"Meski harus bersujud dibawah kakimu, aku akan melakukannya, demi sebuah maaf yang dapat kau berikan padaku."
__Jaemin__
..
Na Jaemin - [Dom]
Huang Renjun - [Sub]
???
JaemRen area, yang tidak suka boleh menjauh. Bijaklah dalam memilih bacaan kalian...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bonus Chapter 01 Open. "Happiness is not something ready-made. It comes from your own actions. Your attitude determines your direction."
"Aku tidak pernah membenci, karna ibu tidak pernah mengajarkanku untuk seperti itu. Tetapi, apa yang aku lakukan kini, merupakan bentuk kekecewaanku pada mereka." ~Jisung.
..
Jisung berjalan keluar dari terminal kedatangan bandara, sambil menarik koper miliknya. Sesampainya dia dilobby penjemputan, manik jisung langsung menemukan sosok sang ibu yang sudah menunggunya disana. Jisung tersenyum cerah, ketika tatapan keduanya bertemu. Kemudian, dia sedikit berlari, dan langsung menghambur kepelukan renjun. Ya, beberapa tahun telah terlewat, kini jisung sudah berusia sembilan belas tahun. Setelah menyelesaikan SHSnya di Jilin, jisung memilih untuk melanjutkan pendidikan dinegri paman sam. Massachusetts Institute of Technology, universitas tersebut lah yang jisung pilih, untuk melanjutkan pendidikannya kejenjang yang lebih tinggi.
Setelah keberangkatan sang putra kenegara lain, renjun memutuskan kembali kerumah kedua orang tuanya. Sesungguhnya pilihan itu cukup sulit bagi renjun, karna bagaimana pun juga, terdapat cerita melelahkan untuknya disana. Tetapi, karna sebuah keharusan dan tanggung jawab yang dia miliki sebagai anak tunggal lee taeyong, renjun membulatkan tekad untuk kembali kesana. Ya, taeyong memang beberapa kali meminta renjun kembali, tetapi dia masih menolak permintaan ayahnya. Setelah jisung semakin dewasa, dan bisa memutuskan langkahnya sendiri, akhirnya renjun menerima permintaan ayahnya untuk kembali kerumah mereka.
Ya, dulu renjun yang sering menimang jisung. Tetapi kini, pelukan jisung saja bisa menenggelamkan tubuh mungilnya. Lee jisung, sosok itu tumbuh menjadi remaja yang tampan dan gagah. Bertinggi badan seratus delapan puluh senti, yang begitu menjulang jika dibanding tinggi tubuh ibunya.
"Ibu juga merindukanmu." Jawab renjun, membuat keduanya tersenyum bersama. Kemudian, mereka melepas pelukan tersebut, setelah merasa sesi melepas rindu mereka selesai.
"Kenapa ibuku ini semakin cantik saja?, aku jadi curiga ada yang melamar ibu lagi selama aku tidak disismu." Ucap jisung, membuat renjun membelalakan mata.
"Jangan berbicara hal aneh ya lee jisung." Jawab renjun, sambil menunjuk wajah sang anak dengan jari telunjuknya. Dan hal itu, sukses membuat jisung terbahak.
Perlahan jisung menarik tangan renjun, kemudian dia mengaitkan jemari mereka berdua. Lalu, jisung mulai membawa sang ibu menuju kendaraan mereka yang terparkir dilahan parkir bandara. Setelah memasukan koper dibagasi, jisung membukakan pintu penumpang depan untuk ibunya. Disaat renjun sudah duduk nyaman didalam, jisung menutup pintu, dan bergegas menuju kemudi.