Renjun tidak bisa tidak merasa khawatir karena Jaemin hanya diam saja. Akhirnya Renjun memutuskan untuk menghampiri Jaemin.
Itu masih tindakan yang biasa tidak akan ada yang memikirkan hal lain karena Renjun memang sering melakukan itu pada member lainnya juga, Meskipun dia melakukan hal khusus di depan member lain mereka tidak akan menyadari itu.Jaemin memejamkan matanya dengan tangan yang menutupi matanya untuk memblokir cahaya terang di ruang latihan itu, dia sangat malas untuk bangun dari tempatnya.
"Jaemin-ah. Kamu belum memesan apa pun. Apa yang ingin kamu pesan?" Tanya Renjun.
Renjun berjongkok tepat di samping Jaemin, Ketika banyaknya lelah yang menempel pada tubuh Jaemin sampai membuat tubuhnya terasa berat, itu hilang seketika ketika Renjun menunjukan perhatiannya pada dia.
Jaemin tersenyum kecil ketika mendengar Renjun tapi masih mepertahankan posisinya, Dia takut jika dia membuka matanya mungkin dia tidak akan berpikir panjang untuk menerjang Renjun yang ada di depannya.
Renjun yang bertanya namun masih tidak mendapatkan jawaban dari Jaemin, dia pikir kalo Jaemin mungkin tidur karena itu Renjun mengeluarkan tangannya untuk menyingkirkan tangan Jaemin yang menutupi wajahnya.
Dan ketika tangannya menyingkir dia melihat kalo Jaemin sedang dalam eskpresi membuat orang salah tingkah sekaligus kesal.
Dia tersenyum puas ketika Renjun berhasil menyingkirkan tangan yang menghalangi wajah Jaemin.Renjun menarik nafasnya kemudian menghembuskannya dengan berat ketika mendapati Jaemin hanya tersenyum ketika dia serius mengkhawatirkannya.
Renjun yang masih menggenggam tangan Jaemin mengeratkan genggaman nya sampai Jaemin menunjukan ekspresi kesakitan namun terlihat kalo itu terlalu dibuat-buat.
"Aku tanya, Apa yang ingin kamu pesan?" Renjun mengatup giginya saat berbicara pada Jaemin sambil menekan tangan keras Jaemin.
"Aw" Jaemin mengerang tampa suara hanya Renjun yang dapat memperhatikan wajah lebay Jaemin kali ini.
"Oke, Makanan yang sama dengan kamu.."
Renjun melepaskan tangannya kemudian mengambil ponsel di saku celananya dan mengetik sesuatu untuk di tunjukan agar Jaemin membacanya. Itu agar orang lain tidak dapat mendengarnya karena Renjun pikir pertanyaan ini mungkin akan membuat Jaemin merasa malu jika itu benar.
Renjun mengetik "Apa kamu tidak punya cukup uang ?"
Dia menyuruh Jaemin untuk bangun dan mendekatkan telinganya kemudian berbisik.
"Bacalah tanpa mengeluarkan suara" Bisik Renjun.Renjun meletakan ponselnya tepat di depan Jaemin dan Jaemin melakukan sesuai apa yang Renjun bisikan.
Tapi setelah membacanya Jaemin merasa ingin tertawa besar tapi dia masih menahannya. Tawanya cukup puas tapi terlihat frustasi.
"Hahaa.. Tidak,," Jawab Jaemin
Renjun kemudian menjawab berbisik lagi di telinga Jaemin.
"Jika kamu tidak punya aku bisa memberikannya untukmu..""Haha... Tidak bukan itu maksudku, Aku masih punya cukup. Haha"
"Oh. Kamu masih punya cukup?"
"Iya.. Fuff"
"Syukurlah.. Kalo begitu"
Renjun hendak berdiri untuk memesan makanan untuk Jaemin tapi Jaemin menghentikan dia dengan pertanyaannya.
"Kamu mengkhawatirkan ku?" Tanya Jaemin dengan senyumnya untuk menggoda Renjun, namun Renjun hanya menjawab dengan wajahnya yang datar.
"Tidak". Hanya itu lalu pergi meninggalkan Jaemin yang merasa sakit hati tentang jawaban menyakitkan dari Renjun.

#Latihan
Mulai dari awal