抖阴社区

31_Takut

7.9K 572 26
                                        

.
.
.

🌸

.
.
.

🦄 Selamat Membaca 🦄

"Nanti kamu juga bakalan tahu sifat asli menantu kesayanganmu ini" jawab Amelia.

"Jadi penasaran, kalau menurut aku sih Ara pasti bohong. Nggak mungkin badan gede gitu bisa uring uringan karena Ara"

Amelia terbahak, "Hahah, Ara tuh punya power yang besar loh Fin. Kamu aja yang nggak nyadar"

"Oh gitu-, eh ini menantu kesayangan kamu udah dateng" ucap Finaranti dan memberikan ponselnya kepada Ara.

"Adek ngomong aja dulu sama Bunda, Mama mau kesana sebentar"

"Iya Mah"

Fina meninggalkan Ara dan pergi mempersiapkan segala sesuatu yang belum selesai ia kerjakan.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, iya Bunda?"

"Waalaikumsallam warahmatullahi wabarakatuh, eh menantu kesayangan bunda"

"Apaan sih, geser nggak?" Ucap Amelia sedikit berbisik.

"Nggak" Dirga memeluk Bundanya.

"Bunda sesek Dirga" lanjut Amelia.

"Mau ngomong sama Aya" ucap Dirga mencoba merebut ponsel itu.

"Nggak sopan, Bunda masih ngomong sama Ara bang" Amelia mengerjai anaknya itu dengan menjauhkan ponselnya.

Mata Dirga berkaca-kaca, serindu itu dia.

"Bundaa"

Dirga tiba tiba duduk bersimbah di lantai memeluk kaki Bundanya memohon agar di berikan ponsel itu.

"Ayaaaaaa, Bunda nakal Ay. Ponselnya nggak mau di kasih ke aku. Sayaaang aku kangen" teriak Dirga yang kelelahan memohon kepada Bundanya.

Percayalah mereka semua yang mendengar teriakan itu harus memeriksakan telinga mereka, Ara saja sampai menjauhkan ponsel dari telinganya.

"Astagfirullah Dirga Xavellio Idyzraf Syahputra, suara kamu nak. Gendang teling Ayah sudah menjerit meminta pertanggung jawaban" ucap Arbiandra dan si kembar terkekeh dengan lawakan Ayah mereka.

Amelia tidak menghiraukan suaminya itu "Menantu kesayangan Bunda, tolong ke kamar kamu sekarang. Bunda mau ngomong serius"

Ara melangkah menuju kamarnya "Udah Bunda, Bunda mau ngomong apa?"

"Sayaang, tolong kamu marahin calon suami kamu ini. Dari kemarin pagi nggak mau makan, nangis di meja makan cuma buat minta tolong ke Bunda biar bisa telepo-"

"Astagfirullah abang, ponsel nya. Bunda belum selesai ngomong sama menantu Bunda" teriak Amelia geram melihat Dirga yang sudah merebut ponselnya.

"Bunda kelamaan sih, keburu abang nangis lagi nanti" ucap Qilla melihat abangnya sudah berlari meninggalkan mereka.

"Astagaaah keluarga gue" gumam Aaqil yang heran dengan keluarganya yang memiliki kepribadian banyak ini.

Kedua sejoli yang tengah berbahagia, hanya karena sudah bisa saling memberi kabarpun sibuk menelpon.

IT'S YOU !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang