Guyssiii plis vomentnya yah ^^
Leng memandangi ohm dengan alis mata yang menyatu
Sore ini, sepulang sekolah
Sesuai yang sudah ia rencanakan dengan Santa
Mereka memilih untuk bertemu ohm di salah satu cafe kecil di sekitar sekolah
Santa datang belakangan karena harus membersihkan kelas terlebih dahulu karena hari ini adalah jam piketnya.
Karena terlalu lama menunggu Santa, leng memaksa kepada ohm untuk menceritakan dan bertanya apakah perth benar benar menyukai Santa atau tidak.
Tapi bukannya jawaban "iya" atau "tidak" penjelasan dari ohm yang panjang lebar membuatnya memijit kepala
"Kau yakin?" Tanya leng memastikan
Ohm mengangguk sembari mengusap belakang lehernya yang tak gatal "Tapi kurasa ia menyukai Santa juga, akhir akhir ini sering bertanya padaku tentang pria itu"
Leng berdecak kesal, ia sudah tak perduli tentang itu lagi sekarang "jangan katakan pada Santa perihal-"
"Perihal apa?"
Baik leng maupun ohm sama sama berbalik untuk menatap santa yang baru saja datang
"Perihal perth yang mendekatiku karena earth kasihan denganku?" Sambung Santa lagi sembari duduk di hadapan leng dan juga ohm
Leng membulatkan matanya, menatap santa tak percaya "kau tau?"
Santa mengangguk, ia ambil Coffee dingin milik leng dan menghisapnya dengan pelan
Ohm menyenggol lengan leng memberi tanda apakah pria yang di hadapan mereka ini Baik baik saja atau tidak
"Kau tak apa? Dari mana kau mengetahuinya" Tanya leng lagi, ia sedikit khawatir mengingat santa yang mulai memiliki perasaan untuk perth
Santa tadinya yang sibuk menyesap minuman milik leng, kini terdiam
Bagaimana ia mengetahuinya ya??
Selepas merapikan meja dan membersihkan beberapa jendela, santa menyudahi aktivitas piket kelasnya.
Ia meraih ransel hitamnya Lalu keluar menuju parkiran untuk menyusul leng dan juga ohm
Matanya sesekali menatap sekitar, mencari cari siapa tahu ia bertemu seseorang yang sibuk menganggu pikirannya sedari semalam
Senyum santa terulas disaat melihat perth yang tengah berjalan tak jauh dari ia berpijak, melihat hal itu Santa berusha mempercepat langkahnya
Namun langkah dan senyumnya terhenti dikalamana perth tiba tiba saja memanggil earth yang tengah bersama kekasih sungguhanny
Dengan cepat ia berlindung di sebalik pohon besar yang terletak tak jauh dari dirinya berdiri
Santa ikuti langkah kedua pria itu hingga akhirnya berhenti tepat dimana ia dan perth pertama kali bertemu.
Gudang sekolah.
Santa berdiri tepat di samping pintu, mencoba mendengarkan apa yang terjadi di dalam sana.
"Kurasa sampai disini saja"
Itu suara perth, santa tau betul
"Kau yakin? Dia sudah melupakanku kan? Apa kau tak ingin melanjutkannya sampai Santa menyukaimu?" Jawab earth atas ucapan yang perth tuturkan
Santa mengulum bibirnya, merasa gugup atas apa yang akan ia dengar
"Tak perlu, kau memintaku untuk membuat santa menjauh dan melupakanmu kan? Kurasa kau sudah mendapatkanya
Jadi, kupikir kita sudahi saja.
aku tidak ingin terlibat terlalu jauh dengan kalian"
Santa menutup mata, lalu mengusap wajahnya setelah tau fakta dari ucapan perth.
Jadi inilah yang sebenarnya terjadi?
Pantas saja perth tiba tiba datang dalam hidupnya, dan earth yang tiba tiba membahas perth dengan dirinya.
Tak santa sangka mereka sebegitu dekat sehingga merencanakan hal yang dapat merusak perasaan orang lain seperti ini
"Ya, begitulah"
Santa tersenyum tipis sembari menatap leng dan ohm secara bergantian setelah menceritakan bagaiman ia tau pada akhirnya "ku harap kau merahasiakannya " sambung Santa lagi sembari menunjuk ohm yang terlihat menatapnya dengan iba
"Tentu!tentu saja, kau tak perlu khawatirkan aku. Sejujurnya aku tak terlalu dekat dengan perth" jawab ohm secara spontan yang membuat santa terkekeh
"Pembohong" jawab santa, kali ini ia beranjak sembari memakai kembali ransel miliknya
Melihat santa yang beranjak, leng dengan cepat ikut menyusul "tak perlu, aku akan pulang" ucap santa kepada leng
Leng mengangguk " aku akan ikut, baju bajuku di apartemenmu"
"Aku akan pulang ke rumah orangtuaku, kau tinggalah di apartemenku untuk beberapa hari. Jangan lupa di bersihkan" Santa melangkah meninggalkan ohm dan juga leng berdua disana.
Tak ia sangka, mengetahui perth mendekatinya hanya karena rasa kasihan earth jauh lebih sakit dari pada mengetahui earth yang tak pernah mencintainya sama sekali.
Bersambung...
