Dante Diangelo Emanuele, pengusaha muda, tampan, mapan dan kaya raya, definisi pria idaman. Namun sangat disayangkan, kesuksesannya di dunia bisnis tidak sejalan dengan kisah percintaannya. Dante sama sekali tak tertarik pada gadis lain selain pada...
Playlist : Never Enough - Loren Allred (Ost. The Greatest Showman)
***
Kali aja ada yang lupa sama visual-nya Angel👇
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
••• Happy Reading •••
Flashback on.
Angel terus terisak dalam pelukan Dante sambil menceritakan alasan kenapa dirinya menangis. Dante benar-benar tidak tega sekaligus marah karena gadis yang ia cintai diperlakukan tidak adil seperti ini.
"Kakak tahu apa yang harus Kakak lakukan." Dante menyimpulkan setelah mendengar semuanya dari Angel.
Angel menganggukkan kepalanya. "Angel mau dia merasakan hal yang sama seperti yang Angel rasakan. Angel mau dia... menderita."
Dante menggeleng tak setuju. "Bukan hanya dia, tapi mereka harus menderita lebih dari ini."
"Tapi Kak, jangan sakiti Barry. Angel—"
"Angel! Pria itu udah nggak peduli sama Angel untuk apa Angel masih mempedulikannya? Pria itu bahkan meninggalkan Angel setelah—"
"Apa Angel bodoh karena udah jatuh cinta sama pria kayak dia karena itu dia memanfaatkan Angel?" tanya Angel dengan berlinang air mata.
Dante menggeleng tak setuju. "Bukan Angel yang bodoh tapi pria itu yang bodoh karena udah nyia-nyiain gadis sebaik Angel. Kakak akan buat dia menyesal!"
Angel menatap Dante dengan berlinang air mata. Hanya Dante lah yang sangat peduli padanya seperti ini.
"Kakak janji," ucap Dante meyakinkan. "Kakak akan selalu nepatin janji Kakak."
Angel mengangguk mengerti. Dante pasti akan selalu memenuhi janjinya.
"Kak Dante bisa pegang rahasia ini?"
Dante mengangguk sebagai jawaban.
"Angel nggak mau ada orang lain tahu tentang hal ini terutama Mama dan Papa."
Lagi, Dante mengangguk sebagai jawaban.
"Setelah kejadian ini apa Kak Dante masih sayang sama Angel atau Kak Dante marah sama Angel?"
"Sampai kapan pun Kakak akan terus menyayangi Angel tanpa syarat."
Angel memaksakan diri untuk tersenyum meski hatinya terasa sangat sakit. "Angel beruntung punya Kakak seperti Kak Dante."
Dante tersenyum senang mendengar Angel beruntung memilikinya meski Dante berharap Angel akan mengatakan lebih dari ini tapi begini saja sudah membuat Dante bahagia. Itu artinya dirinya memang lah berarti di mata Angel.