抖阴社区

IWYA/CHAPTER 02

332 38 5
                                        

Happy Reading

.

.

.

.

Setiap malam, Khao harus menahan luka dan hinaan dari ibu tirinya yang membencinya hanya karena dia adalah seorang omega. Pukulan dan caci maki seakan sudah menjadi bagian dari hidupnya, mengukir rasa sakit yang tak hanya di tubuh, tetapi juga di hatinya. Tidak ada tempat untuknya di rumah itu, tidak ada kasih sayang yang tersisa. Baginya, malam bukanlah waktu untuk beristirahat, melainkan saat di mana ketakutan dan penderitaan kembali menghantuinya. Namun, di balik semua itu, Khao tetap berusaha bertahan, berharap suatu hari nanti, dia bisa bebas dari rantai yang mengikatnya dalam penderitaan.

Diwaktu malam ia hanya mempunyai waktu 3 jam belajar maka selebihnya ia harus siap dipukuli oleh ibu tirinya, 15 menit lagi maka waktu akan tiba. Ia harus bersiap-siap dengan menyembunyikan barang-barang berbahaya di kamarnya seperti pot bunya keramik, pulpennya, atau barang-barang yang bisa menjadi alat untuk menyakitinya.

Dadanya berdebar takut menunggu kepulangan wanita itu, ia duduk meringkuk disudut kamarnya didalam gelapnya ketakutan. Khao duduk di sudut ruangan kamarnya, tubuhnya gemetar dalam ketakutan. Nafasnya tersengal, dadanya naik turun dengan cepat saat suara langkah kaki terdengar semakin dekat. Dia tahu, sebentar lagi pintu itu akan terbuka, dan neraka malam ini akan kembali dimulai.

BRAKKK!!!

Pintu kamar terbanting keras, membuat Khao tersentak. Sosok ibu tirinya berdiri di ambang pintu, tatapannya dipenuhi kebencian.

"Masih berani bersembunyi, hah?! Dasar omega menjijikkan!" Makinya sambil membawa kayu panjang yang entah dia dapat darimana.

Khao mengepalkan tangannya, berusaha menahan gemetar. Dia ingin lari, ingin berteriak, tapi dia tahu itu hanya akan membuatnya semakin tersiksa. Malam ini, seperti malam-malam sebelumnya, hanya akan diisi dengan rasa sakit dan air mata.

"Sini kau anak sialan!!!" Disini, dikamar ini, Khao dipukuli habis-habisan. Tidak ada satupun yang mendengarnya ataupun menolongnya.

Suara benturan kayu ditubuh Khao bergema di setiap sudut ruangan kamar yang pengap itu, setiap luka yang ia dapatkan pasti akan membekas di punggungnya atau di betisnya. Lebam biru keunguan menjadi bukti bahwa lebam yang kemarin pun masih belum sembuh, Khao menggigit bibirnya menahan jeritan untuk tidak keluar karna kalau ia menjerit maka ibunya akan semakin ganas.

"Kau sampah! Anak sial macam apa kau itu?! Mending kau jadi jalang saja dan hasilkan uang untukku!" Ucap wanita sambil berteriak didepan Khao yang sudah sangat ketakutan.

Hatinya meminta tolong namun mau tidak mau tidak ada yang akan menolongnya, "Semua Alpha hanya akan menjadikanmu boneka birahi mereka! Kau pikir ada Alpha yang benar-benar menginginkanmu?! Bercerminlah! Kau lebih cocok jadi jalang untuk para Alpha itu!" Teriaknya lagi sambil mengayunkan kayu itu lagi ke punggung Khao yang sudah penuh dengan memar.

Tubuh Khao terhuyung, nafasnya tersengal dan jatuh dilantai dengan mata yang buram karna lelah menangis. Wanita itu terengah-engah dan kelelahan melampiaskan amarahnya pada Khao.

Kayu itu akhirnya terlepas dari tangan wanita itu dan jatuh ke lantai dengan suara yang begitu nyaring, wanita itu sudah cukup puas menyiksa anak tirinya.

Khao tetap diam dilantai yang dingin, tubuh kecilnya bergetar hebat. Rasa sakit menjalar ke seluruh tubuhnya. Tapi yang paling menyakitkan adalah kenyataannya ini tidak akan berhenti, malam ini hanyalah satu malam dari sekian banyak malam yang penuh oleh siksaan.

I Want You Again (FirstKhao) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang