SEBELUM BACA, FOLLOW DULU YA !!!
.
.
.
?Sequel From Who? (Untuk lebih paham, author sarankan baca cerita sebelumnya ya, biar nggak salfok)?
"Tuh kan, gue bilang juga apa. Bisa aja nanti ketemu jodoh lo disana"
"NGGAK MUNGKIN"
"Awas aja lo kecantol...
"Saya menginginkan kamu, cuma kamu, hanya kamu dan seumur hidup ini tetap kamu pilihan saya"
~Dirga Xavellio Idyzraf Syahputra~
. . .
🌸
. . .
🦄 Selamat Membaca 🦄
TES
Air mata itu sudah tidak bisa ia bendung lagi ketika manik mata mereka bertemu.
"E-eh kakak kok nangis, jangan kayak gini ih. Nggak enak diliat yang lain, kakak masih make seragam loh kalau kakak lupa. Masa kapten yang sering kena luka nangis gara-gara perempuan" ucap Ara menenangkan Dirga.
Tangannya sibuk menghapus air mata Dirga "Udah ya, jangan nangis lagi. Ara aja udah nggak nangis, masa gantian kakak sih" ucap Ara terkekeh dan merapikan rambut Dirga yang berantakan.
"Kacau hati saya kacau. Bundaaa, Dirga mau bawa pulang Ara" batinnya.
Sibuk menenangkan Dirga sampai benar benar tenang, Ara di kagetkan dengan suara sahabatnya.
"Eheem permisi pasangan aduhai, mau ngingetin udah jam makan malam. Makan yuk" ucap Beby dengan menahan tawa melihat Dirga dan Ara yang gelagapan.
"E-eh Beby? Udah jam makan malam ya, ayok" ucap Ara dengan wajah memerah.
"Hahaha biasa aja kali Ra" ledek Caramel dan yang lainnya pun ikut tertawa.
"Kak Xavellio ikut makan yuk, dari pada disini sendirian" ajak Yaya.
"Bener tuh kak"
"Loh, teman teman kakak kemana?" Tanya Ara dengan melihat sekelilingnya yang sudah tidak ada lagi orang orang yang berseragam itu kecuali Dirga.
"Oh itu, mereka adik leting saya. Tadi sudah minta ijin ke saya untuk pulang lebih dulu"
"Terus?"
"Kenapa?"
"Kakak pulangnya gimana? Kenapa nggak ikut pulang aja?" Tanya Ara beruntun.
"Saya bawa mobil sendiri Ara, hari ini saya ajak mereka buat refreshing aja. Sekarang sudah waktunya mereka latihan"
"Cieee serasa dunia milik berdua ya, yang LDRan ngekost aja" ledek Mifta.
"Yang sabar bestiii"
"Hidup ini keras, seperti batu" lanjut Caramel.
"Beda lagi 2 batu ini, kayaknya udah ehem"
"Yaudah ayo, makan bareng aja semuanya" ajak Fiqa
♡
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Duduk rapih menunggu makanan yang sedang di hidangkan, Ara dan Dirga duduk berhadapan. Dirga sibuk dengan ponselnya yang tidak ada henti hentinya berdering, para istri sibuk melayani para suami dan jangan lupakan Ara dan Mifta yang sibuk melayani dirinya sendiri.
"Ssst ssstt Ra, Ara" panggil Caramel setengah berbisik dari meja sebelah mereka.
"Iya Mel?"
"Bantu hidangin makanan kak Xavellio Ra, kasian dia lagi sibuk ngangkat telepon tuh"
"Kok Ara sih?"
"Lah terus? Gue gitu? Nggak mungkin kan" potong Beby dan mendapat pelototan mata dari Didi.
"Kamu aja Ra, nggak mungkin aku kan. Aku nggak mau ngekhianatin Mas Devan" ucap Mifta
"Siapa juga yang nyuruh kamu Miftaaaa" ledek Fiqa dan wajah Mifta sudah cemberut.
Ara berdiri mengambil piring yang berada di hadapan Dirga, Dirga yang kaget hanya menatapnya bingung. Tiba tiba saja dia tersenyum melihat Ara yang sudah menyendokkan nasi ke piring itu.
"Kak"
"Kak Dirga" panggil Ara setengah berbisik dan Dirga menatapnya.
"Kakak mau lauk yang mana? Tunjuk aja, biar Ara ambilin" ucap Ara pelan.
Dirga menunjuk lauk yang diinginkannya dan Ara sudah menuangkan pilihan Dirga dan meletakkan piring itu ke hadapan Dirga.
"Kalau nggak terlalu penting, matiin teleponnya ya. makan dulu" ucap Ara lembut.
Dirga mengangguk dan langsung mematikan sambungan telepon itu dengan cepat.
Sahabat sahabat Ara yang memperhatikan mereka berdua sejak tadi itupun kompak berteriak "Patuh sekali epribadeeeh, Hahahaha" mereka semua tertawa, yang diejek pun menampilkan wajah yang sudah memerah menahan malu.
"Jangankan Kolonel. Jendral saja akan saya putuskan sambungan telepon itu demi kamu" batin Dirga.
♡
19.47
Mereka bersiap kembali ke hotel, kedua mobil itu sekarang sudah di isi oleh bidadari dengan pasangannya masing masing.
Suasana di dalam mobil saat ini sama seperti ketika mereka kembali dari party angkatan waktu itu. Dengan Ara yang duduk di samping Dirga.
Tidak semudah itu Ara duduk semobil dengan Dirga, mereka melalui banyak drama dulu baru Ara mau mengikuti saran mereka. Yasmin juga jadi taruhannnya, akhirnya lagi dan lagi Yasmin pisah mobil dengan Ibu Bapaknya.
Setelah 1jam perjalanan Dirga menatap Ara yang tampak gelisah "Kenapa Ra?" Tanya Dirga datar.
Sok datar lo Dirga, dalem hati udah seneng banget tuh semobil lagi sama Ara.
"Ara pengen ke toilet, boleh?"
Dirga berdehem dan menepikan mobil ke toilet umum dekat mini market, ia turun dan membukakan pintu untuk Ara.
"Ara minta tolong lagi boleh? Gendong Yasmin bentar ya?"
Dirga menganggukkan kepalanya dan mengambil Yasmin dari pelukan Ara "Sini sama ayah dulu ya sayang, bunda mau ke toilet"
"Seandainya saya bisa ngomong gitu. Aaargh, bisa stres saya lama lama deket kamu Ra" Gumam Dirga.
. . .
🌸
. . .
Mohon menggunakan bahasa atau kata-kata yang lebih sopan jika ada yang kurang berkenan dihati para Readers Karena Author juga manusia biasa.
🖤🖤🖤
Gimana part kali ini chingu? 🥰 Semoga ngikutin terus ceritanya ya 🤭