"Hyung.. Apa kamu demam?? Wajahmu sangat merah,,"
Jisung segera berdiri berniat untuk memeriksa Renjun.
Namun reaksi Renjun seperti seekor kucing yang siap mencakar seseorang yang sudah mengganggunya."KELUAR!!!"
Renjun siap melempar ponsel ditangannya pada Jisung. Tangan Jisung yang awalnya ingin memeriksa suhu tubuh Renjun berubah menjadi perisai dari serangan Renjun yang akan segera meluncur.
"Tunggu! Tunggu hyung! Tenanglah.. "
"CEPAT!!"
"Oke! Aku keluar.."
Jisung berlari keluar dari kamar Renjun dengan penuh keterkejutan dan rasa tidak percaya tentang apa yang dia alami.
Ketika Jisung yang menyandarkan dirinya di pintu kamar Renjun sambil mengatur nafasnya. Member lain dengan panik menghampiri Jisung yang terserang trauma di teriaki oleh Renjun saat dia mecoba memulai harinya.
"Apa yang terjadi?" Tanya Jeno penasaran
Jeno datang pertama bersama dengan mark. di susul Jaemin dan chenle yang keluar dari kamar mereka.
Jisung tidak langsung menjawab pertanyaan Jeno karena masih tergambar jelas di mata Jisung saat Renjun hendak melempar ponsel ke arahnya, itu sangat menakutkan pikir Jisung.
"Hey, Jisung-ah apa yang terjadi?" Tanya Jaemin tidak sabar takut sesuatu yang buruk mungkin terjadi.
Tapi benar saja setelah Jisung mengatakan itu, tubuh Renjun terasa sangat panas dengan panas yang tidak normal dan juga sangat lemas tubuhnya tidak mendengarkan dia.
Setelah dengan kuat meneriaki Jisung
Renjun jatuh lemas ke kasurnya dengan tidak berdaya.Sementara di luar kamar Renjun. Jisung masih belum menjawab pertanyaan hyung-hyung nya yang penasaran tentang apa yang terjadi
Jisung masih berusaha mengatur nafasnya unyuk menjadi lebih tenang.
Baru menjawab mereka yang sudah menunggu penasaran."Jisung apa yang terjadi?" Tanya mark
"Cepat Katakan?!" Nada bicara Jaemin yang naik ketika Jisung masih belum bicara dan Jisung segera bicara setelah Jaemin mulai menunjukan kekesalannya untuk menunggu jawaban dia.
"Renjun Hyung memarahiku" Jawab Jisung Dengan ekspresi wajahnya yang seolah olah dia adalah korban di sana.
"Kenapa dia memarahi mu sampai teriakannya terdengar ke sulur ruangan di sini?" Tanya Jeno
"Kamu membangunkannya saat dia masih tidur?" Tanya Jaemin
"Tidak. Aku ingin membangunkannya tapi saat aku masuk dia sudah bangun, Dia menonton sesuatu di dalam selimut. Aku menarik selimutnya kemudian dia melempari ku dengan sebuah bantal sambil berteriak dan wajahnya sangat merah. Aku pikir dia demam.."
"Apa dia sakit?" Jaemin memotong perkataan Jisung dengan khawatir
"Aku tidak tahu, ketika aku ingin memeriksa suhu tubuhnya. Ugh.. Dia malah ingin melemparkan ponselnya padaku lalu menyuruhku untuk segera keluar. Aish.. Aku tidak tahu
Renjun hyung sangat aneh." Jisung menggelengkan kepalanya sambil menceritakan kembali kejadiannya."Fuff." Mark mencoba menahan tawanya.
"Itu jelas kau sudah mengganggunya" Ucap chenle yang puas mendengar Jisung dalam kesulitan.
Jeno memperhatikan Jisung dengan senyumnya yang tidak pernah pudar masih dalam volume yang sama ketika Jisung berbicara. Mungkin terlihat lucu di mata Jeno tanpa memperdulikan tentang apa yang coba Jisung katakan di sana.
Jaemin juga bingung dengan apa yang sudah terjadi. Jika dia ingat semalam Renjun terlihat baik-baik saja namun mendengar perkataan Jisung Jaemin jadi bingung.
