抖阴社区

11. HCE - NUM LOCK + Asterisk sign (*)

4.8K 370 6
                                        

[ 11. HCE - NUM LOCK + Asterisk sign (*) ]

Kai melirik Syasa dengan aura membunuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kai melirik Syasa dengan aura membunuh.

Buset, ada apa nih? Tatapannya serem amat, batin Syasa merasa ngeri. Sudah salah, malah berpura-pura lupa kesalahan diri, siapa itu? Syasaaa!

Tata, Kai dan Syasa akhirnya pun berjalan bersama di lorong sekolah SMA Taruya ini.

Dengan suasana santai, Syasa meneguk segelas es teh yang ia beli di kantin tadi, sementara Kai dan Tata mencetuskan permen karet yang mereka kunyah sejak tadi.

Tatkala Kai tengah hendak membuang permen karet miliknya di tempat sampah, ia melihat sesuatu yang berkilat di lantai. Kai pun heran, lantas berjongkok mengambil sesuatu yang berbentuk seperti pin itu.

"Pin HCE?" Kai bergumam. "Ini punya Jayden kah?"

"Iya." Tata dari belakang Kai menjawab membuat Kai terkejut bukan main.

"T-Tata?! Jangan ngangetin!" Kai menegur.

Tata menyeringai sembari mencetuskan permen karetnya. "Balikin gih, itu punya si Jayden tuh."

"Kok yakin banget lo?" Syasa bertanya. "Lo yang bikin pinnya Jayden hilang ya?" bisik Syasa di telinga Tata secara langsung mencurigai Tata.

Tata mengangguk sembari menyilangkan kedua tangan depan dada. Dengan tanpa berdosa, ia menampilkan senyuman lebarnya.

"Haish, bener-bener emang lo, Ta!" Syasa menegur sembari memukul pelan lengan Tata.

"Tata, kamu aja ya yang balikin. Aku nggak bis---" Kai yang hendak kabur, tangannya spontan digenggam oleh Tata. "Lo yang nemu barangnya, jadi harus elo yang kasih."

"Eits, mau ke mana, Kai? Lo yang anterin dong!" Tata dengan wajah usilnya.

Kai pasrah. Ujung-ujungnya, Kai lah yang mengantarkan pin Jayden yang sempat dikira pemuda itu hilang, padahal aslinya dicolong oleh Tata. Tujuan Tata hanya ingin mendekatkan Kai yang memiliki rasa suka pada Jay, jika tidak begini, akan sulit Jay mengetahui perasaan tulus hati Kai itu, sebab Kai adalah gadis pemalu yang sibuk menghabiskan waktu dengan teman-teman dan koleksi bonekanya.

Tata dan Syasa mengantar Kai dari jarak jauh untuk memastikan Kai dapat memberikan pin itu kembali pada Jayden.

Saat Kai sudah berada di depan kamar asrama Jayden, ia mengetuk pintu. "Assalamu'alaikum, Jayden?"

Pintu pun terbuka. "Wa'alaikumsalam. Apa?" Jayden bertanya sembari menggaruk kepala belakangnya, wajahnya pun terlihat kebingungan.

SCORE 100 [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang