"Darimana?" Lee Han menoleh saat mendengar pintu terbuka."Beli makanan. Kita belum makan apa-apa tadi." Taesan menaruh bungkusan di atas meja. Menaruh barang-barangnya dan duduk memperhatikan Lee Han di depan kaca.
Dia sedang sibuk mengeringkan rambutnya sehabis mandi. Mereka sampai di hotel setelah hampir tersesat karena Lee Han tidak bisa membaca arah GPS dengan benar. Meskipun harus memutar lebih jauh, mereka akhirnya sampai di lokasi.
"Aku mandi dulu kalau begitu.."
Merasa situasi dengan dialog yang familiar, ia tahu bagaimana adegan ini akan berakhir. Lee Han mendadak merasa canggung. Padahal mereka sudah sering menghabiskan waktu bersama. Pernah tidur bersama. Tapi saat berada di hotel berdua saja, rasanya berbeda.
"Apa yang kupikirkan.." ia menampar pipinya sendiri membuang jauh pikiran aneh dari otaknya.
Sambil menunggu Taesan mandi, Lee Han memasak ramen dan menyiapkan menu makan malam sederhana. Ia membongkar dua kantong belanjanya. Taesan membeli beberapa kaleng bir, keripik kentang dan brand jelly kesukaannya. Lee Han tersenyum lebar dan tentu langsung mengambil jelly.
Saat ingin memakannya, tiba-tiba ada yang mengambil jelly itu dari tangannya. Ia mengikuti kemana arah tangan itu pergi sampai menemukan pelaku utamanya tidak lain Taesan.
"Makan dulu, baru jelly"
"Satu saja, hmm?" ditatap seperti itu siapa yang bisa menolak. Taesan akhirnya memberinya satu dan menyuapinya langsung ke mulutnya.
"Yumyum~"
Waktu terasa lebih cepat berlalu, jarum jam sudah menunjuk pukul satu dini hari. Setelah menghabiskan makan malam sambil menonton televisi, Taesan menyadari kalau Lee Han sudah terlelap. Ia membenarkan posisinya agar bisa tidur lebih nyaman.
Setelah menyelimutinya, Taesan beralih pergi. Menuju sofa. Ia sudah janji tadi kalau dia akan tidur di sofa karena kamar yang mereka pesan hanya tersedia single bed.
"Kemana?" Gumam Lee Han setengah sadar. Ia menahan tangan Taesan untuk pergi.
"Tidur disana, selamat malam," Taesan memberikan usapan lembut di kepalanya.
"Tidur disini saja, masih cukup untuk berdua."
"Kau tidak keberatan?"
Lee Han menepuk tempat sebelahnya yang masih luas. Taesan menurutinya dan kembali pada posisinya.
"Maaf, kau pasti kelelahan hari ini." ucap Taesan sembari membawa tubuh Lee Han kembali dalam pelukannya.
"Aku tidak lelah sama sekali. Terima kasih untuk hari ini,"
"Anything for you, sayang." Taesan memberikan kecupan di puncak kepalanya.
Lee Han yang tadinya berbicara setengah sadar, tiba-tiba ingat tentang sesuatu yang membuatnya sadar. Ia mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Taesan.
"Ada apa?"
"Hm, tidak. Ada yang ingin kubicarakan. Tapi besok saja."
Perasaan Taesan entah kenapa jadi tidak enak. Ia merasa sesuatu sedang mengganggu Lee Han saat itu juga. Tapi dia tidak berani untuk menanyakannya.
"Lee Han?"
"Hmm?"
"Apa kau menyukaiku?"
"Kenapa tiba-tiba tanya?"
"Hmm, lupakan.."
"Aku juga menyukaimu, jika itu yang ingin kau dengar."
Keduanya hanya terdiam. Perkataanya terasa kosong menurut Taesan, entahlah ia hanya tidak yakin. Membiarkan heningnya malam berbicara.

KAMU SEDANG MEMBACA
Whats Wrong With My Neighbor? | taeshan ?
Fanfiction[END] [ SEQUEL : ON GOING] Taesan tidak pernah tahu kalau selama ini punya tetangga yang memiliki kepribadian aneh. Dia tidak pernah keluar seperti dunia masih dalam covid era. Suatu hari, berkat adik kecilnya, Yujin. Untuk pertama kalinya, ia berte...