抖阴社区

8

5.3K 548 59
                                    

Flashback

°[14 Feb 2018]°

Temaram lampu menyambut kehadirannya di sebuah tempat yang sejak tiga tahun lalu disebutnya rumah. Hanya satu lampu otomatis dekat pintu yang menyala saat dirinya baru masuk. Dan dengan cepat tangannya meraba tembok dimana ia yakin saklar lampu berada.

'tak'

Dalam hitungan detik, ruangan yang awalnya gelap, kini sudah sepenuhnya terang dan..

"SURPRISEE...!!!" Satu suara memecah keheningan. Seorang pemuda manis muncul dari balik pintu kamar dengan kue ulang tahun ditangannya. Senyum manis terukir dibibir semerah ceri. Berjalan mendekat dengan perlahan agar api pada lilin yang tertancap diatas kue tak padam.

"Selamat Ulang tahun, hyung" Ucapnya saat sudah berada tepat dihadapan yang lebih tua. Mengangkat kue hingga sejajar dengan wajah si lawan, memberi kode agar si pemilik kue segera berdoa dan meniup lilinnya.

Pria Jung segera mengeratkan kedua tangannya didepan dada dan memejamkan kedua matanya. Merapalkan harapannya untuk dirinya, dan orang disekitarnya.

'fyuuh..'

"Sudah?" Lanjut Jaehyun datar. Membuat si pembawa kue mengernyit heran mendengar satu kata yang diucapkan lelaki itu. Dirinya juga sadar, jika dari awal kedatangannya, lelaki itu hanya menatapnya datar, tak ada senyuman yang selalu menghiasi bibirnya saat bersama dirinya.

"Ada yang ingin kubicarakan" Jaehyun berjalan menuju sofa, meninggalkan sosok itu yang masih terpekur ditempatnya. Namun sedetik kemudian segera mengikuti yang lebih tinggi. Meletakkan kue yang sudah padam lilinnya diatas meja, dan mengambil posisi duduk disamping Jaehyun.

"Apa ada masalah?" Tanyanya pelan. Sungguh ia sedikit gelisah dibuatnya. Pria yang sudah dikenalnya selama tiga tahun itu tak pernah memperlakukan dirinya seperti ini. Bahkan dihari spesial pria itu. Apa ini hanya prank untuk dirinya? Tapi disini yang berulang tahun buka dirinya melainkan Jaehyun.

"Maaf" Satu kata lolos dari bibir Jaehyun. Semakin membuat si lawan bicara bingung, kenapa tiba-tiba minta maaf? Bukankah harusnya terima kasih untuk kejutan ulang tahun sederhana yang baru saja ia berikan?

"Aku dijodohkan oleh kedua orang tuaku" Lanjutnya. Menundukkan kepala, menghindari tatap kecewa sosok yang sudah menemaninya hampir tiga tahun. Seseorang yang sudah mau menerima semua sikap baik maupun buruknya. Sementara sosok itu tersenyum kecut, seperti sudah menduga hal ini cepat atau lambat pasti akan terjadi.

Dirinya paham betul jika kedua orang tua sang kekasih tak pernah menyetujui hubungan ini.

"Lalu? Kau ingin kita mengakhiri hubungan ini?" Tanyanya. Menahan agar tangisnya tak sampai pecah. Jangan pernah terlihat lemah dihadapan orang lain, biarpun itu kekasihnya sendiri, pikirnya.

"Tidak. Aku ingin menolak. Tapi kau tahu bagaimana mereka" Jawab Jaehyun. Sosok itu mengangguk mengerti. Selama tiga tahun menjalin hubungan, tak sedikit cerita yang ia ketahui tentang kedua orang tua Jung yang selalu membuat putra mereka frustasi dengan banyaknya aturan. Bahkan Jaehyun juga tak sekali dua kali mengatakan rencana kedua orang tuanya yang ingin menjodohkannya dengan pilihan mereka.

"Turuti saja kedua orang tuamu. Mereka tahu mana yang baik untuk putranya" Putus sosok itu secara sepihak. Menatap lurus pada lawan bicaranya yang kini membolakan matanya karna terkejut mendengar ucapan sang kekasih.

"Tapi.. Bisa kau nikahi aku dulu?" Lanjutnya. Lalu mengelurkan satu kotak kecil memanjang yang sudah ia siapkan untuk Jaehyun sebagai hadiah ulang tahun. Angannya bisa melihat senyum penuh dibibir sang dominan saat dirinya memberikan hadiah itu, namun sang submissiv meringis saat kenyataan menghantamnya. Hari dimana seharusnya mereka berdua merayakannya dengan suka cita, malah menjadi hari terburuk bagi mereka dalam menjalin hubungan.

Once Again [JAEREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang