"Apa dia terlalu lama menyalakan AC sampai membuatnya demam di pagi hari?" Pikir Jaemin.
"Baiklah. Kalo begitu biarkan Renjun istirahat. Kita punya jadwal latihan. Ayo bersiap." Ucap Mark untuk membubarkan mereka dari kerumunan
Mereka semua membubarkan dirinya untuk bersiap termasuk Jisung yang sebelumnya terkapar. tapi Jaemin masih berjongkok memikirkan apa dia harus pergi melihat keadaan Renjun atau membiarkannya untuk sekarang.
Jaemin masih mempertimbangkan sampai beberapa waktu. yang akhirnya dia memutuskan untuk membiarkan Renjun meskipun perasaannya sangat khawatir. Jaemin tidak bisa membuatnya terlihat mencolok sekarang dia memutuskan bertidak setelah ada kesempatan.Jaemin kembali ke kamarnya untuk bersiap, mandi dan sebagainya dan segera keluar setelah dia selesai untuk menunggu jika Renjun masih tidak keluar Jaemin akan masuk untuk melihatnya.
Member lainnya sudah pergi duluan karena mereka sepakat untuk membiarkan Renjun istirahat karena sakit.
Sebelumnya mark sudah berbicara di balik pintu kamar Renjun. Menyuruh dia untuk istirahat dan minum obat jika tubuhnya masih terasa tidak nyaman tapi tidak ada jawaban yang pasti yang bisa Mark dengar.
Dia memutuskan untuk menghubungi Renjun di selah-selah latihan mereka nanti jika Renjun masih belum memberi kabar.Mark juga memberitahu Jaemin untuk tidak mengganggu Renjun dan Menyuruh Jaemin untuk membiarkan Renjun istirahat saja.
Jaemin sangat khawatir sampai kakinya ragu untuk melangkah pergi tapi tidak ingin membuatnya menjadi lebih buruk jika dia terlalu impulsif tanpa berpikir.
Berakhir pasrah, berniat untuk pergi namun 2 langkah kaki Jaemin pergi.Suara pintu kamar yang terbuka menjadi alarm besar. Jaemin segera menghentikan langkahnya kemudian berbalik untuk melihat orang yang membuka pintu.
Renjun dengan tatapannya yang polos tidak tahu kalo di luar kamarnya masih ada Jaemin yang berdiri menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan.
Cukup lama untuk mereka saling menatap dan melakukan kontak mata tanpa mereka sadari, sampai di waktu yang sama mereka yang mengalihkan pandangan mereka dengan canggung
Jaemin merasakan perasan yang aneh sekarang. Dan wajah Renjun yang memerah semakin memerah lagi ketika mereka selesai melakukan kontak mata yang cukup intim.Renjun menunduk tanpa melihat ke arah Jaemin sambil terus mengelus hidungnya untuk membuat dia terlihat sibuk namun masih tidak bisa menghindari kecanggungan di antara mereka.
Dan di sisi Jaemin juga terjadi hal yang sama. Jaemin terus mengalihkan matanya sambil mengigit bibirnya terus tanpa tahu apa yang harus dia katakan.
Bahkan saat mereka pertama kali bertemu Jaemin tidak pernah merasa secanggung ini ketika hanya berdua bersama Renjun. Sangat canggung namun menggairahkan bagi Jaemin.
Renjun hanya mematung di depan pintu kamarnya, tidak berani berbicara apalagi melangkah satu inchi pun dari tempatnya berdiri sekarang.
Jaemin yang tidak bisa membuang waktu lagi, mencoba menerobos kecanggungan diantara mereka sekarang. Menghampiri Renjun dengan perlahan untuk melihat keadaanya.
Jaemin mendekat ke hadapan Renjun dengan Renjun yang masih menunduk. Dia tidak mengatakan apa-pun hanya mengangkat tangan dan menempelkan telapak tangannya di kening Renjun.
Jaemin berniat memeriksa suhu tubuh Renjun namun reaksi Renjun cukup berlebihan. Ekspresi terkejut yang melebihi ketika dia berada di wisata rumah hantu cukup mengganggu Jaemin.
Tangan Jaemin sangat dingin ketika bersentuhan dengan permukaan kulit Renjun yang panas. Renjun dengan spontan mundur beberapa langkah sampai tubuhnya menabrak pintu kamar di belakangnya dan memberikan jarak antara tangan jaemin dan dahinya setelah membiarkan Jaemin sebentar untuk merasakan suhunya.
Tangan Jaemin masih tergantung di udara dengan menyedihkan.
Jaemin hanya tersenyum miris menyaksikan Renjun yang menghindar dari sentuhannya.Jaemin menarik nafasnya frustasi masih dengan posisi yang sama.
Dari suhu tubuh yang Jaemin rasakan Renjun sungguh demam."Ijun-ah sepertinya kamu benar-benar demam" Ucap Jaemin datar sambil menarik tangannya ke posisi yang nyaman.
"Aku baik-baik saja.."
"Lihat Aku...! Jangan terus menunduk Aku tidak bisa melihat wajahmu!" Jaemin menaikan nada suaranya karena sudah kesal melihat Renjun yang merasa canggung kepanjangan
Renjun memang mengangkat wajahnya dari menunduk tapi dia tidak pernah melihat ke arah Jaemin dan ada apa dengan ekspresinya yang aneh itu? Jaemin hanya ingin meminum kopi lebih banyak sekarang.
"Berhenti bersikap canggung." Tegas Jaemin.
Dan Renjun tidak mengatakan apa-apa dia hanya mulai cemberut ketika merasa kalo Jaemin hanya terus mengomelinya.
Jaemin yang melihat perubahan wajah Renjun yang mulai terlihat kesal lagi segera mengatur rencana agar Renjun tidak merasa tidak nyaman hanya karena mereka mulai berkencan.
"Ouh.. Ya ampun. Ada apa dengan bibir yang cemberut ini..? Sepertinya menginginkan sebuah ciuman.." Jaemin menggoda Renjun untuk mencairkan suasana diantara mereka dan untungnya itu berhasil.
Hasilnya Renjun mulai tersenyum namun mendorong Jaemin menjauh pada akhirnya. Meskipun sedikit sakit tapi Jaemin lega jika Renjun tersenyum seperti sekarang.
"Jangan Menggangguku Seperti itu!!"
Meskipun terdengar marah Renjun masih tidak bisa mengatasi wajahnya yang malu karena perlakuan Jaemin.
"Eung. Oke. Oke. Aku berhenti" Jaemin segera berhenti setelah Mood Renjun sedikit membaik.
"Tapi kamu baik-baik saja?" Jaemin kembali menyentuh kening Renjun dengan berani dan Renjun juga tidak menghindar sekarang.
"Ini sangat panas. Kamu demam!" Ucap Jaemin
"Aku sudah bilang Aku baik-baik saja!"
"Hey! Bagaimana kamu bisa mengatakan baik-baik saja saat suhu tubuhmu sepanas ini?!" Jaemin memberikan tatapan menuntut pada Renjun. Namun dengan keras kepalanya Renjun dia tidak peduli.
"Ayo pergi, kita sudah terlambat"
Jaemin hanya melongo ketika Renjun menarik tangannya untuk pergi.
"Tunggu, Pergi kemana?"
"Tentu saja latihan"
Jaemin menghentikan langkahnya setelah mendengar jawaban Renjun.
"Tidak! Apa maksudmu? Kamu demam!" Jaemin berteriak dengan kesal Karena Renjun yang keras kepala
"Kamu bisa tetap disini jika tidak ingin pergi. Aku akan pergi duluan.."
Renjun pergi duluan tanpa memperdulikan perkataan Jaemin.
Dia meninggalkan Jaemin yang tidak bisa melakukan apa pun untuk mencegahnya.***

#Canggung
Mulai dari awal