"Tangan kananmu mengalami cedera ligamen." Hening,terlalu hening malah. Tak ada yang bersuara satupun diruang yang dipenuhi dengan 23 kepala laki-laki bervisual menawan itu.
"Mungkin kamu sejak malam tadi sudah merasakan nyeri ,yang semakin bertambah jika tanganmu digerakkan." Dokter Kang menambahkan.
"Seberapa lama proses penyembuhannya?" Yoo-Jin Hyung bertanya dengan nada cemas.
"Sekitar satu dua sampai tiga minggu,tapi itu bisa saja berlangsung lebih cepat melihat kondisi cederanya tidak terlalu parah. Tapi cukup untuk menghambat aktivitas."
"Berarti dia tidak bisa ikut latihan bersama kami?" Kali ini Jeno yang bertanya.
"Sekitar satu minggu ini sebaiknya jangan,minggu setelahnya mungkin sudah bisa,tergantung hasil pemeriksaan nantinya."
"Baiklah,terimaksih banyak Dokter Kang,maaf harus memanggil anda pagi-pagi seperti ini." Yoo-Jin Hyung berdiri mengantar Dokter Kang keluar.
"Aku sudah terbiasa dengan tingkah anak-anakmu ini Yoo-Jin. Bahkan aku meragukan bahwa aku ada dokter khusus untuk anak bermarga Na itu saja,setiap ada kejadiaan sepertinya selalu aku yang dipanggil." Guraunya.
Setelah Dokter Kang menghilang dibalik pintu dorm,Yoo-Jin Hyung menegumpulkan kami semua.
"Aku akan berdiskusi dengan para staff senior tentang masalah Jaemin,siang ini juga aku akan menyiapkan berkas laporan untuk diajukan kepada kepolisian."
"Kira-kira siapa orangnya?" Yuta Hyung terlihat berpikir.
"Sebaiknya kita jangan berprasangka macam-macam dulu,itu hanya akan memperkeruh suasana. Baiklah,NCT U,segera bersiap. Kalian tidak ingin terlambatkan?"
...
Siapa?
Jaemin terus saja memikirkannya. Apakah Jaehyun Hyung yang melakukannya? Apakah ia setega itu dengannya? Apakah sebaiknya ia membicarakannya secara langsung dengan Jaeyunn Hyung?
Sebelum prasangka-prasangka itu semakin memenuhi kepalanya,suara dering telephon lebih dahulu membuyarkannya.
"Yeoboseyo?" Seperti biasa,Jaemin tidak pernah melihat terlebih dahulu siapa penelphonnya. Ia langsung menempelkan benda pipih itu ke daun telinganya.
"NA JAEMIN!!!" Suara diseberang sana menggelegar,membuat kupingnya pengang.
"Appa akan menjemputmu sore ini,tidak ada bantahan!" Dan sambungan dimatikan tanpa ia sempat menjawab sepatah katapun.
Jaemin mendesah frustasi,belum juga ia menemukan inti dari pertanyaan dikepalanya. Sekarang ia harus berjuang menghadapi Appanya.
...
Sesuai dengan ucapannya,Siwon menjemput Jaemin di gedung SM,sebelumnya Jaemin sudah diantar oleh Yoo-Jin Hyung kesana.
"Bagaimana kalau kita makan malam diluar?" Sesudah mereka melaju beberapa saat,barulah Siwon memulai percakapan.
"Appa tidak ingin memarahiku terlebih dahulu?" Jawabnya pelan.
"Appa ingin senang-senang denganmu terlebih dahulu,sebelum nanti amarah Appa keluar semua dan memakanmu hidup-hidup." Guraunya. Siwon mungkin jenis Ayah yang unik,yang akan memberitahukan kepada anaknya bahwa kapan ia akan marah.
"Tempat makan tepi sungai Han sepertinya ide yang bagus." Dan disanalah kini keduanya berada. Saling berbincang hangat.
"Kau tahu,saat kami latihan koreografi tadi,Shindong sangat kesusahan. Baru beberapa menit melatih gerakannya,dia sudah minta istirat saja." Jaemin tertawa membayangkan pamannya itu berlatih gerakan dengan tubuh tambunnya.
"Sepertinya Samchon harus serius diet mulai sekarang." Tambahnya masih sambil tertawa.
"Dia sudah memulai diet sejak satu bulan yang lalu ketika kami diberitahukan kalau akan ada comeback,menurutnya ia sudah membuang lemak sebanyak 5 kg dari saat itu."
"Nanti aku akan mengirimkan pesan semangat untuknya." Ujar Jaemin.
"Kamu akan ada dirumah sekitar empat hari,apakah ada rencana untuk besok? Appa harus latihan lagi,jika kamu ingin pergi jalan-jalan bersama,Appa bisa menemani walau hanya saat malam."
"Gwenchana Appa. Aku akan bertemu dengan Hansol Hyung."
"Arraseo,jangan sampai kelelahan. Gunakan waktumu sebaik mungkin untuk istirahat."
"Appa?"
"Ada apa?"
"Kapan Appa akan menikah?"
UHUK UHUKK!!
Siwon langsung tersedak mendengar pertanyaan mendadak dari anaknya itu.
"Aku dengar dari Shindong Samchon kalau Appa dalam minggu ini ada berkencan dengan Yoona Nuna. Benarkah?"
SHINDONGGG!!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Time
Fanfiction"Mereka itu sumber kebahagiaanku,apapun akan kulakukan demi sebuah senyum yang ada di wajah mereka.Tapi kumohon,izinkan aku tetap bersama mereka." ...
