抖阴社区

                                    

Tangannya juga terulur untuk menghentikan Jaemin dari aksinya.
Ujung hidung dari keduanya sudah saling bersentuhan,

Seperti sebuah sengatan listrik, tubuh Renjun tersentak karena sentuhan itu. Jaemin yang menikmati permainannya, merasa puas setelah mendengar detak jantung Renjun yang sangat jelas terdengar di telinganya.

Renjun tidak tahu kalo Jaemin tersenyum sangat puas setelah mengerjainya. Kedua Tangan Renjun masih menempel dengan baik di dada Jaemin, Hanya setelah membuka matanya sedikit dia menyadari kalo Jaemin tertawa puas tanpa suaranya.

Renjun merubah ekspresi takutnya dengan sesuatu yang pantas Jaemin dapatkan setelah mempermainkan Renjun seperti sebelumnya.

"Kamu sangat baik dalam beranting,,, Lain kalo kamu harus mencoba bermain film,," Ucap Renjun ketus dengan senyum sinisnya.

Kemudian Jaemin menjauhkan tubuhnya dari Renjun dengan senyum ke kalahan atas apa yang Renjun diklar di perkataannya.

Dia tidak menjawab perkataan Renjun, hanya melanjutkan untuk membuka pakaiannya yang sempat Renjun hentikan sebelumnya.

Kali ini Renjun tidak sempat menghentikan Jaemin, seluruh tubuh bagian atas Jaemin terekspos sepenuhnya di depan mata Renjun.

Tubuh Jaemin terlihat semakin bagus ketika Renjun melihatnya dengan jelas seperti sekarang. Bahunya sangat lebar dan kekar, Dia juga tidak pernah kehilangan otot di perutnya yang tercetak dengan baik. Dan tangannya.. Otot di tangannya. Renjun sering tidak sengaja memperhatikan Chenle yang bermain dengan otot tangan Jaemin. Dan di lihat dari dekat memang membuat Renjun penasaran Juga.

Renjun menatap haus tubuh Bagain atas Jaemin yang telanjang, Tangannya juga terulur tanpa sadar hampir menyentuh tubuh Jaemin yang tanpa alas apa pun.

"Injunie?"

Suara Jaemin menyentak jiwa Renjun yang melayang ke tempat lain sebelumnya, untuk kembali ke tubuhnya. Dan seketika Tangannya dengan reflek mencubit belahan keras di perut Jaemin sampai membuat Jaemin mengerang sakit serta terkejut dengan tiba-tiba.

"Ow.! Aw. Aw. Aw!! Kenapa kamu mencubit perutku?"

"Ini sangat menyebalkan! aku juga ingin memiliki tubuh seperti kamu!"

"Ow. Wow. Wow.. Tenanglah, Buka dulu pakaianmu. Kamu bisa demam lagi jika terus memakainya.."

Renjun melotot sambil mencubit Perut Jaemin dengan keras.

Dia perlu beberapa waktu untuk melepaskan Jaemin, setelah Jaemin nampak sangat kesakitan Renjun melepas cubitannya kemudian mengelus area yang dia cubit sebelumnya dengan halus sebelum melepaskan tangannya.

Jaemin jadi tidak bisa berbicara 'itu sakit' jika Renjun memberinya kasih sayang di akhir aksinya.

"Kamu sangat pintar membuatku bingung,," Keluh Jaemin dengan senyum tipis yang terukir di sudut mulutnya.

"Jika kita bertukar pakaian, Bukankah kamu yang akan memakai pakaian basahnya?.."

"Jangan khawatir, Aku tidak mudah kedinginan seperti kamu. Aku bisa tahan sampai kita tiba di Dorm."

Renjun seperti memikirkan itu kembali meskipun Jaemin sudah melepas pakaiannya, dia takut kalo Jaemin yang akan demam nanti.

"Kita sudah terlalu lama berada di toilet, mungkin orang yang ada di luar akan bertanya-tanya. Apa yang kita lakukan dengan menghabiskan waktu begitu lama di toilet. Jadi.! Lepaskan pakaianmu sekarang!"

Mereka berbicara saling berbisik tapi masih terdengar rusuh.

Perkataan Jaemin cukup ampuh, Tanpa pikir panjang Renjun segera melepaskan t-shirt yang dia gunakan.
Yang membuat tubuhnya terlihat jelas oleh Jaemin. Dan Renjun tidak menyadari itu.

?,?????. [Jaemren]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang