SEBELUM BACA, FOLLOW DULU YA !!!
.
.
.
?Sequel From Who? (Untuk lebih paham, author sarankan baca cerita sebelumnya ya, biar nggak salfok)?
"Tuh kan, gue bilang juga apa. Bisa aja nanti ketemu jodoh lo disana"
"NGGAK MUNGKIN"
"Awas aja lo kecantol...
"Sebuah pengakuan yang membuat saya lebih sulit melepaskan kamu"
~Dirga Xavellio Idyzraf Syahputra~
. . .
🌸
. . .
🦄 Selamat Membaca 🦄
Setelah menyelesaikan sarapan, mereka semua mengecek kembali barang bawaan mereka.
"Barangnya jangan sampai ada yang ketinggalan"
"Ingetin Ara, biasanya dia yang suka ketinggalan barang" potong Beby
"Udah semua kok"
"Ra" panggil Caramel
"Iya?"
"Ka Xavellio nggak mau di packing juga?"
"Udah gila nih satu, dikira pembunuh kali ngisi orang dalam koper"
"Kan nanya doang Beby"
"Kalau nanya dipikir lagi ya sayangku" kekeh Jeklin.
"Ya maap, kan nanya doang kak. Lagian kasian kak Xavellio, kemana mana Ara di ikutin terus. Mana tuh tangan nggak lepas lepas lagi"
"Ada yang salah?" Tanya Dirga dingin, untung saja mereka tidak begitu fokus. Hanya Ara yang mendengar jelas pertanyaan Dirga.
"Kakaak" panggil Ara.
"Saya nanya Ay"
"Mau nganter sampai ke airport atau mau pulang aja?" Tanya Ara dingin, ia tidak mau Dirga yang suka mengeluarkan kata-kata tanpa berpikir. Ara takut Dirga menyakiti sahabatnya dan Ara tidak mau Dirga dibenci sahabatnya.
Dirga mendekati Ara dan menjatuhkan kepalanya di bahu Ara "Maaf"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Nggak boleh gitu lain kali" Ucap Ara lembut dengan mengelus Dirga.
"Iya Ay" jawab Dirga di bahu Ara.
"Nempel terus, udah kayak cicak sama dinding aja" ledek Beby.