Dante Diangelo Emanuele, pengusaha muda, tampan, mapan dan kaya raya, definisi pria idaman. Namun sangat disayangkan, kesuksesannya di dunia bisnis tidak sejalan dengan kisah percintaannya. Dante sama sekali tak tertarik pada gadis lain selain pada...
Playlist : I Want It That Way (Cover by Music Travel Love feat Francis Greg)
***
Saya tahu cerita ini tuh cerita saya yang paling panjang dan paling banyak Chapter nya dibandingkan cerita saya yang lainnya. Buat yang nggak sabaran pengen cerita ini cepet tamat, tenang... bentar lagi tamat kok.
Akhir-akhir ini saya juga lagi males banget buka wp, mungkin udah menemui titik jenuh kali ya ;((
Setelah cerita ini selesai sepertinya saya akan hiatus dulu untuk sementara waktu dari dunia perwatpadd-an;(( padahal udah siap publish cerita baru & udah ada tabungan beberapa draft tapi gimana ya, lagi bosen sama wp🤐
***
••• Happy Reading •••
Frankfurt, Germany
Setibanya di Frankfurt, tujuan utama Dante dan Jarvis adalah langsung menuju kantor guna menyambut kedatangan Mr. Hofmann, relasi bisnisnya. Jarvis sudah meminta Dante untuk beristirahat terlebih dahulu sebelum melakukan pertemuan karena masih ada cukup waktu sekitar 35 menit untuknya beristirahat namun Dante tidak ingin melakukannya karena ia yakin ia tidak akan bisa beristirahat dengan tenang.
Dalam perjalanan menuju kantor, Dante terus mencoba menghubungi Alea tapi tetap saja ponsel Alea tidak dapat dihubungi dan hal tersebut membuat Dante semakin tidak tenang.
Dante pun menghubungi orang-orangnya untuk segera mencari dan memberikan informasi tentang Alea. Dante berharap setelah pertemuan dengan Mr. Hofmann selesai, ia mendapat kabar baik dari orang-orangnya.
Tak lama setelah itu, Marvell menghubungi Dante dan mempercayakan urusan dengan Mr. Hofmann sepenuhnya padanya.
Jarvis dibantu para bawahannya yang lain mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan untuk pertemuan penting ini sebaik mungkin. Bagi Dante ini merupakan ajang pembuktian pada Papa dan Mamanya bahwa ia juga bisa diandalkan dan berintegritas tinggi seperti Papanya. Ia bisa menjadi pimpinan yang bijaksana, bertanggung jawab dan bertangan dingin seperti Papanya.
Dante ingin segala hal yang terbaik untuk perusahaan dibawah kepemimpinannya.
Usai mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan dan sebelum masuk ke dalam ruang meeting, Dante menatap pantulan dirinya di cermin besar dihadapannya untuk memperbaiki penampilannya. Penampilan luarnya memang selalu terlihat rapi, modis dan necis ala eksekutif muda pada umumnya hanya saja wajah lelahnya tergambar dengan sangat jelas tapi sebisa mungkin ia menutupinya.
Dante menghela napas dalam-dalam. "Kamu pasti bisa. Fokus dan bersikap lah profesional. Saat ini Alea pasti baik-baik saja." Dante tersenyum tipis, menyemangati dirinya sendiri. Setelah pertemuan ini selesai dan setelah mendapatkan kabar baik dari orang-orangnya mengenai Alea, ia baru akan bisa beristirahat dengan tenang.
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.