"Meski harus bersujud dibawah kakimu, aku akan melakukannya, demi sebuah maaf yang dapat kau berikan padaku."
__Jaemin__
..
Na Jaemin - [Dom]
Huang Renjun - [Sub]
???
JaemRen area, yang tidak suka boleh menjauh. Bijaklah dalam memilih bacaan kalian...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chapter 02 Open. "Moving on doesn't mean you forget about things, it just means you have to accept what happened and continue living."
"Meski kehidupanku sekarang baik-baik saja, tetapi aku tetap tidak bisa melupakan perlakuan mereka terhadapku." ~Renjun.
..
Seorang submissive cantik terlihat duduk dengan anggun disebuah sudut ruangan, menyilangkan sebelah kakinya pada kaki yang lain, sambil menatap kearah luar jendela. Huang renjun, sosok yang nyaris hancur beberapa tahun silam karna kilatan nafsu, kini simungil itu berhasil bertahan pada kehidupannya. Dia bukan lagi silugu berusia belasan tahun yang begitu mudah percaya pada seseorang, renjun kini berhasil tumbuh menjadi sosok kuat, dewasa, berani, dan semakin mempesona. Kejadian sepuluh tahun silam, berhasil merubah seluruh kehidupan renjun.
Tok...
Tok...
Tok...
Suara ketukan pintu terdengar, membuat renjun mengalihkan atensinya kearah asal suara. Lalu, terlihat salah satu karyawan renjun masuk kedalam.
"Nona, nyonya datang mencari anda, beliau berkata sudah memiliki janji." Ucap orang tersebut, membuat renjun tersenyum dan menganggukan kepalanya.
"Biarkan mama masuk, aku memang sedang menunggunya." Jawab renjun, kemudian orang tersebut pamit undur diri, guna mempersilahkan tamu renjun masuk kedalam ruangan tersebut.
Sepeninggalan karyawan tadi, renjun beranjak dari tempatnya duduk. Dia mendekat kearah mini pantry didalam ruangan itu,guna menyiapkan minuman untuk tamu yang dia tunggu. Hingga akhirnya, terdengar suara pintu dibuka, dan terlihat sosok submissive paruh baya yang masuk. Sosok itu begitu cantik, meski usianya sudah tidak muda lagi. Dia tersenyum ketika melihat renjun, dan langsung memeluk tubuh mungil itu.
"Anak mama apa kabar?, maaf mama baru bisa menjengukmu nak." Ucap sosok itu, sambil melepas pelukannya pada renjun, dan menatap lekat wajah cantik dihadapannya.
"Aku baik mama, seperti yang mama lihat. Tidak apa, aku paham kesibukan mama." Jawab renjun, sambil tersenyum pada sosok yang dia panggil mama itu.
"Mama duduk lah, aku siapkan black tea untuk mama dulu." Lanjut renjun berucap, membuat sosok itu menganggukan kepala, dan mendudukan dirinya disofa ruangan tersebut.
"Ren, mama lihat salonmu sedang ramai sekali hari ini. Bahkan karyawanmu tidak ada satu pun diruangan, mereka tengah sibuk dengan pelanggan mereka masing-masing."