抖阴社区

Find - 10

1.5K 128 24
                                        

Paginya kondisi Zafran sudah lebih baik dari kemarin. Panasnya sudah turun, bahkan Zafran sedang berendam air hangat di kamar mandi miliknya.

Selesai berendam dan membersihkan tubuh, Zafran mendengar suara ketukan pintu dari arah pintu kamar mandinya.

"Kenapa?" Tanyanya setelah membuka pintu kamar mandi

"Kakak udah bikinin bubur, kamu mau makan di kamar atau di bawah?"

"Kamar."

Zafran tak memedulikan lagi Liam dan berjalan menuju lemarinya untuk mengambil pakaian.


.


.


.


.


Liam sedang menyiapkan mangkuk yang berisi bubur dan segelas air hangat beserta obat untuk ia bawa ke kamar Zafran.

"Buat siapa?"

"Zafran, Ge. Semalam dia demam," jelasnya

Arzan menaikkan sebelah alisnya, "manusia batu itu bisa sakit?"

Liam memutar bola matanya malas, "dia juga manusia kalo lo lupa, Ge."

Arzan mengangguk mendengar jawaban dari Liam dan berlalu pergi mengambil minuman kaleng di dalam kulkas.

"Bubur buat siapa, Kak?" Pertanyaan itu berasal dari Adnan yang baru datang untuk mencari sarapan

"Zafran, Bang."

Adnan mengangguk padahal ia sudah tahu kalau itu untuk Zafran. Adnan hanya berpura-pura saja.

"Wihh tumben bikin bubur, Kak. Buat gua ada nggak?" Pertanyaan konyol itu berasal dari Ghauts yang baru tiba di meja makan. Dari ekspresi Liam, bisa terlihat jika ia ingin membabat habis semua orang yang bertanya.

"GUA BIKIN BUBUR BUAT ZAFRAN YANG LAGI SAKIT, NGGAK USAH BANYAK TANYA LAGI!" Teriaknya yang begitu menggelegar hingga Zafran yang pintu kamarnya tak tertutup pun bisa mendengar teriakan Liam

Teriakan Liam juga membuat Danesh yang baru saja menuruni tangga langsung terlonjak kaget.

Danesh mengelus dadanya seraya berkata, "untung gua nggak serangan jantung."

Liam tak memedulikan yang lain dan langsung berjalan menuju kamar Zafran.

"Ini bubur lo, di makan ya. Mau gua suapin?"

"Makasih," mengambil bubur

Zafran langsung memakannya tanpa memedulikan Liam yang masih memperhatikannya dengan tatapan yang entah apa arti dari tatapan itu.

"Lo nggak keluar?"

"Lo ngusir Kakak?"

"Hmm."

Zafran melanjutkan makannya hingga bubur itu habis tak bersisa lalu meminum air hangatnya tanpa mengambil obat demam yang berada di samping gelas.

"Di minum obatnya," ucap Liam saat menyadari Zafran tak mengambil obatnya

"Makasih."

Liam menghela napas dan keluar dengan mangkuk dan gelas yang sudah kosong, tapi tidak dengan obat yang masih utuh.

Setelah kepergian Liam, Zafran langsung menyambar jaket serta dompet beserta ponsel dan jangan lupakan kunci motornya. Zafran akan pergi ke sekolah untuk menyiapkan keperluan classmeet nanti.

Find Happiness || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang