Huftt akhirnya bisa up juga, maafkan ya lama up nya lumayan sibuk akhir-akhir ini
Aku usahain bakal rajin up kok, satu atau dua kali seminggu gitu. Tapi ga janji hehe😁
~HAPPY READING~
*
*
><asib sial di hari senin kini menimpa Alina. Akibat bangun kesiangan jadilah ia telat dan berakhir berdiri di bawah tiang bendera sembari mendengarkan ocehan guru kesiswaan di depan sana.
Sudah terhitung hampir setengah jam guru itu terus mengoceh tak jelas yang membuat kuping nya panas sendiri. Berkali-kali Alina menggerutu pelan, mengeluh karena panas pagi ini yang tak main-main. Kulitnya yang putih sudah terlihat memerah karena terpaan langsung sinar matahari pagi yang cukup menyengat pun dengan keringat yang sudah membasahi pelipis dan juga bagian tubuhnya yang lain.
Didepan sana, juga ada Elgara yang sempat memergokinya kabur dari keganasan guru kesiswaan yang terkenal killer itu. Menyebalkan memang cowok itu.
"Kalian tau ini hari apa?"
"Senin, Bu."
"Lantas kenapa kalian bisa telat hah?" tanya guru wanita itu dengan garang.
"Kesiangan Bu."
"Macet Bu."
"Ban motor saya bocor Bu."
Dan masih banyak lagi jawaban-jawaban dari mereka yang entah benar atau memang hanya untuk alasan saja.
"Heran saya sama anak jaman sekarang, suka banget telat dan melanggar peraturan sekolah. Sudah tau hari senin harusnya berangkat lebih pagi lagi biar nggak macet dan untuk yang kesingan kalau malam jangan suka begadang. Kalian ini pelajar lho, penerus bangsa ini di masa depan. Bagaimana bisa maju negara ini kalau penerusnya aja kayak gini," oceh guru itu panjang lebar.
Guru tersebut terus saja mengoceh hingga tiba-tiba suara seseorang terjatuh membuat barisan para siswa terlambat itu ricuh.
Elgara yang juga sama terkejutnya pun dengan secepat kilat mulai mendekat kearah kerumunan tersebut. Beberapa murid mulai sedikit menjauh guna memberi ruang untuk Elgara.
Elgara sedikit merendahkan tubuhnya dan mulai mengangkat tubuh lemas Geisha ala bridal style menuju UKS dengan sedikit tergesa. Rupa-rupanya Geisha juga ikut terlambat sama seperti Alina.
Alina yang melihat kejadian tersebut seakan tengah dibakar api cemburu. Terbukti wajah gadis itu yang sudah terlihat memerah menahan kesal. Kakinya ia hentak-hentakkan kelantai semen tersebut sembari menggerutu pelan.
'Awas lo Geisha," ucapnya dalam hati.
Mata tajamnya menyorot punggung tegap Elgara yang mulai menjauh dari lapangan.
***
Elgara mulai membaringkan tubuh Geisha dengan hati-hati diatas bangsal UKS. Anak PMR yang memang kebagian bertugas hari ini mulai melakukan tindakan untuk Geisha. Ada yang sibuk mencatat nama dan kelas Geisha, membantu melepas sepatu gadis itu dan ada juga yang setia mengoleskan minyak kayu putih ke-kepala Geisha juga hidung gadis itu berharap gadis itu akan segera tersadar dari pingsannya.
Elgara yang duduk menunggu dikursi dekat meja kecil disana lantas bangkit dan bersuara tegas. "Kalian nggak dengar bel pertanda mata pelajaran dimulai bunyi?" tanyanya dingin menatap tiga anggota PMR bergantian.
"Tapi, El, Geisha gimana?" tanya salah satu dari ketiganya yang kebetulan satu kelas dengan Elgara.
"Dia aman sama gue," balas Elgara renang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Garis yang Memisah
Teen FictionSpin-off dari cerita REYGANSHA bisa dibaca terpisah. *** Menaruh rasa pada seseorang memang tak masalah tapi jikalau rasa cinta itu datang diperuntukkan untuk saudara sendiri bukankah itu sebuah masalah yang besar? Kehidupan Alina Graciella yang mu...