"Meski harus bersujud dibawah kakimu, aku akan melakukannya, demi sebuah maaf yang dapat kau berikan padaku."
__Jaemin__
..
Na Jaemin - [Dom]
Huang Renjun - [Sub]
???
JaemRen area, yang tidak suka boleh menjauh. Bijaklah dalam memilih bacaan kalian...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chapter 08 Open. "The truth is the only thing worth having, and, when so many risks are removed, facing it is almost the only courageous thing left to do."
"Dia anakku, hanya anakku. Dia tidak memiliki ayah, bahkan dia tidak memerlukan sosok yang disebut ayah itu. Jadi, berhenti merasa memiliki tanggung jawab atas diriku dan anakku." ~Renjun.
..
Renjun terdiam didalam kuncian jaemin, kini keduanya tengah berada didalam ruangan kosong, yang terdapat dikantor keluarga jung. Jaemin, dia menarik paksa renjun kedalam ruangan tersebut, karna dia sudah kehabisan akal untuk dapat berbicara dengan renjun. Lee renjun, submissive cantik itu datang kesana sesungguhnya untuk urusan bisnis. Bahkan, dia datang bersama dengan sang ayah, lee taeyong. Tetapi, setelah pertemuan mereka selesai, jaemin membawa paksa renjun untuk bersamanya tanpa sepengetahuan taeyong.
"Lepas, sudah aku katakan kalau tidak ada hal yang perlu kita bicarakan, kenapa dirimu sulit sekali untuk mengerti." Ucap renjun, sambil meronta dari kuncian jaemin. Tetapi, dia tidak mampu melepaskan kuncian tersebut. Kedua tangan renjun masih digenggam erat, dengan tubuh mungilnya yang dipojokan kesisi tembok.
"Kumohon ren, kali ini izinkan aku untuk berbicara. Berikan aku kesempatan, untuk memperbaiki, dan menebus dosaku pada kalian." Jawab jaemin, membuat renjun terkekeh. Kemudian, renjun memicingman matanya tajam pada sang dominant.
"Kesempatan?, kesempatan untuk apa?. Memperbaiki?, hal apa yang ingin kamu perbaiki?. Menebus dosa?, bukan diriku yang berhak menetapkan dosa atas kelakuanmu. Lalu, kalian?, siapa kalian yang kamu maksud itu?." Ucap renjun, sambil menatap jengah pada jaemin. Membuat jaemin menghela nafas berat, akibat ucapan tersebut.
"Demi tuhan renjun, kumohon jangan seperti ini." Jawab jaemin frustasi, karna sumpah demi apa pun, dia sudah bingung harus memulai dari mana langkah baik yang ingin dia lakukan.
Renjun tertawa mendengar ucapan jaemin, kemudian, dia menghempas kedua tangan jaemin, ketika dirasa genggamannya melemah.
Plak...
Satu tamparan keras renjun berikan dipipi sebelah kanan jaemin.
Plak...
Kini giliran pipi sebelah kiri jaemin yang mendapatkan hal tersebut, tetapi, bukannya kemarahan yang dia tunjukan, jaemin justru terdiam pasrah dengan perlakuan renjun.
"Jangan seperti ini, kamu bilang jangan seperti ini?." Ucap renjun, dengan penuh penekanan ditiap kalimatnya. Kini, manik mereka berdua tengah bertemu tatap.