Pagi-pagi sekali aku sudah bangun untuk menyiapkan sarapan sekaligus membersihkan dorm.Sebenarnya aku masih belum benar-benar sehat,tapi aku khawatir jika kelamaan beristiraht akan semakin banyak gerakanku yang tertinggal.
"Nana?" Terlihat Jeno keluar dari kamar kami sambil mengucek matanya.
"Hmm." Aku sedang sibuk memasak omelet hanya menjawabnya singkat.
"Kamu sedang apa di dapur?Seharusnya kau istirahat,Na.Ingat kata dokter Kang." Jeno mengambil alih tanganku yang memegang peralatan memasak.
"Aku sudah sehat,Jeno.Ku mohon kau jangan berlebihan." Aku hendak merebut kembali peralatan yang di ambilnya tadi.
"Iya,Na.Kau seharusnya istirahat saja." Yuta hyung datang dan mendudukkan ku di kursi meja makan yang berada tidak jauh darri dapur.
"Hyung selalu saja bersikap berlebihan jika aku sakit."
"Kami hanya tidak ingin kejadian seperti dulu itu terjadi lagi,Na.Karena kelalaian kami,kau harus hiatus hampir setahun lebih." Kalimat Yuta hyung membuatku terdiam. Kejadian itu memang tidak mungkin ku lupakan,rasa nyeri yang datang bertubi-tubi membuatku sama sekali tidak berdaya hampir selama satu tahun lamanya.
"Tapi,hyung.Aku takut terlalu banyak tertinggal gerakan.Kami sebentar lagi comeback,hyung." Aku memelas kepadanya agar mengizinkanku ikut latihan hari ini.
"Andwae,kamu harus istirahat." Kali ini Taeyong hyung yang datang,sebentar lagi jadwal sarapan,para member sudah mulai bangun dari tidur mereka.
"Aku bosan di dorm terus,hyung." Rengekku.
"Kau baru satu hari di dorm,dan sudah bilang bosan." Johny hyung juga terlihat turun dari lantai dua.
"Baiklah,hyung punya kesepakatan.Kau boleh ikut pergi latihan,tapi hanya sebagai penonton." Taeyong hyung menawariku.
"Itu bukan pergi latihan hyung namanya."
"Setuju atau tidak? Atau kau hanya ingin seharian penuh di dorm lagi?" Taeyong hyung merasa menang dengan kesepakatan yang di buatnya.
"Arraseo,aku pergi,tapi hanya sebagai penonton." Aku menyerah dengan perdebatan kami pagi ini.
"Okey,mari Doy,Jae,Taeil hyung kita masak,hari ini jadwal kita." Taeyong hyung mengajak pasukannya untuk segera membuat sarapan,hampir semua member memiliki jadwal pagi hari ini.
...
Oh you and I
Neon adeukan naui bada
Nan neoui pume ppajyeo
You and INeoege ga dako sipeo
Aku hanya terduduk bosan melihat member Dream sibuk latihan,Yoojin hyung sudah memberikan perintah kepada pelatih untuk tidak mengizinkanku ikut latihan bersama yang lain.
"Hyung,jeball.....Hanya sebentar,oh?" Aku memelas kepada Mark hyung yang mengambil botol air minum di dekatku.
"Andwae,akan di pastikan jika aku membiarkanmu latihan,sepulang dari sini aku akan di gorok oleh para hyung,Na." Mark hyung hanya bisa tersenyum menjawab pertanyaanku.
"Terserah kalian saja!" Aku merajuk dan keluar dari ruangan practice dance sambil membanting pintu.
Aku berjalan tidak tahu arah.Tempat latihan kami berada di gedung SM,jadi sesekali aku berpapasam dengan para sunbae.Akhirnya setelah membiarkan kakiku berjalan sembarangan,langkahku berhenti di dekat Toilet.Tidak ada siapa-siapa di sana,hanya sepi yang kudapati.Aku melihat bayangan diriku di cermin.
"Kau terlalu lemah Na Jaemin.Kau selalu merepotkan orang-orang yang berada di sekitarmu.Sepertinya kamu salah hidup selama ini di dunia,seharusnya kau yang mati hari itu,bukan dia."
"Baru sadar?" Ucap seseorang yang baru saja keluar dari bilik WC.
"Kau seharusnya hari itu sudah mati,bukannya hidup seolah-olah tanpa dosa sampai hari ini.' Seseorang itu adalah Jaehyun hyung.
"Bahkan sepertinya dunia pun tidak menginginkan kehadiranmu,terbukti dari komentar di laman media sosialmu.Seharusnya kau sadar!" Ia mendorongku ke dinding dengan sekali dorongan.Tatapannya menghujamku dengan penuh kebencian.Setelah mendorongku,perlahan tangannnya memegang leherku.Sedikit demi sedikit pegangan itu berubah menjadi sebuah cekikan.Aku hanya terdiam dengan segala perlakuannya.
"Hai pembunuh,sebaiknya kau bisa secepatnya pergi dari dunia ini." Ujarnya dan segera berlalu.Meninggalkanku yang terengah-engah kehabisan nafas. Sebulir air keluar dengan cepat dari mataku.Tanganku merongoh sebuah benda yang berada di dalam kantong celanaku,benda yang selalu ku bawa kemana-mana.
Setelahnya aku masuk ke salah satu bilik WC dan mengucinya dari dalam.
SRETT!!!
SRETT!!
Sedikit demi sedikit darah segar mulai mengalir dari pergelangan tangan kiriku.Semua yang ku rasakan,semua yang ku alami,ku lampiaskan dengan melakukannya.Sebuah pisau lipat yang baru saja kupakai teronggok bisu di lantai dengan beberapa bercak darah di sana.
"Nana-ya? Apakah kau ada di sini?" Suara Jeno terdengar dari luar.Aku hanya bergeming di dalam bilik.
"Aku yakin kau ada di sini,Jaehyun hyung memberitahuku saat tadi berpapasan." Jeno mulai memeriksa satu persatu bilik WC,sampai pada akhirnya giliran bilikku.
"Jika kau tidak membukanya,akan ku dobrak." Ia mulai mengambil ancang-ancang.
"Jeno-ya.Biarkan aku sendiri dulu." Aku akhirnya bersuara.
"Aku memiliki feelling kamu melakukan sesuatu hal yang berbahaya,Na." Sebenarnya Jeno selama ini sudah tahu apa yang di lakukan Jaemin,tapi ia hanya diam dan membantu Jaemin dengan selalu ada di titik terendahnya.
"Na,aku dobrak." Dan dalam sekali coba,pintu itu langsung terbuka.Aku yang tidak menyangka ia akan benar-benar melakukannya sontak menyembunyikan tanganku.
"Apa itu,Na?" Jeno dengan cepat menarik tanganku yang ku sembunyikan di balik punggungku.
"Jeno-ya,hentikan." Terlambat.Ia sudah lebih dahulu melihatnya.
Readers author,please vote sama komennya...
vote sama komen kalian bikin author semangat upnya,jangan pelit oke? ><

KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Time
Fanfiction"Mereka itu sumber kebahagiaanku,apapun akan kulakukan demi sebuah senyum yang ada di wajah mereka.Tapi kumohon,izinkan aku tetap bersama mereka." ...