Dante Diangelo Emanuele, pengusaha muda, tampan, mapan dan kaya raya, definisi pria idaman. Namun sangat disayangkan, kesuksesannya di dunia bisnis tidak sejalan dengan kisah percintaannya. Dante sama sekali tak tertarik pada gadis lain selain pada...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
••• Happy Reading •••
Dante meremas stir mobilnya kuat-kuat. Apa lagi ini ya Tuhan? Disaat dirinya sudah bisa berdamai dengan hatinya sendiri dan jujur pada kedua sahabatnya tapi ada saja yang mencoba menghalanginya. Apa ini artinya ia dan Alea memang tidak ditakdirkan untuk bersama? Apa yang harus ia lakukan sekarang di saat Xavier tak mau bertanggung jawab?
Angel terisak dan isakannya terdengar begitu pilu. "Maafin Angel Kak, selama ini Angel bohong sama Kakak."
Dante menoleh ke arah Angel. "Bohong?" tanyanya tak mengerti.
"Sebenarnya diam-diam Angel berusaha nemuin Barry meskipun cuma penolakan Angel dapatkan." Ya benar, selama ini tanpa Dante ketahui Angel rutin datang ke perusahaan milik Barry meskipun hanya menunggu di luar saja karena Angel tidak diizinkan masuk bahkan beberapa kali sudah Angel pernah diusir.
Dante terkejut mendengarnya. Ia pikir Angel benar-benar sudah move on tapi nyatanya...
"Angel buat apa nemuin dia lagi?" protes Dante tak suka.
"Angel cuma mau bujuk Barry karena Angel belum bisa benar-benar lupain dia Kak."
Dante tersenyum miris. Benar dugaannya! Angel tak bisa melupakan cinta pertamanya. Dante heran kenapa cinta Angel pada Barry begitu besar meskipun sudah disakiti pun Angel tak pernah menyerah? Kenapa Alea berbeda dengan Angel? Kenapa Alea malah menyerah di saat Dante menyadari....
Tunggu! Ini kenapa jadi bawa-bawa Alea? Angel dan Alea berbeda. Ini tidak ada hubungannya lagi dengan Alea. Masalah Angel dan Alea sudah selesai.
"Angel yakin kalau Barry tahu anak dalam kandungan Angel adalah anaknya, Barry pasti mau bertanggung jawab. Angel mau nemuin Barry di—"
"Jangan temuin Barry lagi. Kakak yang akan bertanggung jawab sama Angel."
"Apa?" kaget Angel. "Jangan bilang Kak Dante..."
Dante mengangguk membenarkan. "Kakak nggak akan pernah ngebiarin Angel hidup sama pria yang bahkan nggak tulus cinta sama Angel."
"Tapi Kak, Barry adalah Ayahnya. Angel yakin Barry—"
"Angel! Apapun alasannya Kakak yang akan nikahin kamu."
"Apa?" Tubuh dan bibir Angel bergetar. Ia tidak percaya Dante akan mengatakan hal ini.
"Biar Kakak yang gantiin posisi Ayah kandungnya yang pengecut itu."
Semua yang keluar dari mulut Dante berhasil membuat Angel terkejut setengah mati. Entah apa yang harus Angel katakan lagi.
Angel kian terisak. Bagaimana mungkin ia dan Dante menikah di saat Angel sendiri tidak pernah mencintainya.
Angel menggelengkan kepalanya tak setuju. "Jangan korbanin masa depan Kakak buat Angel. Masih ada harapan bilang ke Barry kalau Angel hamil anaknya dia. Angel yakin Barry..." Angel kembali terisak. Ia sendiri tidak yakin Barry akan menerimanya.