.
Tidak ada rasa lelah bagi Jaemin jika apa yang dia lakukan persis seperti apa yang dia inginkan,
Bahkan setelah pergi berolahraga pun tidak masalah bagi dia untuk kembali pergi bersepeda dengan Jeno.
10 Km, Jarak yang mereka tempuh di jalur dua, Han-Gang Park kali ini.Dua orang staf mengambil beberapa trek vidio Jaemin dan Jeno yang terpotong-potong. Tidak apa apa berpenampilan Jelek, karena terkadang menjadi sempurna itu sulit juga untuk orang setampan Jaemin. Dia tidak perlu khawatir, karena
Sudah menjadi tugas editor untuk mengedit video mereka agar dapat di posting di media sosial perusahan dan kemudian di jualnya sampai menghasilkan uang pada akhirnya.Ketika acara syuting nya selesai, baru saat itu Jaemin dan Jeno dapat menikmati acara bersepedanya dan meninggalkan para staf jauh di belakang.
Jeno berada di belakang Jaemin, dia lagi-lagi kalah dengan kecepatan Jaemin..
“Jaemin-ah!!”. Teriak Jeno dari kejauhan.
Jaemin langsung mengurangi kecepatannya, dan Jeno seketika menyusul Jaemin dari belakang.
“Ada apa?” Tanya Jaemin.
“Aku lapar~”..
“.. Ya Udah,, Cari tempat makan di sekitar sini” . Pinta Jaemin sambil kembali melajukan sepedanya kencang.
Mereka keluar dari jalur taman, menyusuri beberapa jalur sepeda dekat perusahan.
Sampai menemukan kedai Ramen yang tidak terlalu ramai dan Jaemin juga penasaran untuk mencobanya.Jaemin berhenti lebih dulu dengan di susul Jeno yang berhenti juga.
“Kita makan di sini, Bagaimana?”. Tanya Jaemin pada Jeno.
Jeno hanya mengangguk setuju, karena dia sudah sangat lapar.
Mereka memasuki kedai ramen itu, memesan dua porsi ramen dengan Jaemin yang inisiatif membayar langsung dua porsi makanan tersebut tanpa sepengetahuan Jeno.
Mereka duduk di kursi yang tersedia dan juga kosong, dekat dinding kaca yang hanya terhalang slogan dari nama kedai itu. Terlihat samar tapi masih dapat terlihat jika ada seseorang yang memergoki mereka makan berdua di sana,
Jeno membuka pembicaraan sambil menunggu pesanan mereka datang.
“Renjun pergi Workout dengan kamu?”. Tanya Jeno,“HaHaha..”
Dari ekspresi Jeno, dia pasti sudah menebak jika itu bukan lagi WorkOut jika yang di ajak adalah Haechan atau pun Renjun.
Salah satu saja di antara mereka, akan membuat kegiatan olahraga rutin mereka berantakan.Dan Jaemin tertawa setelah mendengar pertanyaan Jeno karena itu sudah mengingatkannya pada tingkah laku menggemaskan Renjun ketika mereka berada di Gym sebelumnya.
Melihat tawa puas Jaemin, Jeno tidak bisa menahan perkataannya terucap dengan lantang.
“Kau pasti sangat menikmati waktu itu, Jaemin-ie”.Jaemin hanya terdiam kemudian, menatap ke arah luar sesaat, dan setelah itu seorang pelayan mengantar dua mangkuk besar ramen ke meja mereka.
.
.
Menikmati makanannya dengan tenang sampai, dua orang wanita yang datang ke kedai itu berbisik pelan di samping mereka.
Membicarakan mereka berdua tanpa menyapanya, karena itu memang sebuah privasi yang di lindungi undang-undang republik korea selatan bahwa seorang artis memiliki hak privasi ketika dia di luar jadwal.Di luar mungkin Jaemin terlihat begitu tenang tanpa menampilkan ekspresi terganggu sedikit pun, tapi jujur saja Jaemin sudah siapa mengumpat dengan kasar di dalam hatinya. Menyampaikan bagaimana risih nya dia dengan perkataan-perkataan mengganggu mereka itu.
Jaemin sudah selesai, memakan habis mie yang ada di mangkuk, meskipun sedikit di paksakan tapi dia masih memakannya karena dia pikir akan terbuang sia-sia jika dia tidak menghabiskannya dengan uang yang sudah dia keluarkan.
Jaemin sudah siap pergi, tapi Jeno masih belum selesai. Karena Jaemin yang terburu-buru pergi, Jeno menjadi korban yang harus makan terburu-buru juga seperti di kejar anjing.
.
.
Makannya Jeno sudah habis, dia ingin pergi membayar tapi Tangan Jaemin menarik tangan Jeno sigap untuk mengajaknya langsung pergi.
Sambil berbisik,.“Aku sudah membayarnya.”Jeno tidak bersuara lagi, dan ekspresi para wanita itu terlihat gembira menyaksikan moment Jaemin yang sedang menarik lengan Jeno.
Sampai di depan sepeda masing-masing, Jeno kembali berbisik.
“Terimakasih” dengan suara lembutnya.“Apa aku harus membayarnya kembali?”. Tanya Jeno penasaran
“Tidak perlu.”
Jaemin melesat pergi duluan untuk kembali ke dorm, meninggalkan Jeno di belakangnya dengan acuh tak acuh.
Jeno sudah terbiasa ditinggal Jaemin seperti ini, tidak ada yang perlu di sesali. Dia hanya harus pergi juga menyusul Jaemin kemudian.
.
..
.
TBC

#WorkOut2
Mulai dari awal