih berusaha bujuk Yeon buat ngangkat kepalanya.

"Yeon kenapa?" Tanya Juun dengan nafas tersengal. Dia barusan dari ruang musik, setelah dapat kabar dari Jiwoo tentang Yeon dia langsung lari ke gedung SMP.

"Nggak tahu, dari tadi aku datang udah begini. Nggak mau ngangkat wajahnya." Jelas Ian.

Yang lain mengerutkan kening mereka, nggak tahu harus berbuat apa. Jiwoo menjentikkan jarinya, dia ingat. Yeon remaja selalu memasukkan kata-kata negatif dari seseorang ke hati, bikin dia mudah merasa insecure. Dan mungkin, Yeon lagi di fase itu sekarang, makanya dia nggak mau ngangkat wajahnya buat natap mereka.

"Yeon.... Jangan dengerin komentar orang lain ke kamu." Jiwoo membelai rambut Yeon pelan, suaranya lembut. Bikin bahu si bungsu itu bergetar dan terisak kecil.

"Kamu harus tahu kalau kakak-kakak sayang sama kamu." Lanjut Jiwoo, Isak kecil itu jadi semakin keras. Tangisnya persis kayak bocah 7 tahun, lucu tapi juga pilu.

"Siapa yang ganggu kamu?" Tanya Juun, tapi Yeon cuma bisa nangis.

Carmen menghela nafasnya, dia narik satu kursi dan duduk disana. Tangannya narik tangan Yeon. "Sini peluk Kak Remen." Ujarnya. Yeon mendongak, dan langsung duduk di pangkuan Carmen. Meluk leher si kakak sulung dan nyembunyiin wajahnya di leher sang kakak.

Carmen membelai lembut punggung Yeon, hatinya terasa perih ketika Yeon terisak tepat di telinganya. "Kak...." Panggil Yeon lirih.

"Hm?" Carmen menggumam, matanya yang sendu melebar. "Yeon jelek ya?"

Hening. Pertanyaan itu bikin semua kakak-kakak nya terdiam, Yeon mendongakkan kepalanya, menatap satu persatu Kakak nya. Dia pikir mereka diam karena bingung atau menyetujui argumen tersebut, tetapi Yeon sadar kalau diamnya mereka itu sedang menahan sesuatu.

"Siapa yang bilang?" Suara berat dari Stella memecah keheningan, tangannya terkepal di samping jahitan rok.

"Yeon.... Siapa yang bilang gitu?!" Ian ikut bersuara, Yeon cuma geleng-geleng, terus kembali membenam wajahnya ke leher Carmen.

"Nggak ada, Yeon cuma nanya doang." Ucap Yeon.

"Dengar Dek, apapun yang mereka bilang ke kamu. Melayangkan komentar-komentar negatif yang bikin kamu insecure, coba ingat kata-kata kakak ini.... Apapun yang ada dalam diri Yeon, Kakak-kakak akan selalu sayang. Apapun kondisinya, kamu tetap adik Kakak. Yeon itu cantik, bahkan pakai kata 'banget'. Mereka yang berkomentar kayak gitu cuma iri ke kamu dek, kamu itu cantik, pintar, dan disayang banget sama tujuh kakak kamu. Beberapa hal yang nggak bisa dimiliki oleh mereka bikin mereka iri dan berkomentar jahat kayak gitu." Nasehat Jiwoo bikin Yeon kembali terisak.

Jujur rasanya dadanya yang sesak terasa lebih lapang dan ringan, ada kehangatan yang membungkus dirinya karena kata-kata Jiwoo dan kepedulian dari saudari-saudarinya.

"Kakak bakal tetap sayang Yeon, walaupun Yeon nggak secantik Kak Ian?" Tanya Yeon lagi, kali ini kepala nya terangkat, menoleh ke kakak-kakak nya.

"Dengar ya bayi. Kamu itu cantik, bahkan lebih cantik daripada Kak Leean. Bahkan Kakak juga iri lihat Yeon bisa senyum kayak emoji gitu, kakak juga iri lihat Yeon yang pintar banget. Kita semua punya kelebihan dan kekurangan masing-masing dek, nggak bisa disamain gitu aja. Ibaratnya Yeon itu Ikan dan Kak Leean burung, nggak mungkin kan mereka saling bersaing? Ikan leluasa di dalam air, sementara burung lebih leluasa di atas langit. Mereka cuma bisa saling menatap iri tetapi juga tetap bersyukur atas hidup masing-masing." Ujar Ian dengan kata-kata dewasa nya.

"Tumben bener." Ejek A-na bikin Ian mendelik kearah partner in crime nya itu. "Emangnya selama ini Ian salah Mulu gitu?" Dengusnya.

"Nggak sih, tapi emang nggak pernah bener aja." Sahut Juun lalu Yeon terkekeh kecil mendengar itu. Bikin wajah serius kakak-kakak nya melembut lagi.

"Nah! Kan kalau ketawa gitu cantiknya nambah." Ujar Ian mencolek dagu Yeon, bikin si bungsu tersipu.

"Kak Remen, Kak Ian genitin aku." Adunya bikin yang lain ketawa ngakak.



__________

Sedih kalau Yeon dapat hate tentang visualnya🥺 padahal si bungsu cantik pake banget😭

Continue Reading

You'll Also Like

12.5K 2K 17
Puncak tertinggi pyramid SM High School, 8 anggota OSIS yang menjadi kiblat murid-murid lainnya. Choi Jiwoo, ketua OSIS minim ekspresi yang ditaksir...
122K 16.7K 71
[13+] 鈿 ignore typo and time setting Kehidupan ajaib didalam asrama yang diisi oleh 8 orang dengan perilaku yang luar biasa, meskipun terkesan rusuh...
7.1K 737 20
perempuan ber8 ini pengen nyobain petak umpat di sekolah, yang katanya sekolah mereka itu dulu nya ada seorang perempuan bunuh diri gara-gara depresi...
14.9K 3.3K 40
Ketika delapan kucing tiba-tiba jadi manusia, apa yang akan terjadi?