抖阴社区

                                    

"Ugh..! Wow! Sangat segar ThankYou.."

"Eung" Jeno mengangguk lalu mengambil botol yang Jaemin kembalikan setelah dia minum.

Mereka menyimpan sepeda terlebih dahulu lalu masuk.

Suasana Dorm masih terlihat sama saat mereka meninggalkan tempat itu. Sunyi meskipun 3 jam sudah berlalu mereka yang ada di dorm masih tertidur lelap di kasurnya Masing-masing.

Jeno langsung pergi ke kamarnya sementara Jaemin pergi mencari sesuatu di lemari es.
Dia butuh asupan kopi yang biasa dia minum.

"Ah,, Apa aku harus memesannya?.." Jaemin bergumam pada dirinya sendiri.

.

.

Renjun yang kembali tertidur setelah bangun oleh alarm kembali lagi terbangun karena mendengar seseorang berjalan di sekitar kamarnya, indra perasa Renjun cukup sensitive dia akan merasakan suara atau apa pun di sekitarnya bahkan saat dia tertidur.

"Jam berapa sekarang??" Renjun melihat jam di ponselnya dan jam menunjukan jam 09:00 Am.

" Sudah jam segini.. Aku masih mengantuk,," 

Suara Renjun sangat pelan sampai terdengar seperti desahan.
Dengan tubuhnya yang masih tergulung oleh selimut putih tebal di kamarnya dan rambutnya yang acak-acakan karena posisi tidurnya itu terlihat sangat lucu.

Renjun bangkit dengan setengah tubuhnya, untuk mengumpulkan nyawanya agar segera bangun.

Pada awalnya Renjun tidak ingat apa yang terjadi semalam namun lama kelamaan dia menyadari apa yang terjadi semalam bukan sebuah mimpi. Bagaimana dia dengan kebodohannya yang ke 2 kali mengatakan bahwa dia setuju untuk berkencan dengan Jaemin.

"Plak!!" Suara Renjun memukul keningnya sendiri

"Apa aku sungguh bodoh? Bagaimana itu terjadi lagi,, Aku tidak mungkin Benar-benar menginginkan Jaemin kan,, ?!"

"Ugh.. Apa yang akan terjadi sekarang? Apa kami sudah resmi berkencan sekarang??"

Renjun menggigit setiap ujung jarinya. Dia sangat bingung sekaligus takut tentang apa yang akan terjadi lalu tentang bagaimana dia harus menghadapai Jaemin mulai sekarang dia sungguh tidak tahu.
Renjun juga tidak berani melangkah keluar dari kamarnya bahkan setelah dia bangun.
Renjun hanya kembali membungkus dirinya dengan selimut kemudian memasang earphone untuk menonton Youtube di kamarnya.

.

.

Jeno kembali ke kamarnya untuk mengganti pakaiannya lalu pergi ke kamar Jisung untuk membangunkannya. Sampai Jisung harus berteriak ketika bangun tidur karena Jeno.

"Aku akan bangun hyung. Berhenti menutupi hidungku! Aku tidak bisa bernafas.." Keluh Jisung pada Jeno yang hanya tersenyum melihat reaksi Jisung yang dia pikir menggemaskan.

"Kamu harus bangun, Ini sudah siang"

"Aku tahu, Aku bangun sekarang."

Akhirnya Jisung bangun dari kasurnya di susul member lainnya yang terbangun karena suara Jisung.

Mereka keluar lebih cepat dari Jisung. Tapi jisung tidak melihat Renjun di mana pun ketika semua member berkumpul untuk sarapan.

Ada Jaemin yang dengan santainya meminum kopi yang telah dia pesan sebelumnya.

"Apa kamu habis pergi bersepeda?" Tanya haechan yang baru bangun ketika melihat Jaemin yang masih mengenakan pakaian dan tas yang dia gunakan saat bersepeda.

"Eung" Jawab singkat Jaemin dengan wajahnya yang datar.

"Hyung pergi bersepeda sendiri?" Tanya chenle

"Bersama Jeno"

"Tentu saja,, haha soal bersepeda itu pasti berhubungan dengan Jeno. " Saut mark

"Dimana Dia sekarang? Jeno?" Tanya mark

"Mungkin di kamar Jisung" Jawab Jaemin

"Ini masih pagi, dia sudah pergi ke kamar Jisung? Sungguh.."  Mark tertawa senang mendengar Jaemin meskipun perkataannya lain

"Hyung harus segera bangun, Ini sudah siang bukan pagi lagi." Jaemin menepuk pundak Mark sambil berlalu pergi ke kamarnya.

Sementara Jaemin masuk kamar, Jeno dan jisung akhirnya keluar dari kamar dan menghampiri mark yang masih di meja makan dengan sereal nya.

"Renjun hyung belum bangun?" Tanya Jisung saat berhadapan dengan mark

"Ah. Benar! Aku belum melihat Renjun bangun"  Mark terkejut sendiri setelah Jisung mengingatkannya.

"Aku akan membangunkannya" Jisung  bergegas pergi meninggalkan Jeno dan Mark di meja makan.

.

.

Jisung mengetuk pintu beberapa kali tapi tidak ada jawaban akhirnya memutuskan untuk masuk bahkan tanpa izin dari Renjun.

Jisung masuk kamar Renjun dan menyaksikan gumpalan putih besar yang tergulung di atas kasur Renjun.
Saking penasarannya Jisung menarik selimut Renjun tanpa berpikir terlebih dahulu.

Dan Renjun yang sedang bersantai dengan niat bersembunyi seketika membelalakkan matanya terkejut dengan jantungnya yang terasa hampir meledak. Renjun hanya berpikiran jika itu Jaemin apa yang harus dia katakan, Renjun membeku seketika dan Jisung yang melihatnya merasa heran kenapa Renjun yang dalam keadaan bangun tidak langsung memarahinya malah berdiam diri tidak bergerak seperti sebuah patung.

"Hyung?"

Suara Jisung menggema di telinganya yang awalnya Renjun tidak sanggup bergerak, tangannya mulai melayangkan sebuah bantal ke wajah Jisung yang masih dengan ekspresinya yang aneh karena heran.

"PARK JISUNGGG!!!! Kau!!"

Jisung terjungkal karena lemparan Renjun sekaligus terkejut hebat karena Renjun yang tiba-tiba berteriak dengan keras sampai seluruh penghuni Dorm mendengar teriakan kesal Renjun.

Jisung yang terduduk di lantai menatap ke atas saat Renjun mencoba menenangkan amarahnya dengan wajahnya yang sangat merah.

Di pagi hari yang cerah ini dan cukup menyegarkan. Jisung menyaksikan  Renjun yang bangun dengan wajahnya yang sangat merah. Telinga dan pundaknya ikut memerah seperti tomat. Terlihat menggemaskan namun Jisung sedikit khawatir kalo Renjun mungkin demam itulah mengapa dia membungkus dirinya di selimut tapi Jisung telah mengacaukannya.

***

?,?????. [Jaemren]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang