Santa menduduki diri di halaman belakang sekolahnya.
Sebatang rokok mampu menenangkannya dari masalah beberapa saat lalu.
Jujur saja, antara dirinya dan earth tidaklah semudah yang di bayangkan. Mereka juga bersama karena keadaan yang memiliki keluarga saling mengenal satu sama lain, salah santa yang jatuh hati padanya sehingga mau tak mau pria cantik itu harus menerima cinta darinya dan masuk kedalam lingkaran perjodohan orang tua mereka.
Earth bilang, ia akan berusaha mencintai santa sebisanya, namun ini sudah hampir 5 tahun lalu santa menyatakan perasaannya tapi tak juga ada tanda tanda dimana pria itu mencintainya.
Benar apa kata perth, pria itu menjalin hubungan dengan pria lain, tapi bukan berarti berselingkuh.
Earth sudah meminta antara dirinya dan santa berakhir beberapa bulan lalu namun apalah daya, orang tua mereka tak mengizinkan yang akhirnya membuat mereka terjebak di hubungan ini.
Earth tak perduli, dan tetap menjalin hubungan dengan pria yang ia sukai sedangkan santa?terjebak antara ia harus berhenti atau terus maju.
Rokok santa yang hampir setengah tiba tiba saja hilang dari sela sela jemarinya. Santa lihat pria yang baru saja menduduki diri dan menghisap rokok bekasnya sembari tersenyum tipis
"Dia lagi"gumam santa. Ia hendak pergi untuk menghindari perth, Namun lengannya lebih dulu di tarik dan membuat santa kembali menduduki diri
"Ada apa denganmu?" Tukas santa, jujur saja ia sudah pusing di tambah makin pusing atas kehadiran perth yang tak jelas asal usulnya ini.
Perth menyodorkan sebuah permen tangkai kepada santa tanpa menghiraukan pertanyaan yang diberikan
Melihat santa hanya diam tanpa mau mengambil permen tersebut, perth akhirnya menyodorkan paksa ketangannya
"Maaf" tutur perth, dengan masi keheranan santa akhirnya mengalah. Ia menyandarkan bahunya dan mulai membuka permen yang d berikan perth serta memakannya
Tak ada percakapan antara mereka
Perth memilih diam, Sedangkan santa memang diam tanpa ingin tahu banyak tentang sosok di sebelahnya.
"Tapi kau memang tidak ingin memutuskannya?"
Santa membelalak, masi di bahas?
"Apa kau ingin ku pukul lagi?!" Bentak santa yang membuat perth terkekeh
"Jangan galak galak dong, nanti cantiknya hilang" jawab perth yang membuat santa menatap kearahnya
"Apa?" Tanya perth disaat tatapan mereka beradu
"Kau mengatakan aku apa?" Tanya santa memastikan
Perth menaikkan alisnya kebingungan, namun seperkian detik kemudian menyadari betapa bodoh mulutnya "ku bilang kau makin jelek jika marah" belanya yang membuat santa berdecak dan kembali ke posisi semula
"Kau menyukainya?" Tanya santa tiba tiba
Perth mengeluarkan sekumpulan asap tepat di depan muka santa yang kebetulan menghadap kearahnya "tidak" jawab perth singkat dengan jujur
Dengan alis yang menyatu, santa mengeluarkan permen dari mulutnya "Lalu?untuk apa kau menyuruhku memutuskannya?" Tanya santa lagi, jujur ia masi tidak terima
"Untukmu" jawab perth singkat, lagi
Santa sedikit kesal, kenapa perth sangat mempersingkat jawabannya, itu membuat santa semakin tidak mengerti apapun.
Perth terkekeh pelan, ia kembali menghisap rokok milik santa yang kini menjadi miliknya dan menatap jam tangan yang ia kenakan "Istirahat selesai, ku harap kau tidak mengabaikanku lagi" Lalu ia beranjak dan meninggalkan santa seorang diri di halaman itu
Santa mengangkat bahu acuh, ia hanya menganggap perth hanya orang tak jelas "Orang Aneh, apa dia mempunyai bipolar??"
Bersambung...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.