抖阴社区

Bab 17

173 16 0
                                        

Setelah kejadian kemarin, Blaze kembali disalahkan oleh Ayahnya, Angga menyalahkan Blaze atas apa yang terjadi pada Ice, merasa tidak terima karena disalahkan Blaze pun pergi dari hadapan Ayahnya.

Kini Blaze sedang berada di kontrakan Taufan, dia memutuskan untuk tidak pulang ke rumah, karena sudah terlanjur emosi dengan Ayahnya.

DRRT!! DRRT!

Handphone miliknya bergetar dan menampilkan nama Sang Ayah. Blaze enggan mengangkatnya, namun dia takut jika telepon itu penting. Dia pun memutuskan untuk mengangkat teleponnya.

'Halo Blaze, kamu dimana sekarang?' Tanya Ayahnya dari balik telepon.

"Aku ada di kontrakannya Kak Taufan" Ucap Blaze ragu.

'Blaze, kondisi Ice semakin parah, kita harus melakukan operasi itu sekarang, apa kamu bisa datang sekarang?' Tanya Ayahnya.

"Iya Ayah aku akan segera kesana" Ucap Blaze.

'Terimakasih Blaze, Ayah akan menjemputmu sekarang' Ucap Angga

"Tidak usah Ayah, aku akan meminta Kak Taufan mengantarku" Ucap Blaze

'Apa, kamu serius, bagaimana jika kamu tidak datang?' Ucap Angga tidak percaya.

"Aku bersumpah, aku pasti akan datang Ayah, aku tidak akan membiarkan Ice pergi" Ucap Blaze meyakinkan Ayahnya.

'Baiklah Blaze, Ayah akan menunggumu.

****
Blaze sekarang sedang berada  di atas motor Taufan. Setelah mendengar penjelasan dari Blaze, akhirnya Taufan mengizinkan Blaze untuk pergi ke rumah sakit, bahkan dia juga mau mengantarnya.

Saat dalam perjalanan semuanya memang baik-baik saja, sampai akhirnya di jalan Taufan terkejut karena seekor kucing yang menyebrang sembarangan, demi menghindari kucing itu, Taufan pun oleng ke kanan dan tabrakan pun dapat dihindari. Mereka pun segera dilarikan ke rumah sakit, untuk segera mendapatkan pertolongan.

****
Di rumah sakit...

Saat sedang menunggu Blaze, di halaman rumah sakit, betapa terkejutnya Angga melihat tubuh 2 orang remaja yang kini sudah kotor berlumuran darah. Terutama Blaze, yang mengalami luka parah di kepalanya. Angga menatap nanar tubuh putranya, dia hendak menyentuhnya, namun suster langsung menepis tangannya.

"Maaf tuan, pasien harus segera dibawa ke UGD, dia korban lakalantas, dan harus segera mendapatkan penanganan" Ucap Suster itu.

"Tapi dia putraku, aku tidak mau tahu, dia harus baik-baik saja" Ucap Angga, namun dilewati begitu saja oleh Suster dan Dokter itu.

Kini pikiran Angga jadi kacau, dia tidak ingin kehilangan salah satu dari kedua putranya. Baik Blaze maupun Ice, mereka adalah 2 jiwa yang menyatu.

****
Kini, Amato juga sudah tiba di rumah sakit bersama dengan Halilintar dan Gempa. Syukurlah ternyata kondisi Taufan tidak terlalu parah, dia hanya mengalami luka ringan di sekitar tubuhnya, dan sedikit syok. Berbeda dengan Blaze, yang saat ini kondisinya sangat kritis, karena luka di kepalanya, dan beberapa luka dalam di tubuhnya.

Saat sedang duduk di kursi tunggu, tiba-tiba dokter yang merawat Ice, menginformasikan jika Ice tidak punya banyak waktu lagi. Jika dia tidak segera melakukan operasi, maka Ice akan tiada.

"Lakukan yang terbaik untuk Ice, Blaze sudah berjanji akan melakukan operasi itu. Maka lakukanlah sekarang" Ucap Angga mantap.

"Tapi tuan bukankah Blaze sedang kritis?" Tanya dokter itu.

"Ice juga sedang diambang kematian, jika nanti Blaze bangun, dan mengetahui jika kembarannya meninggal, hatinya pasti akan sangat hancur. Jadi lakukan saja Dok" Ucap Angga.

"Baiklah jika begitu, aku ingin anda menandatangani beberapa berkas, operasi mereka akan dilaksanakan pukul 2 dini hari. Tolong siapkan mental anda untuk menerima segala konsekuensinya" Ucap Dokter itu, Angga pun hanya mengangguk.

"Angga! Apa kamu sudah gila, kamu ingin melakukan operasi saat putramu sedang dalam keadaan kritis?" Tanya Amato tak habis pikir.

"Aku tidak ada pilihan lain, aku tidak ingin kehilangan mereka" Ucap Angga

"Terserah kamu saja, aku tidak ingin masuk terlalu jauh ke dalam keluargamu" Ucap Amato.

"Bagaimana Mas? Aku dengar dari dokter Ice akan dioperasi, lalu bagaimana dengan kondisi Blaze. Mereka berdua sama-sama kritis?" Tanya Dewi, yang baru saja keluar dari ruangan Ice.

"Kamu tenang saja, mereka berdua pasti akan baik-baik saja" Ucap Angga.

****
Sekarang sudah jam 2 lewat 30 menit, dan operasi masih terus berlangsung, keduanya baik Blaze maupun Ice, benar-benar saling menyatu, bahkan denyut jantung mereka pun berdetak bersamaan. Saat detak jantung salah satunya melemah, yang lainnya pun akan sama.

"Operasi pun berjalan lancar. Ice mulai beradaptasi dengan organ tubuh barunya. Namun saat Ice akan dipindahkan dari ruang operasi, Blaze mengalami henti jantung, dan mengalami syok transfusi. Dan saat ini, dokter masih berusaha memberikan penanganan, semampu yang mereka bisa.

"Ini, tidak mungkin, Blaze pasti akan sembuh, jika Ice baik-baik saja, maka Blaze juga akan baik-baik saja" Racau Angga









Happy reading ya guys

Maafkan Author yang sok sibuk mulu

Tapi, terimakasih ya atas dukungan dan kesetiaan kalian, suksma 🙏

See You 👋😁

BROKEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang