SCORE 100 [TAHAP REVISI]

•

•

[ 22. HCE - Maheswari's Diary ]

Kai berfikir sejenak, lalu menggeleng. "Nggak tau. Aku cuma tarik doang udah lepas, gitu."

Hella dan Karin bergeleng kepala tidak habis fikir.

➖🔰➖

"Bin, lo yakin kita lari ke perpus?" bisik Arga sembari berjalan perlahan di lorong perpustakaan yang luas.

Robin mengangguk. "Liat aja, kalau salah satu di antara mereka benar-benar mengecek ke sini, berarti di sini ada mata-matanya."

Arga berdecak. "Ish, lo mah gitu, udah tau kita lagi berhadapan sama psikopat, malah sekalian mau uji coba."

"Nggak ada salahnya. Selagi ada waktu, mari lakukan." Robin tetap kekeh pada keputusannya.

Arga mengangguk pasrah setelah Robin berucap. Pada akhirnya Arga harus memberanikan dirinya yang penakut melawan semua ini. Meski begitu, Arga berharap dia tidak dipertemukan dengan sesuatu yang membuat jantungnya qosidahan nantinya. Alih-alih, mereka berdua pun berlanjut berjalan di lorong perpustakaan. Tiba-tiba saja, dari rak buku sebelah tergeser, membuat satu buku yang ada di depan Arga kini terjatuh di lantai.

Arga pun tersentak begitu kaget sampai membuatnya tak sengaja menginjak kaki Robin. Dengan cepat Arga setengah berbalik badan untuk mengharap Robin. "S-sorry, Bin, gue nggak sengaja nginjek kaki lo, tadi kaget ada buku jatuh. Gue panik, kirain gue tadi ada kepala orang jatuh."

Robin mengangguk dan tak mempermasalahkannya.

Aduh, parno banget gue sama yang ngagetin kayak gitu. Ngelantur ke yang aneh-aneh, batin Arga menepuk jidat.

Perhatian mereka lantas tertoleh oleh buku yang terjatuh itu sejenak. Ya, apalagi ketika melihat judul buku itu adalah 'Maheswari's Diary'.

"Maheswari's Diary? Buku harian seseorang?" gumam Arga berfikir demikian.

Robin menggeleng tidak tahu.