Sedari tadi Zafran hanya duduk dan memperhatikan rekan-rekannya bekerja sesuai perintah dari Zafran. Zafran ingin membantu, tapi karena Adnan terus berada di sampingnya, membuat Zafran tidak bisa kemana-mana.
"Zaf ini ada yang kurang dan harus beli lagi, bendahara kita yang pegang uang udah pulang karena ada keperluan, jadi gimana, Zaf?" Tanya Darren
"Pake uang pribadi dulu aja, kalo emang butuh banyak, mintain anak-anak buat patungan, kalau emang sedikit talangin pake uang lo dulu gapapa," sahutnya
"Nggak terlalu banyak sih, Zaf. Nanti gua talangin aja."
"Oke, thanks."
Darren pergi karena ia harus membeli perlengkapan yang kurang. kepergian Darren juga membuat Zafran kembali diam dengan Adnan yang masih berada di sebelahnya.
"Ayo dong Adnan. Tujuan lo di sini kan buat deket sama adek lo, kenapa malah diem begini," rutuknya dalam hati
Zafran mengangkat sebelah alisnya saat melihat ekspresi Adnan yang terlihat sedikit aneh. Zafran tidak tahu bagaimana tepatnya ekspresi dari Adnan.
Zafran menghela napasnya.
"Sampai kapan lo mau di sini, Bang?"
Pertanyaan itu lolos begitu saja dari bibir Zafran membuat Adnan yang sedang melamun pun langsung menatak ke arah Zafran.
"Kenapa?"
"Nggak seharusnya lo di sini," ucapnya setelah mengalihkan pandangannya
Adnan menatap lurus ke depan tidak lagi menatap Zafran yang berada di sampingnya. Keduanya sama-sama memperhatikan rekan Zafran yang sedang menyiapkan segala sesuatunya.
"Kenapa lo bilang gitu? Apa salah kalau gua nemenin adik gua sendiri?"
"Iya."
Jawab dari Zafran membuat Adnan terdiam sebentar.
"Kasih gua alasan karena gua di sini pun punya alasan," ucapnya yang terdengar menuntut
"Buang-buang waktu lo."
"Basi, gua lagi libur."
"Lo bisa istirahat."
"Bosen."
"Terserah."
Zafran mengambil kruk miliknya dan mulai memosisikan tubuhnya. Zafran akan mengawasi mereka semua dari dekat. Andai saja Arzan tak nekat, mungkin Zafran akan membantu pekerjaan rekan-rekannya.
"Ada yang bisa gua bantu?" Tawarnya
"Nggak usah Kak, Kakak istirahat aja nanti kaki Kakak sakit," sahut salah satu pengurus osis
"Gapapa, gua nggak ada kerjaan."
"ZAFRAN, SINI AJA BANTU GUA," teriak salah satu pengurus yang seangkatan dengannya
Zafran pun menghampiri sumber suara.
"Zaf ini kita bikin buat seru-seruan aja, lo bisa bantu di sini," ucapnya setelah melihat Zafran berada di sampingnya
Zafran mengangguk dan mulai mendudukkan dirinya secara perlahan. Zafran mulai membantu menempelkan dan menggunting apapun yang bisa ia lakukan. Setidaknya dengan ini ia masih bisa membantu mereka walau tidak banyak.
Dari kejauhan, Adnan memperhatikan Zafran yang sedang bekerja dengan temannya. Ada sedikit perasaan aneh yang hinggap di hatinya saat melihat Zafran bekerja bersama dengan rekannya.
"Zafran itu sebelas duabelas sama gua, tapi kenapa gua merasa ada sesuatu yang terlewat," batin Adnan
Zafran sadar jika dirinya sedang diperhatikan oleh Adnan, tapi memangnya Zafran peduli dengan hal itu. Toh ia akan di hukum oleh papa karena merepotkan Adnan dan Liam.

KAMU SEDANG MEMBACA
Find Happiness || END
FanfictionZafran hanya ingin tahu apa itu definisi dari kebahagiaan. Dirinya yang malah memiliki mindset bahwa kebahagiaan dalam hidupnya adalah bisa menjaga dan membahagiakan keenam saudaranya yang tak mengerti apapun tentang dirinya. Zafran yang selalu men...